Wawancara Eksklusif Kadek Arel Priyatna (Bagian 2): Tidak Ingin Cepat Puas di Timnas

Rais Adnan

Editor: Rais Adnan

Kadek Arel Priyatna (Timnas Indonesia). (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)
Kadek Arel Priyatna (Timnas Indonesia). (Grafis: Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

SKOR.id - Kadek Arel Priyatna akhirnya menjadi salah satu pemain asal Bali yang berhasil menembus Timnas Indonesia senior. Itu saat dirinya dipanggil pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, untuk ASEAN Championship 2024 (Piala AFF 2024). 

Penampilannya pun impresif, dan dia adalah salah satu bek tengah yang diandalkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, pada ajang tersebut.

Meski Timnas Indonesia gagal ke semifinal ASEAN Championship 2024, namun Kadek Arel Priyatna disebut-sebut sebagai salah satu pemain yang layak untuk terus dipanggil maupun dicoba Shin Tae-yong di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Skor.id pun mendapatkan kesempatan untuk mewawancarainya secara eksklusif, Jumat (27/12/2024) lalu. 

Dalam kesempatan itu, pemain kelahiran Denpasar, 4 April 2005, ini menceritakan berbagai pengalamannya selama memperkuat Timnas Indonesia termasuk menurutnya yang menjadi penyebab kegagalan skuad Garuda di ASEAN Championship 2024. 

Selain itu, Kadek Arel Priyatna juga berbicara tentang kans Timnas U-20 Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia U-20 2025. Berikut petikan wawancaranya: 

Pertama kali mendapatkan panggilan Timnas Indonesia adalah di Timnas U-16 (era pelatih Bima Sakti), bisa ceritakan pengalaman awal tersebut?

Ceritanya waktu itu saya sedang mengikuti Bali United U-16 Elite Pro Academy yang digelar di Surabaya. Saya waktu itu menjadi Joker, saya 2005, saya ikut di turnamen yang untuk kelahiran 2003-2004, dan saya itu 2005. Tapi saya diikutkan di turnamen 2003. Kemudian waktu itu kebetulan PSSI sedang mencari pemain kelahiran 2004, untuk mengikuti Piala AFF U-16 yang digelar di Thailand. Kemudian saya ikut Elite Pro Academy, ada salah satu pemantau coach Firmansyah asisten pelatih dari Timnas U-16 datang ke Stadion Karanggayam untuk memantau pemain-pemain yang kelahiran 2004 dan 2005. Beruntungnya saya terpilih untuk ikut seleksi di Sawangan. Kemudian seleksi di Sawangan, seleksi di Cikarang, dan seleksi di Bogor untuk final call ke Piala AFF, dan saya terpilih untuk masuk ke Timnas U-16 yang akhirnya meraih peringkat ketiga di Piala AFF U-16.

Usai batal main di Piala Dunia U-20 2023, apa yang Anda lakukan agar tidak terus terpuruk dan malah terus bangkit dan berprogres?

Waktu itu adalah momen yang sangat saya sayangkan di mana kami batal (main di Piala Dunia U-20 2023). Karena kami sudah persiapan dua tahun, TC di luar negeri ke Korea, ke Turki. Menurut saya, kami sudah mengeluarkan semuanya, berjuang mati-matian untuk latihan dan berjuang untuk menampilkan yang terbaik di Piala Dunia. Kurang lebih 10 hari atau dua minggu lagi akhirnya itu batal. Saya dan teman-teman sangat terpukul tidak jadi main di Piala Dunia U-20. Teman-teman pada menangis waktu itu, dan saya seperti yang saya cerita sebelumnya, setelah itu saya dipanggil ke Bali United senior. 

Saya berpikir, kalau saya terus berada di kesedihan, saya tidak mungkin maju. Kan kenyataannya sudah batal, buat apa saya terus memikirkan itu. Saya mengubah mindset saya, saya terus berjuang meniti karier saya, kesempatan masih banyak karena kami pemain muda, masih banyak yang harus kami cari, masih banyak kompetisi yang akan datang. Mungkin dipanggilnya ke Bali United senior, saya sangat bangkit dan bangga. Dan saya melupakan batalnya ke Piala Dunia, dan membuka ke hal yang baru.

