SKOR.id - Penyerang Bali United, Privat Mbarga, akhirnya bertemu dengan salah satu pelaku serangan rasisme terhadap dirinya.
Seperti diketahui, Privat Mbarga mengalami penghinaan bernada rasis via media sosial usai membela Bali United kontra Persija Jakarta di pekan ke-30 Liga 1 2023-2024, akhir Maret lalu.
Serdadu Tridatu menang dramatis 1-0 berkat penalti Ilija Spasojevic di menit ke-90+7, dan beberapa penggemar Macan Kemayoran tampaknya tak terima.
Dua di antara mereka, dengan username @ardiansyahfeby dan @godaydei di Instagram, bahkan menyelinap ke kotak pesan Privat Mbarga untuk mengirim sederet hinaan rasisme.
Sang pemain lantas mengunggah komentar-komentar miring tersebut ke ranah publik, menekankan bahwa tindakan dua orang itu sangat tidak pantas ditiru.
Dia juga juga melayangkan somasi per 5 April 2024.
Satu bulan berselang, satu dari dua pelaku akhirnya meminta maaf secara langsung kepada Privat Mbarga.
Difasilitasi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Privat bertemu dengan Feby Ardiansyah (pemilik akun @ardiansyahfeby) di Tangerang.
Pertemuan ini terjadi sehari sebelum Bali United melakoni laga pamungkas fase reguler Liga 1 2023-2024 versus Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena, yakni Senin (29/4/2024).
Privat ditemani perwakilan APPI, seperti Ramdani Lestaluhu (Anggota Executive Committee), Gotcha Michel (Deputy Chief Executive), Jannes H. Silitonga (Head of Legal Division) dan Willy Kamaludin (Communication and Players Relation).
Hadir pula asisten pelatih Bali United, Rasyid, dan analis tim Feri Muchlas.
Feby Ardiansyah sebelumnya memang sudah menghubungi APPI untuk dipertemukan dengan Privat Mbarga di Tangerang, mengingat keterbatasan biaya jika harus datang ke Bali.
Dan, Privat Mbarga pun dengan besar hati memaafkan Feby.
"Saya ini pesepak bola yang mencintai profesi saya dan bermain profesional untuk klub saya, Bali United. Kita sama-sama mencintai sepak bola, dan apa yang telah ia perbuat terhadap saya di media sosial tidaklah benar," ujar Privat Mbarga.
"Saya telah memaafkan setelah pelaku membuat video dan surat pernyataan di atas materai. Saya harap ia tidak akan pernah mengulangi perbuatan ini lagi kepada siapa pun," lanjut winger kelahiran Kamerun itu.
Sayangnya, itikad baik serupa tak diikuti pemilik akun @godaydei. Sampai saat ini, Privat mengaku belum menerima permintaan maaf dari yang bersangkutan.
Dia pun berencana melaporkan kasus ini ke Polda Bali, dengan kawalan tim legal APPI.
"Suporter/fans boleh mendukung penuh timnya atau mengkritisi tim lawan, tapi bukan dengan cara mengancam apalagi ungkapan yang bersifat rasisme kepada siapa pun," ujar Head of Legal Division APPI, Jannes H. Silitonga.
APPI dan Privat Mbarga berharap, tindakan tegas ini bisa memberi efek jera dan peringatan kepada suporter agar lebih berhati-hati dalam bersikap.