- Direktur Lestarindo Soccerfield, Marwoto, mengatakan perawatan intensif tetap dilakukan meski juga belum ada kabar rencana peresmian Stadion Papua Bangkit.
- Ada empat groundsman disiagakan di stadion termegah di Indonesia timur ini untuk perawatan rumput.
- Perawatan rumput meliputi pemangkasan, pemupukan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, serta pengendalian rumput liar.
SKOR.id - Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 sudah dipastikan diundur hingga Oktober tahun 2021. Namun demikian, rumput di Stadion Papua Bangkit, Jayapura, yang menjadi venue PON dipastikan tetap terawat maksimal.
Perawatan maksimal ini dilakukan oleh pihak ketiga yakni PT Harapan Jaya Lestarindo (Lestarindo Soccerfield) yang saat ini masih terikat kontrak hingga Desember 2020.
"Meski gelaran PON 2020 diundur tahun depan, namun kami tetap melakukan perawatan secara maksimal tiap harinya," kata Direktur Lestarindo Soccerfield, Marwoto, kepada SKOR.id, Kamis (4/6/2020) malam.
Berita PON 2020 Lainnya: PON 2020 Digelar Mulai Pekan Pertama Oktober 2021
Dia mengatakan, ada empat groundsman yang standby di stadion termegah di Indonesia timur ini untuk merawat rumput. Untuk perawatannya, kata Marwoto, biasa dilakukan pagi hingga sore hari.
Dia mencontohkan, proses pemangkasan rumput bisa dilakukan dari pagi hingga sore hari.
Adapun perawatan rumput stadion berkapasitas 40 ribu penonton ini meliputi pemangkasan, pemupukan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, serta pengendalian rumput liar.
"Perawatan lapangan jika tidak dilakukan secara kontinyu dan memenuhi kebutuhan rumput, pada saatnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari untuk makhluk hidup seperti rumput ini," ucap dia.
Terkini, untuk memberikan kesegaran di Stadion Papua Bangkit ini, Lestarindo membuat pola yang berbeda pada lapangan yang begitu menggoda.
Berita PON 2020 Lainnya: PB Perbakin Tak Masalah PON 2020 Digelar Sebulan Sebelum SEA Games 2021
Jika biasanya pola rumput hanya terlihat kotak-kotak, namun beberapa hari terakhir terlihat lapangan dengan pola yang beda.
"Pola ini adalah permintaan dari netizen untuk dicoba. Kebetulan kami senggang maka tim melakukannya. Biasanya diterapkan di King Power Stadium (kandang tim Leicester City). Tidak ada nama khusus pada pola ini," ucap Marwoto lagi.