- PLT Kadispora Papua, Alexander Kapisa, mengatakan persiapan bisa lebih matang jika PON 2020 diundur.
- Saat ini, Papua masih dalam posisi menunggu keputusan pemerintah pusat.
- Dalam pengerjaan venue PON, Papua mematuhi protokol penanggulangan Covid-19 dari pemerintah pusat.
SKOR.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua tak lepas dari wacana penundaan akibat meluasnya penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga berencana untuk mengundur pesta olahraga terbesar Indonesia ini dari jadwal semula, Oktober 2020.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Papua, Alexander Kapisa, menyebut ada keuntungan jika PON Papua 2020 ditunda.
Menurut Alexander Kapisa, penundaan PON 2020 akan membuat persiapan Papua dalam menyambut tamu-tamu jadi lebih matang.
“Memang ada hikmahnya jika nanti PON benar-benar ditunda. Kami akan menunggu keputusan pemerintah pusat,” ucap Alexander beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Olimpiade Ditunda, Nasib PON 2020 Masih Tanda Tanya
Sebelumnya, Alexander Kapisa telah menyerahkan semua jadwal penyelenggaraan PON 2020 kepada pemerintah pusat.
Akan tetapi, Alexander memastikan pihaknya hingga saat ini masih berasumsi jika PON 2020 tetap digelar pada Oktober nanti.
Oleh karena itu, pengerjaan venue PON 2020 terus dilakukan dan tetap ditargetkan selesai Juni nanti.
Sejauh ini, proses pengerjaan arena pertandingan PON di Papua belum terganggu oleh wabah Covid-19.
Alexander menyatakan Papua mematuhi segala isi protokol penanggulangan virus corona yang diterbitkan pemerintah pusat.
Baca Juga: Menpora: 2021 Menjadi Tahun yang Berat untuk Olahraga Indonesia
Sebagai catatan, persebaran Covid-19 saat ini telah merambah ke Papua. Bahkan ada tujuh pasien yang sudah dinyatakan positif di sana.
Otoritas setempat di Papua juga telah menetapkan situasi darurat dan membatasi seluruh akses menuju pulau paling timur di Indonesia tersebut, baik dari bandara atau pelabuhan.
Meski begitu, pembatasan akses keluar-masuk Papua tersebut tak berlaku untuk tenaga medis dan pengiriman logistik melalui kargo.