SKOR.id – Simona Halep khawatir larangan bertanding empat tahun yang diberikan padanya usai divonis bersalah melakukan pelanggaran antidoping bisa mengakhiri kariernya sebagai petenis profesional.
Baru-baru ini, ia berbicara mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi. Kendati mengalami kemunduran besar, Halep tetap optimistis jelang menghadapi Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Petenis putri asal Rumania tersebut mengaku cemas soal kelanjutan kariernya menyusul larangan bermain selama empat tahun. Simona Halep diskors Oktober tahun lalu setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang Roxadustat di Grand Slam US Open 2022.
Kemudian pada September 2023, Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) mengonfirmasi bahwa sang atlet telah dijatuhi suspense selama empat tahun yang berlaku hingga 7 Oktober 2026.
Halep membahas masalah ini secara langsung dalam sebuah wawancara dengan Euronews, dan berbicara tentang implikasi dari sanksi berat tersebut, sambil menunggu temuan baru dari CAS.
“Ya, saya pikir begitu, karena empat tahun akan menjadi waktu yang lama, setidaknya untuk usia saya saat ini,” ujar Halep, 32 tahun, ketika ditanya apakah larangan empat tahun akan mengakhiri karier tenisnya.
“Dan bagi seorang atlet yang telah melakukan hal ini (tenis) setiap hari selama 25 tahun, mendedikasikan hidupnya untuk tenis dan olahraga, saya tidak tahu bagaimana jadinya, tapi akan menjadi bencana besar jika itu terjadi dalam empat tahun. Saya tidak tahu bagaimana akan mengatasinya.”
“Kemungkinan bakal menjadi akhir dari karier saya, ya. Dan untuk sesuatu yang tidak saya lakukan dan itu bukan kesalahan saya, rasanya bahkan lebih buruk lagi,” tambah pemilik dua gelar grand slam tersebut.
Simona Halep menekankan bahwa dirinya tidak bersalah dan menegaskan tidak pernah punya niat untuk mengonsumsi kolagen yang terkontaminasi zat terlarang.
“Sangat jelas itu terkontaminasi. Tiga hari sebelum tes urine positif, darah dan urine saya negatif. Jadi, saya sudah diberitahu di awal bahwa jumlah zat ini sangat sedikit, zat terlarang, dan dalam tiga hari itu saya tak mungkin melakukan doping,” Halep memberi penjelasan.
“Sama sekali bukan niat saya dan tidak pernah ada kesengajaan untuk melakukan kesalahan atau sesuatu yang merendahkan olahraga ini, sebab saya mengormati semuanya dan telah mendedikasikan hidup saya.”
“Saya tak pernah berpikir untuk berbuat curang di tenis. Dan yang kedua, soal darah, saya sudah menjalani banyak sekali tes dan semuanya negatif. Jadi, mereka tidak pernah menemukan sesuatu yang salah dalam darah saya. Jadi, dengan dua hal ini, saya percaya diri untuk maju dan menghadapi CAS.”
Melihat sisi positifnya, Halep mengatakan penampilan di Olimpiade Paris 2024 akan menjadi targetnya jika terbukti tidak bersalah. Menurutnya, itu bisa menjadi waktu yang ideal melakukan comeback.
“Itu adalah impian saya. Ya, saya tahu peluangnya tidak besar, namun saya memimpikannya karena Paris adalah kota Impian saya, spesial untuk saya,” tutur Halep.
“Saya memenangi Roland Garros (French Open) di sana ketika masih di level junior, jadi semuanya dimulai sejak dini, dan akan luar biasa jika bisa kembali ke lapangan. Saya ingin berada di lapangan lagi karena di sanalah saya harusnya berada,” pungkasnya penuh harap.
Upaya banding ke CAS sekarang menjadi satu-satunya harapan Simona Halep untuk bisa menyelamatkan kariernya. Penentuan nasib sang petenis dijadwalkan berlangsung antara 7-9 Februari 2024.