- Meminta anak memakan sayuran acap menjadi pekerjaan berat bagi banyak orang tua.
- Sayuran penting bagi kesehatan anak-anak karena mengandung banyak serat.
- Dibutuhkan strategi agar si kecil mau menyantap sayuran dalam makanan hariannya.
SKOR.id - Orang tua kadang dibuat frustasi saat meminta si kecil untuk mengonsumsi sayuran.
Padahal sayuran jadi salah satu makanan yang penting untuk anak-anak untuk mencegah sembelit atau obesitas.
Anak-anak sangat direkomendasikan menyantap sayuran sekitar 1,5 cangkir per hari.
Porsi ini berdasarkan pedomanan diet resmi yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian dan Kesehatan serta Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat.
Namun, jangankan 1,5 cangkir, bisa menyuruh anak-anak makan dua sendok sayuran saja sudah merupakan prestasi tersendiri bagi sebagian orang tua.
Ada banyak alasan mengapa si kecil menolak sayuran di piring makannya, tapi rata-rata mengaku karena rasanya yang "tidak enak".
Itu mengapa, dibutuhkan cara tertentu untuk menyiasiti agar sayuran bisa masuk ke mulut anak-anak.
Baru-baru ini ada sebuah studi baru yang menemukan bahwa hanya dengan menambah lebih banyak sayuran ke piring, anak-anak mengonsumsi lebih banyak sayuran.
Peneltian ini dilakukan Pennsylvania State University yang diterbitkan dalam jurnal Appetite.
Porsi Sayuran Ditambah
Dari hasil riset yang telah mereka lakukan, anak-anak ternyata bisa makan hingga 68 persen lebih banyak sayuran jika porsinya ditambah.
Mereka menyajikan jagung dan brokoli dua kali lipat, dari 60 hingga 120 gram, dan anak-anak menghabiskan 68 persen sayurannya.
Dalam penelian tersebut, mereka juga menemukan bahwa penambahan bumbu seperti butter dan garam tidak mempengaruhi komsumsi sayuran pada anak-anak.
"Peningkatan yang kami lihat setara dengan sepertiga porsi atau 12 persen dari asupan harian yang direkomendasikan untuk anak kecil," jelas Hanim Diktas, mahasiswa pascasarjana ilmu gizi dari Pennsylvania State University.
Dia juga menekankan bahwa "penggunaan strategi" ini bisa diterapkan orang tua, pengasuh dan guru yang mencoba mendorong anak-anak untuk makan jumlah sayuran yang disarankan.
Untuk studi ini, mereka menganalisis 67 anak berusia antara 3 dan 5 tahun, yang seminggu sekali selama sebulan, menyantap salah satu dari empat sayuran berbeda.
Menu pertama adalah satu porsi jagung dan brokoli ukuran biasa. Lalu yang kedua menu yang sama tapi dengan tambahan garam dan mentega.
Sementara yang ketiga dengan porsi dobel. Selain itu, steik ikan, nasi atau saus apel juga disajikan saat makan.
Pilih Sayuran yang Tepat
Sementara, pemilihan sayuran yang tepat juga sangat dianjurkan. Kombinasi makanan juga perlu diperhatikan dengan seksama, dan jangan digabungan dengan makanan olahan semisal nuget.
"Kami memilih sayuran yang umumnya disukai oleh anak-anak, tetapi juga bukan favorit," kata Barbara Rolls, Presiden Helen A. Guthrie dan Direktur Laboratorium selama studi Penn State.
"kombinasi makanan adalah sesuatu yang harus Anda waspadai, karena rasa sayuran dibandingkan dengan makanan lain di piring akan mempengaruhi respons anak-anak.
"Sayuran harus enak dibandingkan dengan makanan lain," tambahnya.
Jadi pada akhirnya, orang tua lah yang harus pintar-pintar mencari cara agar kebutuhan serat si buah hati tercukupi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Punya Skill Mumpuni, LW Tak Ambil Pusing Bersaing di EVOS Lynx https://t.co/GyEcHDDo6j— SKOR.id (@skorindonesia) June 25, 2021
Berita Bugar lainnya: