SKOR.id – Untuk mengantisipasi masalah doping dan keselamatan pemain selama Piala Asia 2023, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menyelenggarakan Lokakarya (Workshop) Petugas Medis AFC.Dikutip dari situs resmi AFC, Jumat (12/1/2024), materi lokakarya tersebut berisi penjelasan, pelatihan langsung, dan sesi interaktif.Sehingga, petugas medis Piala Asia 2023 bisa memastikan perawatan medis dengan standar tertinggi di semua tempat selama turnamen.Sebelum lokakarya tersebut, beberapa seminar juga telah diadakan secara virtual sepanjang tahun 2023.Hal itu juga sebagai bagian dari program pengembangan berkelanjutan selama persiapan menghadapi Piala Asia 2023 di Qatar, 12 Januari-10 Februari 2024.Menandai tonggak penting dalam sejarah kompetisi ini, Piala Asia 2023 akan menyaksikan pengenalan kontrol anti-doping tanpa kertas melalui penggunaan aplikasi Modoc.Selain itu, tim medis Piala Asia 2023 juga akan menerapkan pengujian Dried Blood Spot (DBS) untuk pertama kalinya.&nbsp;Kali ini, makin menggarisbawahi upaya berkelanjutan AFC untuk menjaga sepak bola Asia bersih dari doping.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CyA7wuPsdvB"></oembed></figure>“Para dokter AFC telah membiasakan dan mengadaptasi pendekatan baru tanpa kertas dengan sangat baik,” kata Daniel Kim, Manajer Unit Anti-Doping FIFA.Dato Dr. Gurcharan Singh, Ketua Komite Medis AFC dan Kepala Petugas Medis dalam Piala Asia edisi ke-18 ini, kemudian menambahkan penjelasan Kim.“Pendekatan dan metodologi baru dalam memerangi doping dalam sepak bola adalah tentang mengikuti perubahan zaman dan teknologi,” kata Singh.“Tim muda yang terdiri dari Petugas Medis dan Anti-Doping AFC yang terlatih semuanya siap untuk memastikan keselamatan para pemain dan sepak bola tetap bersih dari doping.”Singh juga menyampaikan kesiapan tim medis untuk menjalankan tugas dalam Piala Asia 2023 ini.“Tim Medis Panitia Lokal yang dipimpin oleh Dr. Khalid Al-Khelaifi dari Aspetar memberikan dukungan profesional tertinggi kepada AFC,” Singh menegaskan&nbsp;“Ini merupakan kolaborasi yang luar biasa demi kebaikan sepak bola di Asia,” ia menambahkan.Piala Asia 2023 diikuti oleh 24 negara, termasuk Indonesia, dan akan berlangsung di sembilan stadion di Qatar.&nbsp;Indonesia tergabung di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam. Dalam laga perdana Senin (15/1/2024) &nbsp;Indonesia akan menghadapi Irak di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan.​<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/L3g2a_7WoZQ?si=R9Kpc6wjYwbDKWo1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Piala Asia 2023 perkenalkan kontrol anti-doping tanpa kertas melalui penggunaan aplikasi Modoc.

All Culture

Tim Medis Piala Asia 2023 Gunakan Aplikasi Modoc untuk Perangi Doping

SKOR.id – Simona Halep khawatir larangan bertanding empat tahun yang diberikan padanya usai divonis bersalah melakukan pelanggaran antidoping bisa mengakhiri kariernya sebagai petenis profesional.Baru-baru ini, ia berbicara mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi. Kendati mengalami kemunduran besar, Halep tetap optimistis jelang menghadapi Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).&nbsp;Petenis putri asal Rumania tersebut mengaku cemas soal kelanjutan kariernya menyusul larangan bermain selama empat tahun. Simona Halep diskors Oktober tahun lalu setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang Roxadustat di Grand Slam US Open 2022.Kemudian pada September 2023, Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) mengonfirmasi bahwa sang atlet telah dijatuhi suspense selama empat tahun yang berlaku hingga 7 Oktober 2026.Halep membahas masalah ini secara langsung dalam sebuah wawancara dengan Euronews, dan berbicara tentang implikasi dari sanksi berat tersebut, sambil menunggu temuan baru dari CAS.“Ya, saya pikir begitu, karena empat tahun akan menjadi waktu yang lama, setidaknya untuk usia saya saat ini,” ujar Halep, 32 tahun, ketika ditanya apakah larangan empat tahun akan mengakhiri karier tenisnya.“Dan bagi seorang atlet yang telah melakukan hal ini (tenis) setiap hari selama 25 tahun, mendedikasikan hidupnya untuk tenis dan olahraga, saya tidak tahu bagaimana jadinya, tapi akan menjadi bencana besar jika itu terjadi dalam empat tahun. Saya tidak tahu bagaimana akan mengatasinya.”“Kemungkinan bakal menjadi akhir dari karier saya, ya. Dan untuk sesuatu yang tidak saya lakukan dan itu bukan kesalahan saya, rasanya bahkan lebih buruk lagi,” tambah pemilik dua gelar grand slam tersebut.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C0t5CtGN7pO"></oembed></figure>Simona Halep menekankan bahwa dirinya tidak bersalah dan menegaskan tidak pernah punya niat untuk mengonsumsi kolagen yang terkontaminasi zat terlarang.&nbsp;“Sangat jelas itu terkontaminasi. Tiga hari sebelum tes urine positif, darah dan urine saya negatif. Jadi, saya sudah diberitahu di awal bahwa jumlah zat ini sangat sedikit, zat terlarang, dan dalam tiga hari itu saya tak mungkin melakukan doping,” Halep memberi penjelasan.“Sama sekali bukan niat saya dan tidak pernah ada kesengajaan untuk melakukan kesalahan atau sesuatu yang merendahkan olahraga ini, sebab saya mengormati semuanya dan telah mendedikasikan hidup saya.” &nbsp;&nbsp;“Saya tak pernah berpikir untuk berbuat curang di tenis. Dan yang kedua, soal darah, saya sudah menjalani banyak sekali tes dan semuanya negatif. Jadi, mereka tidak pernah menemukan sesuatu yang salah dalam darah saya. Jadi, dengan dua hal ini, saya percaya diri untuk maju dan menghadapi CAS.”&nbsp;Melihat sisi positifnya, Halep mengatakan penampilan di Olimpiade Paris 2024 akan menjadi targetnya jika terbukti tidak bersalah. Menurutnya, itu bisa menjadi waktu yang ideal melakukan comeback.“Itu adalah impian saya. Ya, saya tahu peluangnya tidak besar, namun saya memimpikannya karena Paris adalah kota Impian saya, spesial untuk saya,” tutur Halep.“Saya memenangi Roland Garros (French Open) di sana ketika masih di level junior, jadi semuanya dimulai sejak dini, dan akan luar biasa jika bisa kembali ke lapangan. Saya ingin berada di lapangan lagi karena di sanalah saya harusnya berada,” pungkasnya penuh harap.&nbsp;Upaya banding ke CAS sekarang menjadi satu-satunya harapan Simona Halep untuk bisa menyelamatkan kariernya. Penentuan nasib sang petenis dijadwalkan berlangsung antara 7-9 Februari 2024. &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/jf7cmCW0YHU?si=PJEJpEfHRczyMw1H" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Petenis Simona Halep mengaku khawatir kariernya akan tamat usai diganjar larangan bermain empat tahun akibat kasus doping. 

