5 Faktor Kebangkitan Gregoria Mariska, Salah Satunya Peran Mikha Angelo

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Gregoria Mariska Tunjung @ Olimpiade 2024
Gregoria Mariska Tunjung jadi satu-satunya wakil Indonesia di cabang bulu tangkis yang meraih medali Olimpiade 2024. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

SKOR.idGregoria Mariska Tunjung tidak terlalu diunggulkan meraih medali untuk Indonesia dari cabang bulu tangkis Olimpiade 2024 di Paris.

Selain kualitas para pesaingnya yang di atas kertas berada di atas Jorji (sapaan Gregoria), wakil Indonesia pada nomor lainnya, terutama sektor putra, lebih menjanjikan.

Sebut saja nomor ganda putra melalui Fajar Alfian/Rian Ardianto atau tunggal putra yang mengandalkan duo Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Gregoria juga sama sekali belum mendapatkan gelar juara pada turnamen mana pun sepanjang tahun 2024 ini.

Tapi kenyataannya, Jorji justru “menggendong” bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2024 dengan mencapai semifinal dan meraih medali perunggu. Sedangkan rekan-rekannya sudah tersingkir sebelum semifinal. 

Tanda-tanda kebangkitan Jorji memang sudah terlihat dua tahun belakangan, ketika ia mulai bisa memberi perlawanan bahkan menaklukkan lawan-lawan yang berperingkat di atasnya.

Statistik Gregoria Mariska Tunjung (Yusuf/Skor.id).
Statistik Gregoria Mariska Tunjung sepanjang karier dan selama tahun 2024 berdasarkan data dari BWF (Yusuf/Skor.id).

Apa yang menyebabkan Jorji bangkit dari sosok yang semula dipandang sebelah mata, berbalik jadi satu-satunya peraih medali Indonesia dari cabang bulu tangkis?

Inilah yang akan dibahas dalam Skor Special edisi kali ini.

Skor Special merupakan artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.

Berikut ini beberapa faktor yang membuat pebulu tangkis berusia 24 tahun ini bisa bangkit dari keterpurukannya:

1. Mental Tanding 

Jorji sekarang bukanlah yang dulu. Dengan usia makin matang, mental tanding pebulu tangkis putri peringkat ke-8 BWF ini pun kian meningkat.

Lawan-lawan yang semula sulit dikalahkan, satu per satu mulai bisa diimbangi bahkan ditaklukkan olehnya.

Sebut saja Carolina Marin, Ratchanok Intanon, Akane Yamaguchi, hingga andalan Cina yang juga peraih emas Olimpiade 2020 Tokyo, Chen Yufei.

Masalah mental memang sempat mendera Jorji karena ia sempat tidak berkembang sejak bergabung dengan pelatnas PBSI pada 2013 lalu. 

Hingga kini, ia bahkan masih menutup kolom komentar pada akun Instagramnya demi menghindari pengaruh negatif dari komentar-komentar miring warganet.

2. Mental Juara Mulai Tumbuh

Media Cina memuji penampilan Jorji saat mengalahkan Chen Yufei dua set langsung 21-12, 21-12 pada final Kumamoto Masters November 2023 lalu.

Dalam ajang tersebut Gregoria Mariska mendapatkan gelar level Super 500 pertamanya.

Ia sekaligus jadi tunggal putri pertama Indonesia yang bisa meraih gelar tersebut sejak era Super Series.

“Performa Gregoria Mariska sempat bergejolak pada era 2018 hingga 2021. Kebugaran fisiknya kurang baik, cedera, dan minim prestasi,” demikian tulisan media Cina, Aiyuke, usai Jorji juara Kumamoto Masters 2023.

“Kami mengagumi bagaimana Gregoria Mariska bertransformasi sejak musim 2023, di mana Chen Yufei hingga Akane Yamaguchi berhasil ditumbangkan.”

“Puncaknya gelar juara Kumamoto Masters 2023 adalah bukti kerja keras Gregoria Mariska. Bahkan bukan tidak mungkin, dia akan berjaya di Olimpiade Paris 2024 mendatang!” kata Aiyuke.

3. Main Tenang dan Semangat

Selama tampil di lapangan, termasuk Olimpiade 2024, Jorji mengaku tidak gentar menghadapi siapa pun.

