SKOR.id – Musik klasik dan olahraga telah menjalin hubungan yang panjang dan bahagia sejak penonton dan pemain Final Piala FA mulai menyanyikan Abide With Me pada 1927 silam.
Sejak saat itu, musik klasik telah memainkan peran penting dalam beberapa momen olahraga yang paling berkesan.
Dari Nessun Dorma di Piala Dunia 1994 hingga Bolero karya Ravel dalam final cabang ice dancing paling berkesan dalam sejarah Olimpiade, inilah 9 musik klasik ikonik yang pernah dimainkan dalam event olahraga:
1. George Frideric Handel – Zadok The Priest
Lagu penobatan karya Handel, yang diadaptasi oleh komposer Inggris Tony Britten, telah menjadi salah satu musik klasik paling dikenal di sepak bola berkat Liga Champions.
Zadok The Priest menjadi tema liputan TV liga pada tahun 1992, dan pembukaannya yang menarik telah memastikannya tetap eksis sejak saat itu.
2. Sergei Prokofiev – The Montagues and Capulets
Selama lebih dari 15 tahun, Sunderland AFC telah hadir di lapangan pada pertandingan kandang dengan tema gelap dan penuh getaran karya Prokofiev dari Romeo dan Juliet ini.
The Montagues juga dikenal sebagai musik pembuka Alan Sugar dalam acara The Apprentice.
3. Giacomo Puccini – Nessun Dorma
Sebuah aria yang selalu dikaitkan dengan kejeniusan Pavarotti, Nessun Dorma pertama kali dinyanyikan oleh trio vokal The Three Tenors.
Trio itu terdiri dari Luciano Pavarotti, Placido Domingo, dan Jose Carreras, tepatnya pada malam Piala Dunia 1990 di Italia.
Penampilan mereka begitu penting sehingga mereka diminta menyanyikannya lagi pada upacara resmi Piala Dunia FIFA tahun 1994.
4. Wolfgang Amadeus Mozart – A Musical Joke
Mozart juga punya selera humor, sebagaimana dibuktikan oleh A Musical Joke, yang dengan lembut mengolok-olok orang yang berkinerja buruk.
Mengapa lagu ini dipilih sebagai musik tema untuk liputan TV acara Horse of the Year masih menjadi misteri.
Namun, lagu ini berhasil dengan sangat baik sebagai pembuka dari beberapa pertunjukan yang luar biasa.
5. Maurice Ravel – Bolero
Dalam perpaduan sempurna antara olahraga dan musik, Bolero mengiringi final cabang ice dancing (tarian es) yang paling berkesan dalam sejarah Olimpiade.
Ketika itu, Jane Torvill dan Christopher Dean menjadi skater dengan skor tertinggi sepanjang masa dalam Olimpiade Musim Dingin Sarajevo 1984.
6. Georges Bizet – Carmen Prelude
Pendahuluan orkestra barnstorming Bizet terdengar setelah balapan Formula 1, selama perayaan podium penyemprotan sampanye. Itu adalah ritual lama, disertai dengan sepotong cemilan renyah.
7. Richard Rodgers dan Oscar Hammerstein – You’ll Never Walk Alone
Lagu sepak bola paling terkenal awalnya adalah lagu pertunjukan Rodgers dan Hammerstein, You’ll Never Walk Alone, yang dinyanyikan Nettie Fowler di Carousel.
Namun bagi Liverpool FC, lagu ini adalah bagian tak tergoyahkan dari identitas klub, yang memiliki makna lebih dalam setelah bencana Hillsborough pada tahun 1989.
8. John Williams – Summon The Heroes
Salah satu dari sedikit musik yang ditulis khusus untuk acara olahraga, Summon The Heroes karya Williams ditayangkan perdana pada Olimpiade Musim Panas 1996.
Lagu nakal dan penuh kemenangan terdengar pada upacara pembukaan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
9. William H.Monk dan Henry Francis Lyte – Abide With Me
Sejak tahun 1927, bait pertama dan terakhir dari Abide With Me secara tradisional dinyanyikan dalam Final Piala FA, sekitar 15 menit sebelum kick-off.
Disusun pada 1861 oleh Henry Monk, himne populer ini berakhir dengan in life, in death, O Lord, abide with me (dalam hidup, dalam kematian, ya Tuhan, tinggallah bersamaku).
Lirik itu menegaskan bahwa sepak bola, jika Anda meragukannya, adalah masalah hidup dan mati.