- Sirkuit Sepang, Malaysia, rugi 4 juta ringgit (sekitar Rp15,14 miliar) dalam tiga pekan karena tak bisa menggelar balapan.
- Pengelola sirkuit hanya bisa berharap kondisi dunia segera pulih dari pandemi virus corona (Covid-19) agar bisa menggelar MotoGP 2020.
- Malaysia memutuskan lockdown sejak pertengahan Maret lalu.
SKOR.id - Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, mengalami kerugian yang sangat besar hanya dalam waktu tiga pekan karena tak bisa menggelar balapan.
Dalam tiga pekan terakhir, banyak balapan yang batal terselenggara di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, karena pandemi virus corona (Covid-19).
Setidaknya untuk Maret 2020, ada tiga turnamen nasional Malaysia yang batal digelar: Asia GT official testing, Malaysia Speed Festival (MSF) and Desmo Cup.
Pembatalan tersebut membuat pengelola Sirkuit Sepang merugi setidaknya empat juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp15,14 miliar.
Chief Executive Sirkuit Sepang, Razlan Razali, menyebut kerugian dipastikan bertambah karena tak ada balapan hingga akhir Mei 2020.
Baca Juga: MotoGP Gratiskan Konten Balapan Musim 1992-2020, Ini 5 Seri Rekomendasi Skor Indonesia
Untuk diketahui, Pemerintah Malaysia menerapkan lockdown selama dua pekan sejak pertengahan Maret 2020 guna memutus penyebaran Covid-19.
Namun, sekitar pekan lalu, Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memperpanjang masa isolasi hingga 14 April 2020.
Kebijakan tersebut membuat Sirkuit Sepang tak bisa menggelar balapan. Razlan Razali mengatakan telah menghubungi Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia.
Ini dilakukan Razlan Razali untuk meminta bantuan. "Seperti halnya bisnis, kami sangat terpukul. Penyewaan sirkuit adalah sumber pendapatan utama kami."
"Kami telah membatalkan seluruh jadwal bulan lalu. Bahkan, tidak akan ada aktivitas (di Sirkuit Sepang) hingga akhir Mei nanti," Razlan Rasali menambahkan.
Bos Petronas Yamaha SRT itu berharap kondisi dunia segera membaik untuk meminimalisir kerugian. Apalagi, Sirkuit Sepang akan menggelar MotoGP 2020.
Baca Juga: NBA Vakum Sementara, Para Pemain Nikmati Hidup sebagai Ayah
"Kami hanya bisa berharap yang terbaik dan berdoa agar situasi segera membaik. Tak hanya di Malaysia namun seluruh belahan dunia," ujarnya.
MotoGP 2020 ditangguhkan karena pandemi virus corona (Covid-19). Padahal, tak sedikit sirkuit yang hanya mendapat pemasukan dari menggelar balapan.
Namun, tak ada pilihan yang bisa dilakukan karena keamanan dan keselamatan semua orang di dunia, menjadi prioritas.
"Kondisi global telah memengaruhi kami. Penonton tidak bisa datang karena larangan berkunjung. Jadi, mereka akan mematuhi itu."
MotoGP Sepang 2020 rencananya digelar 30 Oktober hingga 1 November.