- Pihak pengelola Sirkuit Internasional Sepang membuka peluang untuk kembali menggelar seri F1 pada masa depan.
- Biaya yang terlalu besar menjadi kendala utama promotor lokal Malaysia menggulirkan ajang balap tersebut.
- Red Bull diuntungkan jika Sirkuit Internasional Sepang kembali dalam kalender balap F1.
SKOR.id – Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, siap kembali menghiasi kalender balap Formula 1 (F1). Namun, biaya yang terlalu tinggi masih menjadi kendala utama.
Kali terakhir Sirkuit Internasional Sepang menggelar balapan F1 pada musim 2017 (1/10/2017) yang berhasil dimenangi pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen.
Setelah itu, Pemerintah Malaysia memutuskan untuk tak melanjutkan kontrak dengan F1 karena biaya menggelar balapan yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Skorpedia: Mengenal Formula 1, Ajang Balap Mobil nan Kompleks
Untuk menggelar satu balapan F1, promotor lokal harus mengeluarkan sekitar 90 juta euro (sekitar Rp1,5 triliun). Namun, pendapatan pihak Sepang tak pernah sebesar itu.
CEO Sirkuit Internasional Sepang, Azhan Sharifman Hanif, menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang membuat pemerintah Malaysia memutuskan untuk tak melanjutkan kontrak F1.
“Kembali menggelar F1 bukan prioritas utama saat ini. Namun jika peluang datang dan tawarannya bagus, saya sangat mendukung ide ini,” kata Azhan Sharifman Hanif.
“Sebab, acara F1 membawa branding yang bagus bagi Malaysia,” kata sosok pengganti Razlan Razali tersebut.
Malaysia sebenarnya memiliki sejarah cukup panjang dalam dunia F1. Negeri Jiran mulai menggelar ajang balap jet darat itu sejak 1999 hingga 2017.
Maka dari itu, Azhan Sharifman Hanif bakal berdiskusi dengan pemerintah Malaysia dalam membuka peluang mengembalikan F1 ke Sirkuit Internasional Sepang.
“Jika kami ingin menggelar F1 lagi dalam jangka panjang, kami akan berdiskusi dengan pemerintah setempat untuk membicarakan sumber dayanya,” ujar Hanif.
Pada saat ini, Sepang punya prioritas mengamankan kontrak MotoGP dalam jangka panjang. Pasalnya, ajang balap motor tertinggi itu memberikan pemasukan besar bagi Malaysia.
“Selama biaya untuk menggelar F1 tak terlalu besar dan uang yang dikeluarkan sepadan, mengapa tidak,” kata Hanif.
Berita F1 Lain: Toto Wolff Diduga Tengah Membangun Tim Mercedes Kedua
Jika Sirkuit Internasional Sepang kembali masuk dalam kalender balap F1, maka ini akan menguntungkan bagi Red Bull Racing.
Pasalnya, karakter trek dinilai sangat cocok dengan mobil Red Bull Racing yang sudah lima kali menang di sana.