SKOR.id – Dua pembalap Formula 1 dari Tim Scuderia Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr terlihat berada di antara tamu undangan elite dalam world premiere film Gladiator II di Leicester Square, London, Inggris, Kamis (14/11/2024) malam.
Film epik Hollywood itu merupakan sekuel dari film pemenang Piala Oscar (Academy Award) yang dirilis pada tahun 2000, Gladiator, yang menggambarkan kehidupan para gladiator di masa Kekaisaran Romawi.
Kehadiran Leclerc dan Sainz tak lepas dari kerja sama Tim Ferrari dengan distributor dan pembuat film Gladiator II, Paramount Pictures. Kedua pembalap Ferrari itu datang ke world premier film tersebut dengan setelan khusus yang dibuat oleh Ferrari sendiri.
Kepada sejumlah media, Leclerc mengakui belum lama berselang menyaksikan film orisinal Gladiator. Sebaliknya, Sainz justru mengungkapkan pengalamannya menyaksikan film yang dibintangi Russell Crowe tersebut.
“Jujur, saya baru menyaksikan film Gladiator itu sekira sepekan lalu. Saya menyempatkan diri untuk menontonnya sebelum menyaksikan sekuelnya. Kini saya sudah menontonnya (Gladiator) dua kali,” tutur Leclerc seraya tertawa.
“Saya benar-benar menikmatinya. Film yang sungguh keren. Kini, saya sudah tidak sabar ingin mengetahui kisah bagian keduanya,” tutur pemenang delapan Grand Prix dan runner-up F1 2022 itu.
Di sisi lain, Sainz menambahkan: “Gladiator pertama film legendaris. Saya menyaksikannya saat masih kecil dan bahkan beberapa kali menontonnya. Dari situ saya tahu betapa bagusnya film itu. Jadi, saya memang sudah tak sabar untuk menyaksikan apa yang terjadi pada sekuelnya.”
Sainz belum pernah menghadiri world premier sebuah film sejak terakhir pada 2022, ketika menghadiri penayangan perdana Avatar: The Way of Water. Leclerc lebih parah lagi. Ia mengklaim belum pernah melakukannya sejak Rush keluar pada tahun 2013.
Dalam film Gladiator dan Gladiator II, ada sejumlah adegan yang pacuan kereta kuda untuk menaklukkan lawan. Saat ditanya apakah Leclerc dan Sainz mau menjadi pembalap kereta kuda jika hidup di zaman Kekaisaran Romawi, jawaban keduanya sangat menarik.
“Hah? Saya rasa tidak. Tapi saya akan mencobanya untuk bersenang-senang. Tapi saat itu cara mengemudinya berbeda dan saya rasa saya tidak akan cocok dengan itu,” kata Leclerc.
Sainz menjelaskan: “Kami, pembalap F1, sudah pasti pemberani. Sama beraninya dengan pembalap kereta kuda. Tapi saya tidak begitu yakin. Orang-orang itu terbuat dari sesuatu yang lain.
“Beberapa orang menyebut pembalap F1 dan pembalap MotoGP sebagai gladiator masa kini, karena kami mempertaruhkan nyawa untuk balapan. Tapi, saat itu saya rasa mereka (pembalap kereta kuda) mengambil risiko dengan tepat.”
Saat disinggung soal perbandingan di trek balap dengan di tengah koloseum, Leclerc dan Sainz memiliki pandangan agak berbeda.
“Keriuhan dan keceriaan penontonnya saya kira sama seperti yang kami alami,” ucap Leclerc. “Sesi di dalam stadion pada Grand Prix Meksiko mengingatkan saya akan hal ini. Jumlah penonton di Meksiko saya rasa hampir sama dengan koloseum,” kata Sainz.
Baik Leclerc maupun Sainz saat ini merupakan bintang di Formula 1. Lantas, bila ada yang menawari film tentang kehidupan mereka, siapa aktor yang mereka inginkan untuk menjadi sosok Leclerc ataupun Sainz?
“Saya sudah bertemu Paul (Mescal). Sebenarnya, kami sangat akrab, jadi mungkin Paul,” kata Leclerc.
“Saya selalu berkata, Will Smith. Tapi saya pasti menyukai Paul, saya bertemu dengannya beberapa hari yang lalu di Austin dan saya tak sabar untuk bertemu dengannya lagi malam ini. Dan sebenarnya, dalam banyak wawancara, mereka mengatakan saya mirip Pedro Pascal. Saya ingin Ridley Scott atau Christopher Nolan mengarahkannya,” ucap Sainz.
Dalam sejumlah video singkat di berbagai media sosial tampak kedua pembalap Ferrari itu didampingi aktor utama Gladiator II, Paul Mescal. Aktor asal Irlandia itu pun menceritakan persiapannya memerankan karakter Lucius, putra dari Maximus (karakter utama di Gladiator pertama dan Lucilla.
“Saya banyak bermain Gaelic football (sepak bola Gaelik, olahraga asal Irlandia yang dimainkan 15 orang per tim dan mencetak gol dengan menendang atau meninju bola) saat remaja sehingga tubuh sudah terlatih,” ucap Mescal.
“Saya juga senang bisa berada di paddock seperti di Austin dan berharap bisa mengejutkan para pembalap dengan pengetahuan yang saya miliki. Saya sering bertanya kepada mereka dan berharap para pembalap itu gugup saat menjawab.
“Namun, untuk bisa dekat dengan satu jenis olahraga, saya biasanya mendekati mereka yang terbaik. Dan, kedua pembalap ini (Leclerc dan Sainz) saya kira termasuk beberapa yang terbaik dalam olahraga ini (Formula 1).”