Tip Puasa Ramadan untuk Ibu Menyusui

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Komposisi gizi dan menu yang baik membuat ibu menyusui bisa tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. (Jovi Arnanda/Skor.id)
Komposisi gizi dan menu yang baik membuat ibu menyusui bisa tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. (Jovi Arnanda/Skor.id)

SKOR.id – Ramadan adalah waktu untuk meningkatkan spiritualitas bagi umat Islam. Namun kenyataannya bagi para ibu, ini bisa menjadi waktu yang cukup menantang. 

Seorang ibu membagikan pengalamannya menjalankan ibadah puasa saat menyusui anaknya dalam thehealthymuslims.com. Ia mengungkapkan bila dalam 3 tahun terakhir dirinya hanya bisa berpuasa selama satu tahun karena kehamilannya. 

Pada 2016, ia berpuasa selama 30 hari sambil menyusui bayinya yang berusia 11 bulan. Ia mengaku menyusui sambil berpuasa itu menantang namun mungkin dilakukan. 

“Saya bisa berpuasa sambil menyusui tanpa mengurangi persediaan asupan gizi saya. Saya bisa aktif mengikuti bulan Ramadan yang penuh berkah dan untuk itu saya bersyukur,” katanya.

 

Unggahan sang ibu di situs thehealthymuslims.com itu  tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi apakah Anda boleh atau tidak berpuasa saat menyusui. Sebaiknya bicarakan dengan ulama yang Anda percayai sebelum mengambil keputusan apakah Anda sebaiknya berpuasa sambil menyusui.

Jika Anda memang memilih untuk berpuasa, berikut panduan untuk mewujudkannya tanpa mengurangi suplai maupun gizi air susu ibu (ASI) Anda dan memastikan Anda dan bayi Anda tetap sehat.

Manfaat Menyusui

Memahami apa itu ASI dan nutrisi yang diberikannya kepada bayi Anda memberikan wawasan tentang manfaat menyusui dan mengapa Anda harus terus menyusui sambil berpuasa. 

ASI dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi manusia. ASI memberi bayi tiga makronutrien: lemak, karbohidrat, dan protein.

Selama 6 bulan pertama setelah bayi lahir, dianjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif dan diberikan suplemen bila diperlukan (misalnya bayi yang mendapat ASI eksklusif memerlukan suplemen vitamin D dalam bentuk tetes). 

Pada 6 bulan pertama, ASI memiliki kandungan lemak paling tinggi, dan kadar lemak ini sedikit menurun seiring dengan pertumbuhan bayi melewati usia 6 bulan.

ASI juga mengandung mikronutrien seperti vitamin dan mineral, dan sebagian besar wanita memiliki cukup mikronutrien dalam ASI untuk memenuhi kebutuhan bayinya tanpa suplemen. 

Karena semua nutrisi berasal dari ibu, menyusui memang mengharuskan wanita untuk meningkatkan asupan energi atau kalorinya. Meningkatkan kalori dalam bentuk pola makan yang sehat dan sehat dapat menjamin kesehatan ibu dan bayi. 

Meskipun makanan umumnya diperkenalkan setelah usia 6 bulan, ASI tetap memberikan nutrisi penting bagi bayi.

Bagaimana Puasa Akan Memengaruhi ASI

Kekhawatiran terbesar yang dihadapi wanita ketika memutuskan apakah berpuasa sambil menyusui adalah hal yang tepat bagi mereka adalah mereka tidak yakin apakah puasa akan berdampak pada suplai ASI mereka. 

Hal ini merupakan kekhawatiran yang wajar karena dua faktor yang menurunkan suplai ASI adalah ketika ibu tidak mendapatkan gizi atau hidrasi yang cukup. Memastikan Anda makan dan minum dengan cukup serta mengonsumsi jenis makanan yang tepat selama sahur dan berbuka puasa akan berperan besar dalam menjaga tubuh tetap terhidrasi dan sehat.

Meskipun penelitian mengenai puasa dan menyusui masih terbatas, beberapa penelitian yang mengamati komposisi nutrisi ASI pada ibu berpuasa sebenarnya tidak menunjukkan perbedaan komposisi lemak atau makronutrien lain dalam ASI, sebelum, selama, atau setelah Ramadan.

Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat berdampak pada mikronutrien dalam ASI seperti zinc, potasium, dan magnesium. Hal ini terkait erat dengan rendahnya asupan nutrisi tersebut pada ibu.

Tanda Peringatan

Meskipun banyak wanita yang bisa berpuasa tanpa berdampak pada jumlah produksi ASI atau komposisi nutrisinya, memastikan Anda mengetahui tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai, jelas sesuatu yang sangat penting. 

  • Perhatikan tubuh Anda: Tanda-tanda dehidrasi antara lain sakit kepala, pusing, dan urin berkurang dengan warna kuning tua.
  • Perhatikan bayi Anda: Tanda-tanda bahwa bayi Anda tidak mendapat cukup ASI adalah berat badan bayi turun atau tidak bertambah, popok basah berkurang, bayi tampak tidak bahagia setelah menyusu, atau tampak tertekan secara keseluruhan. 

Pertimbangan lainnya adalah apakah bayi Anda berusia kurang dari 6 bulan dan mendapat ASI eksklusif atau lebih tua daripada 6 bulan dan mengonsumsi makanan meja. Mungkin akan sedikit lebih mudah untuk menjaga persediaan ASI Anda saat bayi mulai makan. Namun tetap penting untuk fokus pada makan dan minum dengan benar selama jam-jam di luar puasa. 

Dengan ilmu tersebut, jika Anda berkomitmen berpuasa sambil menyusui, lanjutkan membaca tip nutrisi dan kesehatan.

5 Tip Nutrisi Berpuasa Sambil Menyusui

1. Minum Air Putih yang Banyak di Luar Jam-jam Puasa

Lebih dari sekadar merasa lapar, kemungkinan besar Anda akan merasa sangat haus sepanjang berpuasa. Usahakan minum 2-3 gelas air saat sahur dan berbuka. 

Setelah berbuka puasa, bawalah sebotol air dan usahakan untuk menghabiskan setidaknya 1 botol air lagi. Jika Anda terbangun di tengah malam untuk mengurus bayi, simpanlah botol air di samping tempat tidur dan minumlah sedikit juga. Lewati semua minuman manis sehingga Anda bisa fokus pada minum cukup air.

2. Tambahkan Smoothie pada Menu Sahur

Sulit untuk mengonsumsi cukup kalori di tengah malam untuk sahur. Itu sebabnya sang ibu merekomendasikan menambahkan smoothie – semacam minuman yang dibuat dengan mencampur dan menghaluskan buah dan sayuran dengan susu, yoghurt, madu, dan lain-lain – ke dalam menu sahur Anda. 

Benar, makan dan smoothie. Mungkin sulit untuk meminum segelas penuh smoothie. Jadi cobalah memasukkan setidaknya setengah cangkir. Contoh menu sahur untuk ibu menyusui: 2 butir telur dadar dengan bayam + 2 potong roti gandum + 1 cangkir smoothie

3. Menu Berbuka Puasa yang Seimbang Tanpa Makan Berlebihan

Meskipun penting untuk mengonsumsi cukup kalori sebagai ibu menyusui, makan gorengan secara berlebihan tidak akan memberikan nutrisi yang Anda dan bayi butuhkan. 

Cara Anda makan saat berbuka adalah kunci untuk merasa lebih berenergi sepanjang bulan Ramadan. Sebaliknya, makanlah dengan protein, banyak sayuran, dan karbohidrat gandum utuh. 

Contoh menu berbuka puasa seimbang adalah: salmon panggang dengan lemon dan dill + kembang kol panggang dan terung + ubi jalar bawang putih panggang.

4. Makan Camilan Setelah Berbuka Puasa

Beberapa jam setelah berbuka puasa, sebelum tidur adalah kesempatan lain untuk mendapatkan nutrisi dan kalori tambahan. Camilan favorit adalah makanan berenergi karena dapat disiapkan terlebih dahulu dan memiliki rasio karbohidrat, protein, dan lemak yang sempurna. Berikut 3 jenis gigitan energi berbeda yang dapat Anda coba: bola-bola kurma kelapa, bola kurma selai kacang cokelat, dan kue wortel.