Apakah Anda menyangka bisa secepat ini mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia senior?

Enggak menyangka, karena di umur saya 19 tahun ini. Karena saya punya target untuk umur 22 tahun saya sudah bermain di Timnas senior. Tapi ya sekarang umur 19 (tahun) saya sudah masuk di senior, saya sangat bersyukur dan bangga karena ini berkat Tuhan saya bisa masuk di Timnas senior.

Bagaimana Anda melihat persaingan untuk bisa menembus tim utama Timnas senior?

Saya merasa waktu AFF kemarin mungkin hasil tidak memuaskan, di mana tidak lolos (semifinal) karena kami kalah dari Filipina. Banyak yang bilang kalau misalkan saya bisa masuk menjadi langganan untuk dipanggil oleh coach Shin (Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia) dan saya bersyukur untuk itu. Tapi saya tidak terlalu memikirkan itu. Karena sebagai pemain sepak bola tidak boleh cepat puas diri. 

Kita tahu di Timnas senior banyak pemain belakang yang juga berasal dari diaspora. Tapi saya sangat berambisi untuk masuk ke sana, saya juga perlu kerja keras di liga, menunjukkan yang terbaik biar bisa dipanggil coach Shin. Saya harap bisa dipanggil coach Shin, karena saya sangat ingin belajar lantaran ada Jay Idzes, Mees Hilgers, Justin Hubner, ada banyak pemain belakang yang sangat senior sangat berpengalaman. Dan saya harap saya bisa masuk di Timnas senior juga nantinya untuk persiapan di Kualifikasi (Piala Dunia 2026). 

Menurut Anda, apa yang menjadi penyebab kegagalan Timnas Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2024?

Kami sudah mengeluarkan semaksimal mungkin yang kami punya. Tapi mungkin keberuntungan belum milik kami. Kami bermain tiga hari sekali, kami berangkat, kami pulang, tapi itu bukan alasan bagi kami. Ya, mungkin keberuntungan belum milik kami, ya itu jadi pengalaman bagi saya juga, saya harus bisa selalu fokus, karena tiga hari satu pertandingan itu sangat melelahkan. Tapi itu bukan alasan untuk kami dan kami bisa terus belajar untuk bisa berpentas di kompetisi selanjutnya.

Bisa ceritakan apa yang biasanya disampaikan pelatih di ruang ganti saat tim sedang mengalami kemenangan atau kekalahan baik di half time maupun selesai pertandingan?

Coach Shin itu adalah pelatih yang sangat terkenal dengan disiplinnya. Di mana kalau kami berleha-leha saat bertanding, itu pasti bakal dimaki habis-habisan dimarahin. Kalau kami malas-malasan, kami enggak mau lari pasti dimarahin. Saya sangat bangga bisa dilatih coach Shin Tae-yong, senang, saya juga banyak belajar dari beliau. Pengalaman dari AFF kemarin ada plus minus yang saya dapatkan, kami sempat menang, kalah itu adalah pengalaman yang sangat baik dan bagi saya itu adalah momen-momen yang sangat beruntung lah saya bisa bermain di sana.

Setelah kalah melawan Filipina, apa pesan dari pelatih ketika itu?

Kami benar-benar dimarahin (coach Shin). Karena kita tahu semua, kualitas Filipina bisa dibilang agak di bawah kita juga. Waktu itu para pemain juga kecewa kenapa kami kalah, coach Shin juga kecewa dia sangat marah juga kepada pemain kenapa kami tidak bisa menang. Walaupun kami bermain dengan 10 pemain, kami harusnya bisa menang waktu itu. Tapi keberuntungan belum milik kami. Semoga kesempatan selanjutnya kami bisa memaksimalkan. 

Apakah terdapat kendala terkait komunikasi antara pelatih, Jeje (translator), dan pemain? Lalu dengan pemain diaspora yang berbahasa Inggris apakah komunikasinya berjalan dengan baik?