"Bermain tenang dengan semangat tinggi, saya merasa tidak berpikir bagaimana cara bermain, atau bagaimana hasilnya nanti. Coba untuk fokus poin per poin,” kata Jorji. 

“Jadi walaupun lawan dapat poin saya tidak mau kalah, saya harus dapat poin juga," kata Gregoria.

Itu sebabnya ketika lawan Intanon pada perempat final Olimpiade 2024 ia tidak patah semangat meski lawan memberi tekanan, terutama pada set pertama.

Pada set kedua Jorji sudah bisa mengendalikan permainan dan unggul jauh dari Intanon.

Semangat yang sama sebenarnya juga terlihat saat Jorji menghadapi An Se-young pada semifinal. 

Jorji tidak menyerah meski sempat tertinggal jauh pada set ketiga, namun hasil akhir tidak berpihak kepadanya.

4. Bisa Menjaga Konsistensi

Meski belum meraih gelar dalam berbagai turnamen yang diikuti tahun ini, Georgia Mariska Tunjung sebenarnya tampil konsisten sepanjang 2024. 

Mengutip data terkini dari BWF, sebelum tampil di Olimpiade, Jorji 6 kali setidaknya menembus perempat final turnamen besar selama 2024. 

Yakni dalam ajang Malaysia Open, Indonesia Masters, All England, Kejuaraan Asia, Thailand Open, dan Indonesia Open. 

Capaian terbaik Jorji dalam turnamen BWF tahun ini menjadi runner-up Swiss Open pada Maret lalu. Carolina Marin harus susah payah menaklukkan Jorji di final dengan 21-19, 13-21, 22-20.

Hasil terbaik  lainnya adalah semifinal di Singapore Open, di mana Jorji dihentikan An Se Young, lawan yang belum bisa dikalahkannya dalam 8 pertemuan, dengan 14-21, 21-23.

Bila ditambahkan dengan Olimpiade 2024, konsistensi Jorji masih terjaga dengan menembus semifinal dan mampu merepotkan An Se-young.

5. Dukungan Orangtua dan Kekasih

Kebangkitan Jorji tentunya tidak lepas dari peran sang ayah, Gregorius Maryanto, dan sang ibu, Dwi Astuti. 

Meski tidak selalu hadir dalam tiap kesempatan, kedua orangtua Jorji selalu dihubungi, dimintai doa, dan dukungan tiap kali Jorji akan berlaga.

Jorji tentu tidak akan lupa bahwa kedua orangtuanya-lah yang memperkenalkannya terhadap dunia bulu tangkis ketika ia masih duduk di bangku sekolah dasar di Wonogiri, Jawa Tengah.

Selain kedua orangtua, ada satu orang yang memiliki peran penting dalam kebangkitan karier Jorji, yaitu tunangannya yang juga seorang penyanyi, Mikha Angelo.

Hal itu diakui sendiri oleh gadis kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 11 Agustus 1999, itu, baru-baru ini dalam konferensi pers virtual darii KBRI di Paris, Senin (6/8/2024) malam.

Jorji mengakui Mikha, yang jadi kekasihnya pada 2018 saat Jorji sedang terpuruk, memiliki peran penting bagi keberlangsungan karier bulu tangkisnya. 

Ia ingat betul, pada saat titik terendah dirinya sempat terlintas untuk pensiun dari bulu tangkis. 

Keinginannya itu, karena ia merasa sulit bersaing dengan atlet dunia dari negara lain sementara tuntutan masyarakat sangat tinggi. 

Pada momen ini, Mikha memberikan motivasi agar Jorji tetap berkarier di bulu tangkis. 

"Peran penting Mikha bukan hanya disini saja (Paris), waktu sebelum saya dalam penampilan bagus, dia mendukung,” ujar Jorji. 

“Dua tahun lalu, dalam momen antara lanjut atau tidak, salah satu yang meyakini saya untuk percaya diri adalah Mikha," ia menambahkan. 

“Saya bersyukur orangtua, keluarga, Mikha, dan teman terdekat selalu memberikan dukungan termasuk di saat terpuruk.” 

"Sekarang banyak yang bersorak saat menang. Saat saya di bawah, sangat sedikit yang masih memercayai saya. Tapi saya tetap bersyukur masih ada yang peduli untuk menjalani masa sulit," kata Jorji.

