- Razlan Razali berkomentar soal rencana Dorna Sport memangkas balapan MotoGP di luar Eropa untuk musim ini.
- Sirkuit Sepang diperkirakan tak sanggup menggelar MotoGP Malaysia 2020 tanpa penonton.
- Nasib MotoGP Malaysia kini berada di tangah negosiasi pengelola sirkuit dengan Dorna Sport.
SKOR.id - Minggu depan, Dorna Sport menjanjikan untuk merilis jadwal revisi MotoGP 2020 yang ditangguhkan sejak Maret karena pandemi Covid-19.
Bos Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta, mengaku tengah mempertimbangkan kelanjutan nasib gelaran MotoGP 2020, terutama seri yang dihelat di luar Eropa.
Pasalnya, Dorna Sport berencana untuk menggelar MotoGP 2020 secara tertutup alias tanpa penonton yang secara langsung bakal memengaruhi faktor finansial.
Baca Juga: Dorna Janjikan Kalender Baru MotoGP 2020 Rilis Pekan Depan
Carmelo Ezpeleta merasa menggelar balapan di Thailand, Malaysia, Amerika Serikat, dan Argentina tanpa penonton bakal menimbulkan kerugian besar bagi sejumlah pihak.
Pihak penyelenggara, yang bakal kehilangan pemasukan dari uang tiket, akan kewalahan menutup ongkos operasional selama pekan balap.
Sedangkan pihak kontestan MotoGP, Moto2, dan Moto3, juga bakal menghadapi kesulitan karena harus melakoni perjalanan jauh di tengah situasi pandemi yang belum reda.
Maka dari itu, Ezpeleta sedang menilik opsi pembatalan seri MotoGP 2020 di luar benua Eropa. Meski ada beberapa yang dipertimbangkan tetap berlangsung tanpa penonton.
Mendengar pernyataan tersebut, Razlan Razali yang merupakan mantan CEO Sirkuit Sepang, Malaysia, buka suara.
Menurutnya, MotoGP Malaysia yang tahun ini dijadwalkan berlangsung pada 30 Oktober-1 November sangat bergantung dengan pendapatan dari penjualan tiket penonton.
"Kami akan terpukul secara finansial karena sangat tergantung pada pendapatan tiket, makanan dan minuman, serta stan penjualan," ujar Razlan Razali dilansir dari The Star.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Sirkuit Catalunya Minta F1 dan MotoGP Bebaskan Biaya Tuan Rumah
Ketika masih memimpin Sirkuit Sepang, Razlan Razali pernah mengatakan bahwa pihaknya bakal menanggun kerugian besar jika pandemi menutup segala aktivitas di lintasan.
Hanya dalam satu bulan, Maret 2020, tiga balapan terpaksa dibatalkan dan itu membuat pengelola Sirkuit Sepang rugi hingga Rp15,14 miliar.
"Seperti halnya bisnis lain, kami sangat terpukul. Penyewaan sirkuit adalah sumber pendapatan utama kami," ujar Razali kala itu.
We asked Team Principal Razlan Razali your questions, and he answered!
Just head over to our Facebook page to watch...https://t.co/hxwPcp8O8H#MotoGP | #PETRONASmotorsports | #SepangRacingTeam | pic.twitter.com/oxjO57qaQZ— PETRONAS SRT (@sepangracing) May 4, 2020
Jika MotoGP Malaysia 2020 dibatalkan, atau tetap berlangsung tetapi tanpa penonton, pengelola Sirkuit Sepang akan mendapat kerugian yang signifikan.
Sebab, biaya operasional balapan tetap dikeluarkan hampir seperti biasanya sedangkan pemasukan sama sekali tidak ada.
"Namun, kembali lagi semua tergantung dari bagaimana mereka (pengelola sirkuit) bernegosiasi dengan Dorna," kata Razlan Razali.
Baca Juga: Punya Landasan Kuat, Loris Capirossi Yakin MotoGP Bergulir Juli 2020
Sejauh ini, Dorna Sport baru memastikan bahwa dua seri perdana MotoGP 2020 akan digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 17-19 Juli dan 24-26 Juli.
Secara keseluruhan, Dorna Sport berencana mengisi musim MotoGP 2020 dengan 12-13 seri dari Juli hingga November 2020.
Meski demikian, Dorna Sport masih berharap bisa menggelar 16 seri jika memungkinkan tentunya dengan melihat kondisi setelah balapan di Sirkuit Jerez nanti.