- PB PODSI tidak setuju dengan usulan pengunduran PON 2020 ke Oktober 2021.
- Dengan begitu, PON 2020 hanya akan berjarak sebulan dengan SEA Games 2021 Hanoi.
- Jika PON 2020 dipaksakan pada Oktober 2021, persiapan tim dayung Indonesia minim dan itu bisa berimbas hasil jeblok di SEA Games 2021.
SKOR.id – Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSi) tidak setuju dengan usulan KONI Pusat dan provinsi menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua pada Oktober 2021.
Wakil Ketua Umum PB PODSI Budiman Setiawan mengatakan hal itu bisa membuat torehan dayung jeblok di SEA Games 2021 Hanoi.
Sebab, PON dan SEA Games 2021 hanya berjarak sebulan. Budiman Setiawan mengatakan, hampir semua atlet Pelatnas akan tampil di PON.
Dengan jeda yang hanya sebulan, maka, persiapan Indonesia ke SEA Games 2021 terancam berantakan.
Berita PON 2020 Lain: PB PABBSI: September 2021 Ideal untuk Menggelar PON
“Kalau mau menggelar PON pada Oktober, ya terserah saja," Budiman Setiawan mengungkapkan.
"Kalau begitu, kami tidak bisa menjamin prestasi Indonesia di olahraga dayung SEA Games 2021 bakal sebagus event sebelumnya."
Pada SEA Games 2019 Filipina, Indonesia tampil perkasa di dayung. Di kedua cabang: rowing dan kano/kayak-perahu naga, Indonesia berhasil menjadi juara umum.
Di rowing Indonesia meraih tiga emas. Di kano/kayak-perahu naga, Merah-Putih dominan dengan tujuh emas, empat perak, dan satu perunggu.
Prestasi inilah yang sangat ingin diulang PB PODSI. Budiman Setiawan mengatakan, idealnya, jika jadi ditunda, PON 2020 berlangsung pada akhir Agustus hingga September.
Berita PON 2020 Lain: KONI Pusat dan Daerah Ingin PON Papua Digelar Oktober 2021
“Jadi enaknya, setelah Olimpiade, langsung PON. Toh tidak semua atlet Pelatnas turun di Olimpiade. Jadi kalau mepet dengan Olimpiade, itu tidak masalah,” ucap Budiman.
Bila PON 2020 digelar pada akhir Agustus 2021, ajang empat tahunan ini bisa kembali digelar bersamaan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas).
Menurut Budiman, Haornas, 9 September 2021 sangat tepat dipilih sebagai penutupan PON 2020. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga bisa menghemat anggaran.
"Perayaan Haornas yang terpisah dari PON itu kan bisa jadi pemborosan juga. Dulu pun yang saya tahu, PON selalu nempel dengan Haornas," ujar Budiman Setiawan.
"Jadi, ini kesempatan mengembalikan PON ke khittah-nya.”