RELATED STORIES

Mengapa Olimpiade Penting untuk Terus Digelar

Mengapa Olimpiade Penting untuk Terus Digelar

Olimpiade adalah ajang empat tahunan yang telah digelar sejak 1896 dan menjadi event puncak yang dijadikan tujuan para atlet karena sangat bergengsi.

Pemain Impor Filipina Sudah Tak Seksi Lagi di MPL Indonesia?

Pemain Impor Filipina Sudah Tak Seksi Lagi di MPL Indonesia?

Di gelaran turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia, pemain impor asal Filipina sepertinya sudah tak seseksi musim lalu.

Para Atlet Wanita yang Mengubah Wajah Olimpiade

Para Atlet Wanita yang Mengubah Wajah Olimpiade

Sejumlah atlet wanita berhasil membuktikan mereka layak disejajarkan dengan pria untuk turun di Olimpiade.

Saatnya Mematahkan Mitos Bahwa J.League Kuburan Pemain Indonesia

Liga Jepang alais J.League dianggap banyak pihak menjadi kuburan yang menghancurkan karier pemain-pemain Indonesia, benarkah?

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cover ASEAN MISG Serenity Cup 2025 atau ASEAN Women’s Championship 2025 atau Piala AFF Wanita 2025. (Foto: Dok. AFF/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN Women's Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 08 Aug, 12:26

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 08 Aug, 12:24

Gelandang AC Milan, Ardon jashari. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

7 Gelandang Termahal yang Dibeli AC Milan, Ardon Jashari Langsung Teratas

Daftar 7 gelandang termahal yang pernah dibeli AC Milan, terbaru adalah Ardon Jashari.

Pradipta Indra Kumara | 08 Aug, 12:15

sea v.league 2025 putri

Other Sports

SEA V.League 2025 Sektor Putri: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen SEA V.League 2025 sektor putri yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Teguh Kurniawan | 08 Aug, 11:30

Profil klub Sassuolo di Liga Italia. (Yusuf/Skor.id).

Liga Italia

Profil Sassuolo, Calon Klub Baru Jay Idzes di Liga Italia

Profil Sassuolo, calon klub baru Jay Idzes di Liga Italia jika tinggalkan Venezia.

Pradipta Indra Kumara | 08 Aug, 10:23

PSSI dan Pemprov Jawa Tengah membahas kompetisi Liga 3 dan Liga 4. (Foto: PSSI. Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

National

Jaga Semangat Perserikatan, PSSI dan Pemprov Jawa Tengah Fokus Siapkan Liga 3 dan Liga 4

Jaga semangat perserikatan, PSSI dan Pemprov Jawa Tengah bersinergi menggelar Liga 3 dan Liga 4.

Pradipta Indra Kumara | 08 Aug, 09:44

Pelatih Sassuolo, Fabio Grosso. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga Italia

Rekam Jejak Fabio Grosso sebagai Pelatih sebelum Sassuolo

Sebelum kini di Sassuolo, bagaimana rekam jejak Fabio Grosso sebagai pelatih sebelumnya?

Thoriq Az Zuhri | 08 Aug, 08:39

Pemain Timnas Palestina, Sulaiman Al-Obaid. (Deni Sulaeman/Skor.id)

World

Kisah Sulaiman Al-Obaid, Pele dari Palestina yang Kini Telah Tiada

Sang Pele dari Palestina itu kini telah tiada, Sulaiman Al-Obaid berpulang usai ditembak oleh tentara Israel di Gaza.

Thoriq Az Zuhri | 08 Aug, 08:38

Massimiliano Allegri. (Deni Sulaemen/Skor.id).

Liga Italia

Sassuolo, Kawah Penempa Pelatih Top Dunia asal Italia

Pelatih Italia tampaknya bisa menjadi pelatih Sassuolo sebagai batu loncatan untuk bisa jadi pelatih top dunia.

Thoriq Az Zuhri | 08 Aug, 02:50

Profil klub Sassuolo di Liga Italia. (Yusuf/Skor.id).

Liga Italia

Rekam Jejak Sassuolo di Serie A, Calon Klub Anyar Jay Idzes

Jay Idzes kabarnya akan segera bergabung dengan klub Serie A, Sassuolo. Mari melihat rekam jejak klub ini.

Thoriq Az Zuhri | 08 Aug, 02:27

Load More Articles