Simona Halep Kemungkinan Pensiun jika Upaya Banding Ditolak CAS

SKOR.id - Kasus doping yang dihadapi Paul Pogba semakin serius, berdasarkan kabar terbaru, pemain asal Prancis itu terancam hukuman larangan beramain selama empat tahun ke depan.Kasus ini bermula saat dilakukan tes acak terhadap beebrapa pemain Juventus, ketika mereka berhadapan dengan Udinese pada giornata pertama Liga Italia (Serie A) 2023-2024, 20 Agustus 2023 lalu.Lembaga Anti-Doping Nasional Italia (Nado), telah memberikan larangan kepada Paul Pogba setelah dinyatakan positif melakukan doping, karena di dalam tubuhnya terdapat kandungan zat hormon testosterone.Pada awal Oktober 2023, Paul Pogba melakukan analisis balasan, tetapi justru sampel kedua tersebut semakin menguatkan tuduhan bahwa mantan pemain Manchester United itu melanggar aturan doping.Dilansir dari Sky Italia, kantor kejaksaan anti-doping telah meminta agar Paul Pogba diberikan hukuman larangan bermain selama empat tahun.Hal ini merupakan kelanjutan dari hasil sampel balasan yang diberikan Paul Pogba, dan ancaman hukuman berat memang menantinya, sekaligus bisa menjadi akhir karier sepak bola yang tak menyenangkan bagi dirinya.Pihak lembaga anti-doping Italia meminta hukuman maksimum untuk kasus Paul Pogba, meski hukuman tersebut juga masih mungkin berkurang hingga setengah dari apa yang dituntutkan. Namun, belum ada kesepakatan atau pembicaraan mengenai putusan hukumannya di pengadilan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Paul_Pogba_7b45deae29.jpg" alt="Bintang Juventus, Paul Pogba. (Dede Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Bintang Juventus, Paul Pogba, dinyatakan mengonsumsi obat yang mengandung DHEA terkait kasus doping yang menimpanya. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>"Diskualifikasi empat tahun karena hasil tes positif dehydroepiandrosterone," demikian permintaan Kejaksaan Anti-Doping Nasional terhadap Paul Pogba, yang dinyatakan positif sejak Agustus lalu.Selanjutnya Pengadilan Anti-Doping Nasional akan memberikan waktu selam 40 hari untuk mengadakan jadwal sidang, setelah pihak kejaksaan meminta hukuman maksimal dalam kasus ini.Pogba yang sempat terlihat di Grand Prix Abu Dhabi beberapa waktu lalu, dikabarkan pihaknya tidak menjalin komunikasi dengan Juventus mengenai masalah ini.Pihak klub masih akan memantau jalannya kasus ini, dan kemudian akan melakukan evaluasi untuk menentukan nasib Pogba selanjutnya, gajinya pun saat ini telah ditangguhkan setelah dinyatakan positif doping.Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, sempat memberikan jawaban singkat mengenai kasus Paul Pogba, tetapi ia mengaku tak bisa berkomentar.Sementara itu Massimiliano Allegri juga mengaku masih berhubungan dengan Paul Pogba dan berikirim pesan, dan terus memantau kasus doping ini."Saya tidak bisa berkomentar tentang Pogba," ujar Massimiliano Allegri."Kami saling menulis melalui pesan, kami menunggu situasi ini berakhir sehingga kami dapat berbicara dengannya lagi," ujar Allegri menambahkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/n9o3j5JGklk?si=ScwE3zVl1tGm0tkX" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Paul Pogba tersangkut kasus doping yang membuat ia terancam hukuman larangan bertanding selama empat tahun.

Latest Articles - doping

Tim Medis Piala Asia 2023 Gunakan Aplikasi Modoc untuk Perangi Doping

Simona Halep Kemungkinan Pensiun jika Upaya Banding Ditolak CAS

Tersangkut Doping, Paul Pogba Terancam Hukuman 4 Tahun