Wawancara Eksklusif Kadek Arel Priyatna (Bagian 3): Rela Bolak Balik Bali-Jakarta Demi Main di Liga TopSkor

Nizar Galang

Editor: Rais Adnan

kadek arel timnas
Bek Timnas U-22 Indonesia, Kadek Arel. (Yusuf/Skor.id)

SKOR.id - Jauh sebelum Kadek Arel Priyatna sukses di dunia sepak bola profesional, ia banyak melewati rintangan yang terjal.

Perjuangan Kadek Arel Priyatna untuk mengejar cita-cita sebagai pesepak bola profesional, bisa dibilang sangat totalitas.

Sebagai informasi, Kadek Arel Priyatna adalah salah satu mantan pemain yang sempat berkompetisi di Liga TopSkor.

Menariknya, selama mengikuti kompetisi Liga TopSkor, pemain kelahiran Denpasar, 4 April 2005, ini rela berkorban untuk pulang pergi Jakarta-Bali.

Kadek Arel mengaku banyak pengalaman yang didapat dari kompetisi Liga TopSkor.

Bek andalan Bali United itu juga menegaskan bahwa kompetisi Liga TopSkor memberikan pengalaman yang sangat bagus bagi para pesepak bola muda yang sedang merintis karier.

Berikut wawancara eksklusif Skor.id bersama Kadek Arel Priyatna, Jumat (27/12/2024) lalu:

Pernah ikut berkompetisi di Liga TopSkor bersama Diklat ISA, bisa ceritakan awal kamu bisa ikut ke Diklat ISA padahal kamu dari Bali?

Jadi waktu itu ada turnamen yang bernama Calci Junior Cup. Kebetulan orang tua saya juga memiliki akademi yang bernama Paradise Football Academy, nah di sana waktu itu turnamen Calci Junior Cup ini ada regionalnya, ada nasionalnya. Jadi kalau kita juara di daerah kita, kita ke tingkat nasional yang waktu itu di Bandung. Kebetulan, tim saya Paradise Football Academy itu juara di Bali mengikuti turnamen Calci Junior Cup, nah berangkat ke Bandung mengikuti tingkat nasional Calci Junior Cup di Bandung. Setelah itu saya mengikuti turnamen ke Bandung, waktu itu pas yang juara Diklat ISA, saya meraih peringkat ketiga di sana. Kebetulan yang juara nasional di Bandung itu mendapatkan tiket ke Barcelona, Spanyol. Waktu itu bagi yang juara, boleh mengambil pemain dari yang juara 1, peringkat kedua, dan peringkat ketiga.

Kebetulan saya salah satu pemain yang terpilih untuk berangkat bersama Diklat ISA ke Spanyol. Dan setelah itu akhirnya saya bermain dalam turnamen di Spanyol namanya MIC (Mediterranian International Cup). Dari sanalah awal mula saya ikut Diklat ISA. Kemudian setelah kejuaraan itu mungkin hasilnya kurang memuaskan, waktu itu sampai 16 besar atau 32 besar. Kemudian Diklat ISA-nya balik, nah dari sana saya ikut Diklat ISA. Tapi saya juga masih mengikuti latihan rutin di Paradise Football Academy di Bali, kemudian saya ikut Liga TopSkor itu berawal dari sana.

Saya setiap minggu bolak-balik dari Bali ke Jakarta untuk ikut Liga TopSkor. Karena menurut saya di Bali waktu itu kompetisi yang bergulir secara rutin setiap minggu itu jarang. Kemudian saya memilih untuk ikut di Diklat ISA di Liga TopSkor, karena saya merasa waktu itu sangat butuh kompetisi. Karena sebagai pemain muda saya sangat butuh jam terbang, kemudian saya memutuskan untuk ikut Diklat ISA, saya rela bolak balik Bali-Jakarta untuk ikut kompetisi.

Waktu itu kan ada Divisi Utama dan Divisi Satu, saya ikut Divisi Satu yang mainnya antara Sabtu atau Minggu. Misalnya mainnya Sabtu, saya Jumat ke Jakarta, Sabtunya main, Minggu-nya saya pulang. Kalau misalkan mainnya Minggu, Sabtu saya berangkat, Minggu saya main, Minggu malamnya itu saya langsung balik. Makanya saya waktu itu sering, misalnya mainnya Minggu, Sabtu itu berangkat, pulangnya kan minggu malam nih, Senin-nya kan harusnya saya sekolah, tapi karena saya capek, saya izin sekolah karena saya capek sekali. Tapi terbukti lah sekarang bisa beda lah.    

Pernah juara ketika mengikuti Liga TopSkor?

Pernah (juara), waktu itu Divisi Satu juara, Divisi Utama sempat juara juga yang U-13 sama U-14 ya waktu itu. Saya agak lupa tahunnya. Tapi saya sempat ikut itu dan saya juara sama Diklat ISA.

Bagaimana kesan dan pengalaman kamu selama mengikuti kompetisi Liga TopSkor?

Nah seperti saya bilang sebelumnya di Bali itu mungkin jarang ada liga yang rutin digelar. Kemudian saya melihat Liga TopSkor kompetisi yang rutin digelar setiap tahunnya. Mungkin kesan saya, saya sangat senang dan bersyukur waktu itu bisa ikut Liga TopSkor, karena saya rasa Liga TopSkor adalah kompetisi yang sangat rutin digelar, waktu itu saya sangat merasakan intensitasnya seperti apa, kompetitifnya bagaimana setiap minggu kita harus bermain secara konsisten. Kan waktu itu ada rewardnya juga bang, ada man of the week ya waktu itu, nah mungkin dari sana motivasi saya juga. Saya setiap minggu bermain saya gak mau main-main saja, saya mau menunjukkan yang terbaik untuk mendapatkan gelar itu. Karena mungkin gelar itu bisa meningkatkan kepercayaan diri saya juga.

