- Gejala malnutrisi pada anak bisa diketahui dengan memperhatikan kondisi fisiknya.
- Pertumbuhan yang tidak normal, mencakup tinggi dan berat badan, bisa menjadi indikasi.
- Malnutrisi pada dasarnya adalah ketidakseimbangan asupan nutrisi pada tubuh, bisa kekurangan atau kelebihan.
SKOR.id - Ketidakseimbangan nutrisi, atau yang lazim disebut malnutrisi, pada anak bisa dikenali dari perubahan fisiknya.
Jika buah hati Anda tidak memiliki tinggi badan yang ideal untuk usianya, kurus, perut kembung, serta lesu, ada kemungkinan dia mengalami malnutrisi.
Secara umum, malnutrisi diartikan sebagai kondisi di mana tubuh kekurangan vitamin, mineral, serta nutrisi lain yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jaringan dan fungsi organ.
Malnutrisi pada anak mungkin terjadi akibat ketidakcukupan nutrisi, maupun nutrisi yang dieksresikan lebih cepat daripada yang bisa diganti.
Ada beberapa tanda yang tidak terlihat, seperti gangguan indera penglihatan, perasa, dan bau. Juga kecemasan, perubahan suasana hati, serta gejala kejiwaan lainnya.
Namun, kali ini, kami ingin memaparkan gejala malnutrisi pada fisik anak, sehingga para orang tua bisa dengan cepat menyadarinya dan melakukan penanganan secara tepat.
Pada dasarnya, ada 11 tanda pada fisik anak yang mengindikasikan malnutrisi:
- Tidak tumbuh atau bertambah berat pada tingkat yang diharapkan
- Perubahan perilaku, seperti sangat mudah tersinggung, lamban atau cemas
- Tingkat energi rendah dan lebih mudah lelah dibandingkan anak-anak seusianya
- Nafsu makan berkurang
- Merasa lelah sepanjang waktu
- Merasa badan lemah
- Sering sakit dan butuh waktu lama untuk pulih
- Luka yang butuh waktu lama untuk sembuh
- Konsentrasi buruk
- Sering merasa kedinginan
- Suasana hati yang rendah atau depresi
Malnutrisi bisa berupa kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan asupan nutrisi dan energi.
Buah hati Anda mungkin mengalami wasting (berat badan rendah berdasarkan tingginya), stunting (tinggi badan kurang menurut umurnya), atau kekurangan berat badan (rendah menurut umurnya).
Jika dikaitkan dengan mikronutrien, kondisinya bisa meliputi defisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting) atau kelebihan mikronutrien.
Malnutrisi juga bisa berhubungan dengan obesitas, atau penyakit tak menular terkait diet, seperti jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Baca Juga Berita Kesehatan Lainnya:
9 Tanda-tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin B12
Perlu Diketahui, Gejala Utama pada Wanita Menopause Tidak Hanya Lima