SKOR.id – Rasa daging sangat khas, tiap orang menyukai keragaman rasa, jenis potongan, dan cara memasaknya sesuai selera masing-masing.
Ada yang menyukai daging yang dimasak dengan baik dan ada pula yang lebih suka mengawetkan sari dan warna merahnya.
Namun di luar preferensi masing-masing orang, sebenarnya sejauh mana titik memasak daging yang paling sehat, dan apa peran suhu saat memasak makanan dan oksidasi protein?
Mari kita bahas di sini.
Bagaiamana Tingkat Kematangan Terbaik untuk Daging?
Mungkin Anda belum mengetahuinya, tapi ada empat istilah berbeda dalam hal memasak daging yang ada di pasaran.
Keempat istilah itu adalah “biru” (blue term), sedang (middle), tiga perempat (three quarter term), dan matang (well done).
Apakah Anda mengetahui istilah-istilah itu? Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan memberitahu Anda cara membedakannya.
Dan, terpenting, kami juga menjelaskan cara memasak daging yang terbaik:
1. Istilah "Biru" (Blue Term)
"Biru" hanyalah kiasan, karena warna yang sebenarnya adalah "merah". Jika Anda menyukai daging yang sangat juicy, hingga terlihat hampir mentah, tingkat kematangan ini sangat cocok untuk Anda.
Istilah "biru" mengacu pada titik memasak daging yang hampir mentah, mempertahankan sari merahnya yang pekat.
Suhu internalnya adalah 45 derajat Celcius, dan dalam istilah populer, para koki menunjukkan bahwa disebut demikian saat daging dimasak "berputar-putar".
2. Sedang (Middle)
Sesuai dengan namanya, ini adalah titik tengah pemasakan di mana dagingnya tidak terlalu matang atau terlalu mentah.
Suhu internalnya berkisar antara 54-57 derajat Celcius, yang merupakan titik keseimbangan untuk rasa dan masakan di dalam maupun di luar daging.
Saat daging sudah setengah matang, kita melihat bahwa lapisan luar potongan berubah warna menjadi coklat.
Sedangkan pada bagian tengah di dalamnya terdapat warna yang tampak kemerahan. Bukan merah cerah, melainkan merah jambu pekat.
Ciri lain dari titik masak sedang adalah tekstur dagingnya yang lembut namun elastis.
3. Tiga Perempat (Three Quarter Term)
Titik memasak tiga perempat memiliki suhu internal antara 60-63 derajat Celcius, dan merupakan salah satu yang dipilih oleh banyak pengunjung.
Sebab saat menyantap dagingnya, selain rasanya yang enak, jenis memasak ini juga memudahkan pencernaan untuk mencerna daging.
Sedangkan untuk warnanya, pada bagian luar kita melihat coklat keemasan yang mencolok, namun di dalamnya kita sudah melihat sedikit warna merah jambu muncul.
Namun saat dimasak, tekstur dagingnya sudah terasa kencang dan elastis saat disentuh.
4. Matang (Well Done)
Saat daging berada pada titik memasak yang oleh koki restoran disebut "matang", suhunya melebihi 70 derajat Celcius.
Pada titik ini, kerak coklat terbentuk pada bagian luar daging. Pada bagian dalam, terlihat warna coklat terang dan merata.
Terakhir, pada tahap pemasakan ini, tekstur daging terasa sangat padat saat disentuh.
Setelah mengulas 4 poin memasak daging, jika Anda bertanya-tanya mana yang paling enak, tidak diragukan lagi, cara memasak tiga perempat (three quarter term) yang terbaik.
Bukan hanya karena menjadi favorit banyak orang, tetapi karena selain memiliki tekstur, rasa dan warnanya juga menyenangkan. Itulah yang paling cocok dengan perut kita.
Bagaiamana Cara Memasak Daging Paling Sehat?
Daging dengan potongan berwarna merah muda pada bagian tengahnya, dengan suhu internal berkisar antara 60-65 derajat Celcius, merupakan titik memasak paling sehat.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Mari kita bahas beberapa bagian.
Mulai dari suhu 60 derajat Celcius dan seterusnya, mikroorganisme yang mungkin berbahaya mulai mati.
Suhu berdampak pada kelangsungan hidup dan perkembangbiakan kuman penyebab keracunan makanan.
Hal ini juga terkait dengan oksidasi protein. Makin banyak daging dimasak, makin banyak pula stres oksidatif yang dihasilkannya.
Sehingga, memberi jalan bagi aksi menangkal radikal bebas yang sangat berbahaya bagi kesehatan kita dan penyebab banyak penyakit.
Dengan kata lain, suhu pemasakan dapat menyebabkan oksidasi protein, oleh karena itu makin banyak makanan dimasak maka makin banyak pula oksidasinya.