Kalau misalkan komunikasi, kami tidak ada masalah sama sekali. Lewat Jeje translatornya sudah sangat jelas. Karena taktikalnya juga saya mungkin sudah lumayan lama dengan coach Shin, saya sempat di Timnas U-20 sama coach Shin, untuk taktikal saya sudah memahami apa yang dimau oleh coach Shin. Menurut saya tidak terlalu susah, kalau dijelasin sama translator sangat jelas.

Kalau dengan pemain diaspora seperti Rafael Struick, kami semua pemain sepak bola sudah pintar bahasa Inggris sekarang. Mungkin karena di liga kami bertemu dengan pemain asing, itu yang menurut saya semua pemain Indonesia sangat pintar bahasa Inggris dan bisa berkomunikasi dengan lancar. Jadi semua sudah mengerti.

Pendapat Anda tentang coach Indra Sjafri dan Shin Tae-yong?

Coach Shin, adalah pelatih yang sangat disiplin, pelatih yang sangat detail, pelatih yang sangat profesional dan pelatih yang sangat banyak taktikal. Terus kalau coach Indra, pelatih yang memiliki filosofi yang sangat baik, pelatih yang memiliki jiwa sebagai orang tua bagi anak-anak, sangat cocok untuk kami yang kelompok umur. Pelatih yang sangat tegas dan sangat disiplin juga, karena kurang lebih filosofi dari kelompok umur ke senior itu sama. Jadi saya sangat bangga bisa dilatih kedua pelatih itu, saya harap kami bisa mengukir prestasi bersama-sama.

Terdekat, Anda bakal ikut Timnas U-20 ke Piala Asia, bagaimana pendapat Anda tentang lawan-lawan yang akan dihadapi dan soal target lolos ke Piala Dunia U-20 2025?

Kami kurang lebih sudah bergabung selama satu tahun dari Desember tahun lalu di Qatar. Lawan-lawan kami di grup mayoritas kami sudah pernah bertemu, dengan Uzbekistan, dengan Yaman kami sudah sempat bertemu. Ya keduanya waktu lawan Uzbekistan uji coba di Jakarta hasilnya draw 2-2, waktu lawan Yaman juga hasilnya 0-0. 

Saya melihat kansnya kita sangat bisa untuk lolos (ke Piala Dunia U-20 2025) di Piala Asia dan kurang lebih tidak jauh-jauh hari kita akan melakukan TC, dan saya harap kami bisa memaksimalkan kesempatan yang ada untuk berlatih dan memahami sesama pemain, dan memahami taktikal yang akan diberikan pelatih. Saya berharap bisa bermain dengan baik dan kita bisa lolos ke Piala Dunia U-20 2025.

Apakah PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia, saat ini sudah berjalan baik?

Saya merasa bahwa PSSI sekarang sangat bertumbuh, berkembang dengan baik. Karena kami dari para pemain bisa merasakan sendiri bagaimana support dari Pak Ketum, support dari bawahannya sangat baik, sangat-sangat berkualitas. Saya rasa ini sangat baik buat Timnas kita, dan kami sebagai pemain juga ingin menunjukkan yang terbaik, karena kami sudah di-support sampai saat ini dan segininya kami di-support. Saya harap sebagai pemain bisa memberikan prestasi untuk Tim Nasional. 

Kami dengar para pemain termasuk Anda mendapatkan surat dari Ketum PSSI Erick Thohir? Apa isi surat itu dan bagaimana respons Anda? 

Waktu itu sempat dikirimi surat juga sama Pak Ketum. Isinya kurang lebih tetap semangat, ini bukan akhir dari segalanya masih banyak kompetisi yang akan datang, dan masih banyak kompetisi yang kita harus berprestasi di sana. 

Saya sebagai pemain sangat tersentuh dengan surat yang diberikan Pak Ketum, dan saya sangat tersuntik motivasinya, saya sangat semangat untuk membuktikan. Saya sebagai pemain ingin memberikan prestasi untuk PSSI dan masyarakat Indonesia dan juga Tim Nasional.

