- Bos Petronas Yamaha SRT Razlan Razali ingin balapan di Sirkuit Internasional Sepang digelar secara normal.
- Perlombaan tertutup bakal memberikan dampak finansial signifikan bagi Sirkuit Internasional Sepang.
- Razlan Razali ingin fan Malaysia bisa melihat langsung MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang, November mendatang.
SKOR.id – Principal Petronas Yamaha SRT Razlan Razali tak setuju jika perlombaan MotoGP 2020 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, digelar tanpa penonton.
Razlan Razali mengatakan hal itu bakal berdampak besar dalam segi finansial. Pasalnya, pemasukan jelas mengalami penurunan signifikan jika balapan digelar tertutup.
Dorna Sports, selaku operator, berencana untuk memulai pelaksanaan MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 19 Juli mendatang.
Kemudian kejuaraan balap motor paling bergengsi tersebut bakal dilanjutkan ke berbagai trek di Eropa sebelum menuju kawasan Asia dan Amerika.
Berita MotoGP Lainnya: Manajer Andrea Dovizioso Pastikan Kliennya Tetap di MotoGP Tahun Depan
Perlombaan di Eropa nantinya juga berlangsung tertutup serta mengurangi jumlah orang di paddock. Ini demi menjaga keamanan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat.
Razlan Razali yang pernah menjabat sebagai CEO Sirkuit Internasional Sepang, meyakini jika balapan tertutup akan mengancam pemasukan Grand Prix (GP) Malaysia.
“Sudah ada pembicaraan dengan Kementerian Kesehatan Malaysia bahwa setelah lockdown dicabut, minimal enam bulan tidak ada peristiwa besar. Tapi itu hanya diskusi saat ini,” kata Razali seperti dikutip dari Crash.
Jika gelaran MotoGP di Thailand atau Malaysia harus diadakan tertutup tanpa penonton, maka seperti perlombaan di Eropa, model ekonomi mereka perlu didesain ulang.
“Berdasarkan pengalaman saya menjadi pemimpin sirkuit dan promotor lokal, rasanya keseimbangan finansial diperlukan. Karena tiket kami selalu terjual habis setiap tahunnya,” kata bos Petronas Yamaha SRT itu.
“Kami sangat bergatung pada penjualan tiket, makanan, aksesoris dan semacamnya. Jadi, finansial kami jelas akan terdampak jika balapan digelar tertutup,” Razlan Razali menambahkan.
GP Malaysia dijadwalkan berlangsung 1 November mendatang. Itu memungkinkan mereka menggelar balapan secara normal jika pemerintah Negeri Jiran memberikan lampu hijau.
“Keuntungan bagi kami adalah Grand Prix Malaysia mendekati akhir tahun. Kami perlombaan keempat dari belakang,” kata Razlan Razali.
Berita MotoGP Lainnya: Skorpedia: Peranti Keselamatan yang Dikenakan Pembalap MotoGP
“Berada di akhir tahun memberikan kami waktu untuk melihat apakah situasi akan membaik. Tentu saja, kami berharap kondisinya bisa menjadi lebih baik,” tambahnya.
Razlan Razali ingin memimpin tim balapnya, Petronas Yamaha SRT untuk tampil di hadapan pendukung sendiri saat berlomba di Sirkuit Internasional Sepang.
Bagaimanapun, Razali bakal mematuhi aturan pemerintah Malaysia jika memang perlombaan MotoGP di Sepang harus digelar secara tertutup.
“Ada garis tipis antara terlalu optimistis atau pesimistis, karena kami tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan,” ujar Razlan Razali.
“Tetapi, waktu masih ada di pihak kami saat ini, yang sudah sangat lama, dan juga tergantung pada bagaimana negara-negara lain menggelar perlombaan,” imbuhnya.