SKOR.id – Dalam film-film bertema seni bela diri, duel terakhir sering menyuguhkan teknik terbaik dari sang pemeran utama. Adegan pertarungan itu juga sering menjadi penyelesaian akhir dari perseteruan kedua pihak.
Menariknya, jurus pamungkas itu tidak jarang mendapat cibiran atau ejekan dari penggemar. Itu bisa jadi karena teknik yang ditampilkan sang jagoan mewakili penguasaan baru sang pahlawan atas bentuk seni mereka.
Selain itu, biasanya gerakan penyelesaian sang jagoan sangat bervariasi. Mulai dari yang konyol hingga yang benar-benar menakutkan, masing-masing gerakan memberikan adegan akhir yang menarik yang dengan rapi menyimpulkan narasi dan perjalanan sang pahlawan.
Tidak ada yang memungkiri bila gerakan penyelesaian terbaik dalam seni bela diri telah menjadi momen ikonik di dunia perfilman.
Gerakan akhir dalam film seni bela diri seringkali menjadi bagian yang paling berkesan. Meskipun film seni bela diri dipenuhi dengan adegan pertarungan yang rumit, gerakan terakhir selalu jauh lebih khas dan biasanya secara intrinsik terkait dengan plotnya. Efektivitas adegan-adegan ini tidak terletak pada konfrontasi itu sendiri, tetapi pada seni yang digunakan para aktor untuk menampilkan rangkaian aksi yang mengesankan.
Beberapa film ternama telah menjadi legenda karena adegan terakhirnya dan penyampaiannya oleh sejumlah pemain terampil yang memukau.
Berikut lima film seni bela diri dengan penyelesaian akhir terbaik, dan menjadi bukti pesona abadi dan daya tarik genre tersebut.
Flying Kick dari Jean-Claude Van Damme – Death Warrant (1990)
Berada di posisi kelima adalah Death Warrant. Ini film thriller aksi dengan latar belakang penjara yang dibintangi Jean-Claude Van Damme. Dia berperan sebagai detektif polisi Louis Burke yang menyamar dan bertemu musuh bebuyutan bernama Sandman.
Selama pertarungan terakhir yang penting dari pasangan tersebut, Sandman hampir mengalahkan Burke dan mencoba melemparkannya ke ruang ketel.
Namun, sebelum Sandman bisa melakukannya, Van Damme dengan gaya pahlawannya memberikan tendangan terbang (flying kick) dramatis yang membuat Sandman terjatuh ke belakang ke dalam api. Ini adalah gerakan penyelesaian yang sangat melodramatis namun sangat menghibur karena ditampilkan dengan teknik dan semangat khas Van Damme.
Knee Drop Tony Jaa – Ong-Bak: The Thai Warrior (2003)
Peringkat keempat aksi penutup terbaik ditempati Ong-Bak: The Thai Warrior. Film tentang seni bela diri asli Thailand ini dibintangi oleh Tony Jaa sebagai Ting.
Plotnya berkisah tentang sebuah desa yang patung sucinya dinodai dan sebagian dicuri, dan Tony Jaa secara sukarela mengambilnya.
Selama konfrontasi terakhir yang penuh semangat, Tony Jaa mendorong dirinya ke udara di atas saingannya, yang tergeletak di lantai. Jaa lalu menekuk kakinya dan mendaratkan lututnya (knee drop) terlebih dahulu ke arah lawannya dengan kekuatan sedemikian rupa hingga keduanya menembus papan lantai.
Ini gerakan penyelesaian yang sangat brutal dan sinematik yang secara sempurna menyeimbangkan kombinasi realisme dan penampilan berlebihan dalam genre seni bela diri.
Spear-Hand Attack dari Mang Hoi – Buddha Assassinator (1980)
Shao Hai yang diperankan Mang Hoi, menghindari serangan Pangeran Yi dalam film Buddha Assassinator (1980).
Film yang juga dikenal dengan judul Shogun Massacre ini adalah film seni bela diri yang dibintangi oleh penendang terkenal Korea, Hwang Jang Lee, sebagai Pangeran Yi yang jahat.
Film ini mengisahkan seorang sarjana kung fu muda bernama Shao Hai yang dipekerjakan oleh Pangeran Yi sebelum dia mengetahui niat buruknya.
Shao Hai menghadapi Pangeran Yi dalam pertarungan terakhir yang rumit saat dia menjatuhkan Yi ke punggungnya dan kemudian melompat ke dadanya.
Shao Hai kemudian menyatukan kedua telapak tangannya dan menusukkannya ke tenggorokan Yi — sebuah gerakan yang dikenal sebagai serangan tangan tombak (spear-hand attack). Adegan tersebut sarat dengan sensasionalisme bela diri klasik dan kesimpulan yang sangat memuaskan.
Belt & Sword Combo dari Jet Li – Fist of Legend (1994)
Jet Li menjadi bintang utama film Fist of Legend memerankan karakter Chen Zhen, seorang seniman bela diri yang menyelidiki kematian majikan lamanya di tangan penjajah Jepang.
Pertarungan terakhir menggambarkan pertemuan intens antara Chen dan Jenderal Fujita (Billy Chow). Chen dengan anggun menghindari pedang katana Fujita sebelum dia menggunakan ikat pinggangnya sebagai senjata.
Chen mengacungkan ikat pinggangnya dengan kemampuan mematikan, melilitkannya pada bilahnya (inilah mengapa disebutkan belt & sword combo) dan menggunakannya untuk menyayat leher Fujita.
Ini kematian yang sangat mengerikan yang mendapat manfaat dari efek khusus yang lebih modern. Adegan ini juga menunjukkan kreativitas yang sering dikaitkan dengan Li dan genre seni bela diri dan menawarkan salah satu pertarungan terakhir yang paling mendebarkan.
Dagger Kick dari Bruce Lee – The Big Boss (1971)
Inilah jurus pamungkas film bela diri paling epik yang pernah dibawakan oleh Bruce Lee yang ikonik di akhir film The Big Boss.
Lee berperan sebagai seorang pemuda yang bekerja di pabrik es bersama sepupunya. Film ini berpuncak pada pertarungan sengit antara karakternya dan pemilik pabrik es, yang dipersenjatai dengan sepasang belati.
Pada klimaks pertarungan, lawan Lee melemparkan belati ke arahnya. Tetapi Lee dengan cepat menangkis pedangnya dengan tendangan cepat dan mendorongnya kembali ke dada penjahat. Jurus akhir tendangan belati (dagger kick) Bruce Lee sangat melodramatis dan merupakan yang paling epik dalam genre seni bela diri.