Apa yang ingin Anda sampaikan ke Pak Erick Thohir?

Saya mau bilang terima kasih sudah support kami, support Timnas, sampai saat ini dan saya merasa Timnas sangat berkembang jauh, sangat baik, sangat berprestasi. terima kasih atas fasilitas-fasilitas, support yang diberikan pak Erick. Semoga pak Erick sehat selalu, dan dilancarkan rezekinya, dan saya sebagai pemain berjanji untuk memberikan prestasi untuk Tim Nasional. (Bersambung)

 

RELATED STORIES

Wawancara Eksklusif Kadek Arel Priyatna (Bagian 1): Banyak Pemain Muda Bali yang Berambisi ke Timnas

Wawancara Eksklusif Kadek Arel Priyatna (Bagian 1): Banyak Pemain Muda Bali yang Berambisi ke Timnas

Kadek Arel Priyatna menceritakan awal perjuangannya hingga bisa menembus skuad utama Bali United.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Widodo Cahyono Putro Jadi Pelatih Anyar Arema FC. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Kembali ke Deltras FC, Widodo Cahyono Putro Dikontrak 3 Tahun

Deltras FC merekrut kembali Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih untuk menghadapi Liga 2 2025-2026.

Rais Adnan | 03 Jun, 00:13

UEFA Nations League. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Semifinal UEFA Nations League, Semua yang Harus Kamu Tahu

Berikut ini adalah semua hal yang harus kamu ketahui soal semifinal UEFA Nations League 2024-2025.

Thoriq Az Zuhri | 03 Jun, 00:09

Timnas Malaysia

World

Bek Klub La Liga Resmi Jadi Pemain Naturalisasi Anyar Timnas Malaysia

Bek Deportivo Alaves, Facundo Garces, resmi menjadi pemain naturalisasi Timnas Malaysia.

Rais Adnan | 02 Jun, 23:42

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

MPL Indonesia Season 15: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MPL Indonesia Season 15 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tertinggi Mobile Legends: Bang Bang Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 02 Jun, 22:32

FFWS alias Free Fire World Series. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

Daftar Tim yang Sudah Lolos Grand Final FFWS SEA Spring 2025

FFWS SEA Spring 2025 akan segera memasuki fase Grand Final, berikut ini tim-tim yang sudah lolos ke Grand Final.

Thoriq Az Zuhri | 02 Jun, 22:30

FFWS alias Free Fire World Series. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

FFWS SEA Spring 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran FFWS SEA Spring 2025 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Free Fire se-Asia Tenggara ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Jun, 22:30

Erick Thohir

Timnas Indonesia

Wakil Pemerintahan Cina Hadir di SUGBK, Erick Thohir Minta Timnas Indonesia Main Serius

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta Timnas Indonesia tampil habis-habisan saat menjamu Cina demi menjaga martabat bangsa.

Teguh Kurniawan | 02 Jun, 16:22

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Pembagian Grup Piala Dunia Antarklub 2025, Chelsea Hadapi Tim Pengganti

Berikut ini pembagian grup Piala Dunia Antarklub 2025, Chelsea hadapi Los Angeles FC (LAFC) sebagai tim pengganti.

Pradipta Indra Kumara | 02 Jun, 15:55

Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang membela LA FC. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Los Angeles FC Lolos, Adrian Wibowo Berpeluang Main di Piala Dunia Antarklub 2025

Los Angeles FC (LAFC) lolos ke PIala Dunia Antarklub 2025, Adrian Wibowo masih punya peluang tampil.

Pradipta Indra Kumara | 02 Jun, 14:05

tan joe hok bulu tangkis

Badminton

Legenda Bulu Tangkis Indonesia Tan Joe Hok Tutup Usia, Simak Torehan Emasnya

Indonesia kehilangan salah satu pionir dan legenda bulu tangkis nasional, Tan Joe Hok, pada Senin (2/6/2025).

Teguh Kurniawan | 02 Jun, 13:58

Load More Articles