5. Konsumsi Suplemen Prenatal Setiap Hari

Direkomendasikan bagi semua wanita dalam usia subur untuk mengonsumsi suplemen prenatal setiap hari. Tetapi suplemen ini sangat penting bagi ibu menyusui selama bulan Ramadan. Suplemen prenatal akan membantu menyediakan nutrisi apa pun yang terlewat dari makanan dan camilan terbatas Anda saat berpuasa.

Sangat penting untuk menjaga jadwal rutin menyusui Anda untuk mencegah penurunan suplai ASI. Jika Anda memang harus jauh dari bayi Anda, cobalah memompa pada saat yang sama Anda akan memberinya makan. 

RELATED STORIES

5 Makanan dan Minuman yang Sehat untuk Santap Sahur

5 Makanan dan Minuman yang Sehat untuk Santap Sahur

Dengan sahur yang sehat, Anda akan menyiapkan hari-hari puasa menjadi penuh energi.

5 Tips Menjaga Keseimbangan Nutrisi Saat Puasa Ramadan

5 Tips Menjaga Keseimbangan Nutrisi Saat Puasa Ramadan

Selama Ramadan, kemungkinan terjadi dehidrasi dan komplikasi yang terkait dengannya cenderung lebih tinggi.

5 Tips Berbuka Puasa yang Baik untuk Kesehatan, Jangan Makan Berlebihan

Kenaikan berat badan yang tidak diinginkan biasa terjadi selama Ramadan karena buka puasa yang tidak sehat.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

EVOS Divine Juara EWC 2025 Free Fire. (Garena)

Esports

Pesan Pemain RRQ Kazu untuk EVOS Divine agar Lolos ke Grand Final

EVOS masih harus berjuang keras di pekan kedua untuk memastikan langkah ke Grand Final FFWS Global Finals 2025.

Gangga Basudewa | 06 Nov, 11:30

PSBS Biak vs Persita Tangerang di pekan ke-12 Super League 2025-2026 pada 6 November 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Dramatis, PSBS Akhiri Rekor 8 Laga Tak Terkalahkan Milik Persita

PSBS Biak menang 2-1 atas Persita Tangerang pada laga pembuka pekan ke-12 Super League 2025-2026, Kamis (6/11/2025) sore.

Teguh Kurniawan | 06 Nov, 11:01

Coach Adi (jaket hitam) bersama skuad RRQ Kazu di pekan pertama FFWS Global Finals 2025. (Grafis: Yudhi Kurniawan/Skor.id)

Esports

Coach Ady Tak Mau Indonesia Arena Jadi RRQ Arena di Grand Final FFWS GF 2025

Coach Ady mendukung EVOS berharap EVOS bisa kembali ke performa maksimalnya agar bisa lolos ke Grand Final di Indonesia Arena.

Gangga Basudewa | 06 Nov, 09:57

Sriwijaya FC. M Yusuf - Skor.id

Liga 2

Sriwijaya FC Panen Sanksi Denda dari Komdis PSSI

Berikut keputusan hasil sidang Komdis PSSI yang digelar pada 23, 29, dan 30 Oktober 2025.

Rais Adnan | 06 Nov, 09:34

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Pelatih Timnas Futsal Indonesia Pasang Target di Piala Asia Futsal 2026, FFI Berharap Lebih

Terdapat perbedaan target di Piala Asia Futsal 2026 antara FFI dengan pelatih Timnas futsal Indonesia, Hector Souto.

Taufani Rahmanda | 06 Nov, 09:11

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 20 musim baru, EPA Super League U-20 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-20 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-20 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Nov, 09:00

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 18 musim baru, EPA Super League U-18 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-18 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-18 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Nov, 09:00

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 16 musim baru, EPA Super League U-16 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-16 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-16 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Nov, 09:00

best xi super league 2025-2026 - skor.id

Liga 1

Skor Stats: Best XI Pekan 11 Super League 2025-2026, 3 Pemain Lokal Impresif

Berikut susunan tim terbaik untuk pekan ke-11 Super League 2025-2026 versi Skor.id.

Rais Adnan | 06 Nov, 07:26

Honor of Kings International Championship atau KIC 2025. (Honor of Kings)

Esports

Drawing KIC 2025, Dua Wakil Indonesia Satu Grup

Tahun ini, sistem pengundian berlangsung tanpa batasan region maupun status juara.

Gangga Basudewa | 06 Nov, 06:58

Load More Articles