- Yudi Guntara pernah mencicipi kompetisi Perserikatan dan Liga Indonesia bersama Persib Bandung.
- Bagi Yudi, Liga Indonesia lebih kompetitif ketimbang Perserikatan yang menurutnya sangat kekeluargaan.
- Semangat Yudi Guntara berlipat ganda karena dapat menghadapi pemain-pemain top Galatama yang sebelumnya tak ia temui.
SKOR.id - Mantan pemain Persib, Yudi Guntara, membandingkan atmosfer yang ia rasakan saat berlaga di Perserikatan dan Liga Indonesia.
Menurut Yudi Guntara, Perserikatan sangat kental dengan fanatisme daerah, juga karena adanya rasa jenuh menyaksikan kompetisi Galatama.
Saat itu Galatama tak laku karena banyak kasus suap yang mencuat. Kekalahan dengan skor besar yang dialami tim peserta makin membuat penonton menjauhi Galatama.
Berita Persib Lainnya: Kekey Zakaria, Sering Dijahili Hingga Berikan Dua Piala untuk Persib
"Makanya fanatisme daerahnya sangat tinggi di kompetisi Perserikatan. Tapi karena lawannya itu-itu saja dan hubungan emosional dengan pemain lawan sudah sangat dekat, buat saya Perserikatan itu kompetisi kekeluargaan," Yudi bertutur kepada Skor.id, Selasa (21/4/2020).
Yudi yang terjun di Perserikatan sejak 1987 bersama Persija Jakarta terbiasa melawan Persib atau rival lainnya. Begitu pun saat berbaju Pangeran Biru, lawan dan pemain yang sama ia hadapi.
"Bahkan ketika Kompetisi Galakarya juga digelar, para pemain Persib dan Persija bergabung satu tim atas nama perusahaan tempatnya bekerja. Jadi kami sudah saling tahu luar dalam," Yudi bercerita.
Itu sebabnya hadirnya Liga Indonesia pada 1994 yang menyatukan Galatama dan Perserikatan disambut gempita.
Berbekal juara Kompetisi Perserikatan terakhir, motivasi pemain yang identik nomor punggung 5 itu makin terbakar.
Dia ingin menunjukkan Persib tidak kalah kualitas dengan klub lain. Sekaligus adu pintar mengolah bola dengan para pemain eks-Galatama yang punya jadwal kompetisi teratur.
"Ternyata benar, di Liga Indonesia motivasi dan gairah sangat tinggi. Kami enggak mau kalah dan dipermalukan," ujar Yudi.
"Itu yang membuat Persib bisa jadi juara Liga Indonesia tanpa pemain asing. Karena ada semangat membara menikmati tantangan keras dan berbeda," Yudi menegaskan.
Yudi Guntara tanpa ragu menyebut Kompetisi Liga Indonesia lebih bergengsi dan panas atmosfernya di bandingkan Divisi Utama Perserikatan.
Emosinya meledak-ledak saat tampil di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
"Di Liga Indonesia kami bertemu banyak pemain berpengalaman dan berkelas nasional. Yang selama itu cuma tahu lewat media massa," kata Yudi.
Di Liga Indonesia, Yudi Guntara bertemu dengan Jaya Hartono, Khairil Anwar, Widodo C Putro, pemain top saat itu di luar kompetisi Perserikatan. Ada rasa bangga yang menjalari jiwanya.
Berita Persib Lainnya: Belum Ada Pelatih Asing Sukses Beri Gelar Juara untuk Persib
"Publik sepak bola Indonesia pasti kenal mereka pemain hebat. Saya pun penasaran bermain dengan mereka," Yudi mengungkapkan.
"Ditambah Ansyari Lubis dari Pelita Jaya dan klub-klub asal Galatama lainnya, hasrat meraih prestasi terbaik makin tinggi. Liga Indonesia menawarkan banyak tantangan," lelaki kelahiran Bandung, 17 Februari 1969, itu menambahkan.