- Demam Berdarah Dengeu (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
- DBD merupakan jenis penyakit yang tak boleh diabaikan karena bisa menyebabkan kematian.
- Cara penanganan DBD untuk anak dan dewasa, salah satunya dengan mengonsumsi parasetamol.
SKOR.id - Demam Berdarah Dengue atau DBD bisa dikenali melalui gejala-gejala yang muncul seperti demam tinggi berkepanjangan.
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dari nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
Jika tidak ditangani secara cepat dan benar, bisa menyebabkan kematian. Maka, sangat penting mengenali gejalanya.
Yang paling utama adalah jangan mengabaikan gejala demi gejala yang muncul jika tak ingin mengalami hal yang tidak diinginkan.
Ini karena masyarakat kerap mengabaikan gejala DBD atau disalahartikan sebagai tanda penyakit lain hingga berujung fatal.
Umumnya, gejala DBD dimulai sekitar 4-10 hari setelah seseorang dapat gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
Perlu menjadi catatan, gejala DBD pada anak-anak dapat berdampak lebih parah dibandingkan dengan orang dewasa.
Berikut beberapa gejala umum dari DBD sebagaimana dikutip dari Alodokter:
1. Mendadak demam tinggi
Demam merupakan gejala awal dari banyak penyakit. Namun, pada DBD, demam bisa muncul secara mendadak.
Bahkan mungkin tak banyak yang tahu, apa perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD.
Perbedaan yang kontras antara gejala demam berdarah dengan demam lain adalah demam DBD bisa capai 40 derajat Celsius.
Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi virus atau bakteri, biasanya disertai gejala bersin atau batuk.
Namun, khusus untuk gejala demam tinggi pada DBD bisa berlangsung selama dua sampai tujuh hari.
2. Nyeri pada otot
Setelah demam, pengidap DBD akan merasakan nyeri pada beberapa bagian tubuh seperti belakang mata, otot, sendi, hingga tulang.
Biasanya, gejala ini disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat. Ini dapat terjadi pada 4-10 hari awal saat virus dengue memasuki tubuh.
Nyeri otot akibat DBD juga dapat terjadi bersamaan dengan demam tinggi serta sakit di kepala.
3. Sakit kepala
Beberapa jam setelah demam, gejala yang muncul selanjutnya adalah sakit kepala yang dirasa sangat parah.
Biasanya, di sekitar dahi. Sakit kepala disertai nyeri pada bagian belakang mata merupakan gejala umum DBD.
4. Mual dan muntah
Gejala DBD lainnya yang sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa penderitanya adalah mual dan muntah.
Gangguan ini juga termasuk dalam masalah pencernaan hingga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut atau punggung.
Masalah ini dapat terjadi selama dua hingga empat hari setelah virus masuk dan menyerang tubuh.
5. Merasa kelelahan
Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada penderita DBD dapat menurunkan nafsu makan.
Hal ini tentu menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.
Maka dari itu, diperlukan tindakan yang cepat dan tepat bagi penderita DBD, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Mengonsumsi parasetamol bisa untuk meredakan demam serta mengatasi rasa nyeri yang timbul pada tubuh.
Pastikan juga untuk menghindari obat antiinflamasi non steroid (NSAID), yang sebenarnya berguna untuk mengencerkan darah.
Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari risiko perdarahan. Selain itu, untuk menjaga volume cairan tubuh, mengonsumsi air putih sebanyak-banyaknya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Copa America 2021: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap https://t.co/RKxcNDcjhn— SKOR.id (@skorindonesia) June 28, 2021
Artikel Bugar Lainnya:
Catat, Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Setelah Vaksinasi Covid-19