- Andrea Dovizioso ingin membangun akademi balap di masa depan.
- Mempelajari teknik dan gaya balap rider muda jadi hal terpenting kembangkan kemampuan.
- Valentino Rossi menerapkan hal itu melalui VR46, akademi balap miliknya.
SKOR.id – Andrea Dovizioso ingin membantu talenta muda Italia untuk mengembangkan karier dalam Kejuaraan Dunia Balap Motor seperti yang dilakukan Valentino Rossi.
Bisa membangun sebuah akademi balap menjadi impian Andrea Dovizioso di masa depan.
Tak hanya The Doctor yang berhasil mendirikan akademi balap VR46, Gresini dan Lucio Cecchinello lebih dulu melakukan hal serupa.
Baca Juga: Ikut RDPU, Eko Yuli Irawan Sebut Persiapan Angkat Besi Sudah 95 Persen
Keberadaan akademi balap di Italia diyakini bakal berimbas terhadap jumlah partisipan pembalap asal negara tersebut dalam banyak kejuaraan.
Meski tak sebanyak Spanyol, sebagaimana mendominasi MotoGP, regenerasi pembalap Italia pada Kejuaraan Dunia Balap Motor tunjukkan sinyal positif.
Tapi, Andrea Dovizioso menegaskan keinginannya untuk membangun sebuah akademi balap bukan untuk meniru rivalnya saat ini, Valentino Rossi.
"Membangun akademi seperti Vale? Saya memang sudah memikirkannya tapi, tidak dalam waktu dekat," kata pembalap Ducati tersebut.
Andrea Dovizioso menyadari, membangun sebuah akademi balap bukan pekerjaan mudah. Sebagai pemilik, bukan hanya menyediakan lahan yang luas.
VR46 besutan Rossi memiliki sirkuit mini dan sebuah ranch yang dimaksudkan untuk melatih kekuatan anak-anak didiknya di atas motor.
"Saya memiliki rencana besar dan semoga itu terwujud. Meski sulit merealisasikannya di Italia, saya berharap menemukan lokasi tepat,” ujar Dovizioso.
Mengembangkan talenta-talenta muda berbakat, berarti menambah persaingan dalam kejuaraan di masa depan. Tapi, itu bukan masalah untuknya.
Dovizioso menganggap setiap individu memiliki nasibnya masing-masing. Tidak terkecuali dengan pembalap yang memiliki masa keemasan.
"Sekarang, mungkin saya dikatakan sebagai pembalap besar. Tapi, saya terus belajar dari pembalap muda dan generasi berikutnya," kata Dovizioso.
"Seperti Lorenzo Baldassarri dan Danilo Petrucci, dua talenta muda. Saya tak menempatkan diri saya sebagai guru, melainkan saling berbagi ilmu."
Baca Juga: Legenda Tenis Gabriela Sabatini Ragu Turnamen Bisa Digelar Lagi Tahun Ini
Mempelajari gaya balap pembalap muda diakui Dovi, sapaan Dovizioso, penting bagi rider veteran sepertinya. Pasalnya, bisa memengaruhi persaingan di lintasan.
Sebuy saja Valentino Rossi yang mampu beradaptasi di tiga era berbeda. Bayangkan, ia masih kompetitif walau sudah berusia 41 tahun.
"Valentino melakukan itu. Rahasia balap dan keteladanannya jadi dasar anak didiknya. Tapi, Vale mengambil sesuatu dari mereka dan menjadikannya yang terbaik di trek."