Pengalaman saya ikut Liga TopSkor, mungkin sangat melelahkan tapi itu adalah momen yang sangat saya bisa syukuri lah, sekarang saya merasakan sendiri bedanya sering bermain dulunya atau sekarang jarang bermain itu sangat berpengaruh. Karena saya merasa anak-anak di Jakarta sangat kompetitif juga, mereka kualitasnya sangat-sangat baik. Jadi mungkin (karena itu) bisa dibilang Liga TopSkor banyak melahirkan pemain-pemain Timnas, semoga seterusnya bisa melahirkan pemain Timnas selanjutnya.  

Pendapat Anda tentang Liga TopSkor? Apakah ada saran atau masukan untuk Liga TopSkor biar menjadi lebih baik?

Bagi saya sudah sangat baik untuk sekarang. Apalagi Liga TopSkor saya dengar-dengar buka kompetisinya di berbagai daerah juga, bertambah terus. Mungkin itu adalah hal yang sangat baik bagi, karena di Indonesia sangat membutuhkan Liga pemain muda gitu, dan bagi saya sudah sangat baik sampai sekarang. Semoga rutin digelar di setiap daerahnya.

Bisa berikan pesan kamu untuk para pemain muda yang saat ini sedang bermain di Liga TopSkor?

Pesan dari saya adalah jangan malas berlatih, jangan mudah menyerah, karena mental itu sangat dibutuhkan saat bermain bola. Mental siapa yang kuat, dia yang akan terus berjalan, bakal masuk Timnas, main di klub. Karena sepak bola sebenarnya sekejam itu, kalau misalnya kita kurang baik ya pasti tergeser sama yang lainnya jadi kita harus terus semangat. Yang paling penting itu latihan, karena itu yang terpenting untuk pemain bola. (Bersambung)

RELATED STORIES

Wawancara Eksklusif Kadek Arel Priyatna (Bagian 2): Tidak Ingin Cepat Puas di Timnas

Wawancara Eksklusif Kadek Arel Priyatna (Bagian 2): Tidak Ingin Cepat Puas di Timnas

Kadek Arel Priyatna mengungkapkan ingin belajar banyak dari para pemain senior di Timnas Indonesia.

Wawancara Eksklusif Kadek Arel Priyatna (Bagian 1): Banyak Pemain Muda Bali yang Berambisi ke Timnas

Kadek Arel Priyatna menceritakan awal perjuangannya hingga bisa menembus skuad utama Bali United.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Trofi baru Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Daftar Tim dan Jadwal Fase Gugur Piala Dunia Antarklub 2025

Piala Dunia Antarklub 2025 segera memasuki fase gugur, siapa saja tim yang sudah lolos dan bagaimana jadwalnya? Simak selengkapnya berikut ini!

Thoriq Az Zuhri | 25 Jun, 03:06

Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Piala Dunia Antarklub: Chelsea Lolos, Boca Juniors Gugur

Chelsea lolos dan Boca Juniors gugur jadi hasil yang mewarnai gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 hari ini.

Thoriq Az Zuhri | 25 Jun, 03:04

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 25 Jun, 03:02

AFC Futsal Asian Cup atau Piala Asia Futsal. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Futsal

Sejarah Timnas Futsal Indonesia di Piala Asia Futsal

Piala Asia Futsal sudah bergulir sejak 1999 lalu, bagaimana sejarah prestasi Timnas Futsal Indonesia di kompetisi ini?

Thoriq Az Zuhri | 25 Jun, 01:18

ONIC Esports juara FFWS SEA Spring 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

MVP! Karier ONIC CrimeMKS hingga Juara FFWS SEA Spring 2025

ONIC CrimeMKS berhasil mengantar timnya jadi juara FFWS SEA Spring 2025 dan terpilih jadi MVP. Bagaimana perjalanan kariernya?

Thoriq Az Zuhri | 25 Jun, 01:06

Ilustrasi turnamen esports. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

5 Rekor Penonton Pecah di VALORANT Masters Toronto 2025

VALORANT Masters Toronto 2025 sudah usai dengan meninggalkan lima rekor penonton yang berhasil mereka pecahkan, apa saja?

Thoriq Az Zuhri | 25 Jun, 00:55

Florian Wirtz, Liverpool. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

World

10 Transfer Termahal Sejauh Ini, Florian Wirtz Belum Tergusur

Daftar 10 perpindahan termahal di bursa transfer sejauh ini, Florian Wirtz ke Liverpool masih jadi rekor.

Pradipta Indra Kumara | 25 Jun, 00:15

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 24 Jun, 16:23

Ilustrasi tinju skor.id

Other Sports

Hadirkan Para Legenda Tinju Indonesia, Ring Tarkam Part 3 Perebutkan Sabuk WBC Asia

Ring Tarkam Part 3 siap digelar pada 24-26 Juli 2025, juga disiarkan langsung di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Taufani Rahmanda | 24 Jun, 16:06

La Liga mendapatkan penghargaan dari Casa Asia karena memberikan kontribusi signifikan. (Foto: La Liga, Grafis: Kurniawan Yudhy/Skor.id).

La Liga

Berikan Kontribusi Signifikan, La Liga Raih Penghargaan dari Casa Asia

La Liga mendapatkan penghargaan dari Casa, setelah memberi kontribusi signifikan di wilayah Asia.

Pradipta Indra Kumara | 24 Jun, 15:12

Load More Articles