- Berikut Olahraga yang bisa dilakukan ayah dan anak secara bersama.
- Olahraga anak dan ayah secara bersamaan memiliki banyak manfaat.
- Selain menyehatkan, juga dapat mempererat kedekatan psikologi ayah dan anak.
SKOR.id - Tak bisa dimungkiri, dengan berolahraga maka tubuh bisa menjadi lebih sehat. Tentunya dengan program yang tepat.
Ada yang senang berolahraga sendiri, tapi ada juga yang suka berolahraga bersama dengan sahabat, kekasih, atau bahkan keluarga.
Contohnya olahraga bisa dilakukan oleh ayah dan anak. Selain bisa menambah kebugaran, dengan cara ini juga bisa membangun quality time sehingga mempererat kedekatan psikologi antara ayah dan anak. Karena sambil berolahraga, sang anak bisa berdiskusi juga dengan ayahnya tentang apapun.
Olahraga yang bisa dilakukan bersamaan antara ayah dan anak ini pun bervariasi. Bisa juga ayahnya memberikan pilihan kepada anaknya ingin melakukan jenis olahraga seperti apa.
Skor.id pun mencoba mengulas berbagai olahraga yang bisa dilakukan ayah dan anak secara bersama. Berikut paparannya:
Bersepeda
Olahraga bersepeda menjadi semakin marak pada masa pandemi Covid-19. Aktivitas fisik di luar ruangan seperti bersepeda dapat membantu anak untuk sejenak meninggalkan gadget-nya dan menemukan kesenangan yang nyata lewat interaksi langsung dengan ayahnya maupun lingkungan sekitar.
Sambil bersepeda, juga bisa diselingi dengan obrolan yang mengasyikan sambil melihat pemandangan sekitar. Dari situ bisa tercipta sebuah komunikasi yang berkualitas. Saat bersepeda, juga harus diutamakan soal keselamatan. Misalnya, jangan lupa untuk menggunakan helm sepeda.
Jenis helm sepeda pun bermacam-macam. Ada yang hanya sekadar helm biasa. Ada pula helm yang ditambahkan dengan aksesoris seperti kaca mata. Berbagai macam helm tersebut tersedia di sini.
Sepeda yang digunakan pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Salah satunya adalah jenis sepeda road bike yang memang digunakan untuk kondisi bersepeda di jalan raya. Sepeda khusus untuk anak-anak juga harus diperhatikan. Terlebih bagi anak-anak yang masih berusia di bawah 5 tahun. Contohnya, seperti sepeda beroda tiga yang aman digunakan untuk anak-anak di usia tersebut.
Bukan hanya helm dan sepeda, gaya berpakaian dalam bersepeda juga menarik untuk didiskusikan antara ayah dan anak. Untuk baju sepeda anak, bisa melihat di sini. Sedangkan pakaian bersepeda bagi sang ayah, ada banyak variasinya yang bisa didapatkan di link ini.
Badminton
Bermain badminton atau bulu tangkis sudah menjadi salah satu kegemaran masyarakat Indonesia. Prestasi atlet-atlet Indonesia di pentas dunia semakin memengaruhi minat masyarakat untuk berolahraga bulu tangkis.
Olahraga ini juga bisa dimainkan secara bersamaan oleh ayah dan anak. Selain mudah mencari lapangan bermainnya, juga harga perlengkapannya relatif bisa terjangkau.
Raket, misalnya. Menggunakan raket yang tepat dan baik pastinya bakal menambah kualitas dari bermain badminton. Dan jika tidak ada shuttlecock, pastinya permainan bulu tangkis tidak bisa dimainkan. Maka itu, dibutuhkan shuttlecock yang kualitasnya baik pula agar permainan bisa berjalan menarik.
Selain itu, sepatu bulu tangkis yang baik juga mampu menunjang penampilan dalam bermain badminton. Ada yang harganya mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah seperti yang tertera dalam daftar ini.
Basket
Bermain basket menjadi salah satu pilihan olahraga yang tepat bagi ayah dan anak dalam membangun kedekatan. Selain sudah cukup banyak lapangan basket yang bisa digunakan secara free, bisa juga bermain dengan hanya bermodalkan bola basket yang juga ada khusus untuk anak-anak serta memasang ring basket portable di halaman rumah tanpa standar lapangan sesuai aturan permainan yang berlaku.
Kurang lengkap tampaknya jika bermain bola basket tanpa memperhatikan style dalam berpakaian. Untuk style jersey dan celana basket biasanya ukurannya yang gombrong alias longgar.
Berenang
Berenang juga bisa menjadi salah satu olahraga alternatif yang bisa dilakukan secara bersamaan oleh ayah dan anak. Bahkan, sang ayah bisa mengajarkan anaknya sejak dini untuk berenang. Pelampung juga bisa digunakan bagi anak-anak yang baru belajar berenang. Dari situ, kedekatan secara psikologi juga akan semakin terbangun.
Olahraga ini juga semakin banyak digemari oleh anak-anak lantaran saat ini di berbagai tempat penyewaan kolam renang diselipkan berbagai fasilitas seperti perosotan, yang juga bisa menambah adrenalin saat berenang. Kaca mata renang juga diperlukan untuk melindungi mata saat ingin menyelam lebih dalam lagi di dalam kolam renang.
Bahkan, jika tidak ingin berenang di tempat fasilitas umum dan hanya ingin simpel berenang di rumah, Anda juga bisa menyediakan fasilitas renang untuk anak-anak dengan membeli kolam karet. Tentunya, itu akan lebih memudahkan dan biayanya masih terjangkau serta bisa digunakan berkali-kali.
Agar lebih bersemangat, pilihkan baju renang yang terbaik bagi anak-anak Anda. Tidak perlu mahal, yang penting nyaman dipakai.
Inline Skates
Bermain sepatu roda juga menjadi kegemaran anak-anak masa kini. Salah satu jenis sepatu roda yang cukup banyak digunakan adalah inline skates, yang biasanya memiliki dua hingga lima roda yang disusun dalam satu garis.
Beberapa, terutama untuk rekreasi, memiliki karet "berhenti" atau "rem" blok yang melekat pada bagian belakang salah satu atau kadang-kadang kedua sepatu roda, sehingga skater dapat memperlambat atau berhenti dengan bersandar pada kaki dengan rem yang ada di sepatu.
Anak-anak pada masa awal belajar inline skates tentunya membutuhkan bantuan orang tuanya. Entah itu untuk sekadar memengangi tangannya agar tidak terjatuh, atau cuma memberikan motivasi dari jarak dekat. Sehingga di situ bisa tercipta ruang untuk rasa melindungi dan peduli yang lebih erat antara ayah dan anak.
Itulah berbagai jenis olahraga yang bisa dimainkan secara bersama oleh ayah dan anak. Anda juga bisa mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga dengan harga hemat di Tokopedia dengan mengikuti program Sportacular Shopathon dengan klik link ini. Flash sale-nya dimulai dari harga Rp10 ribu!
Berita Bugar Lainnya:
11 Rekomandasi Makanan Penurun Kadar Kolesterol
7 Tips Melindungi Diri dari Risiko Hidup di Wilayah Berkualitas Udara Buruk