SKOR.id – Tim Panjat Tebing Indonesia sukses menorehkan prestasi di kejuaraan IFSC Madrid 4 Speed akhir pekan kemarin. Total delapan medali diborong, masing-masing empat emas, satu perak dan tiga perunggu.
Pencapaian ini melanjutkan prestasi bersejarah Skuad Panjat Tebing Merah Putih di Olimpiade Paris 2024, beberapa bulan lalu, di mana medali emas mampu diraih oleh Veddriq Leonardo.
Kali ini, dalam turnamen di ibu kota Spanyol, atlet asal Pontianak tersebut menyabet emas nomor speed standar perorangan putra (2 lane). Veddriq mengalahkan kompatriotnya, Rahmad Adi Mulyono, di final.
Dalam partai puncak, Minggu (20/10/2024), ia mencatatkan waktu 5,06 detik, unggul tipis atas Rahmad, yang harus puas mendapatkan medali perak dengan torehan 5,14 detik.
Sebelumnya pada Sabtu (19/10/2024), Veddriq Leonardo meraih perunggu di nomor speed perorangan putra 4 lane. Di final, ia finis ketiga di belakang Long Jiangou (Cina) serta Amir Maimuratov (Kazakhstan).
Untuk nomor speed putri 4 lane, medali emas diklaim Desak Made Rita Kusuma Dewi. Ia tercepat di final dengan waktu 6,49 detik, mengungguli tiga rival, termasuk Rajiah Salsabillah, yang mendapat perunggu.
Dari nomor speed standar perorangan putri, Nurul Iqamah mengeklaim medali perunggu usai memenangi babak small final. Ia mencetak waktu 6,95 detik untuk mengalahkan atlet Cina Wang Shengyan (7,00 detik).
Kemudian pada sektor beregu (relay), Indonesia mampu sapu bersih emas. Di nomor putra, duet Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin mencetak waktu kombinasi 10,235 detik. Mereka mengalahkan pasangan Cina yang jatuh (fall).
Sedangkan di nomor putri, Desak Made dan Rajiah Sallsabillah juga sukses menyabet medali emas usai mencetak waktu 13,865 detik. Dua srikandi Merah Putih mengalahkan Tim Cina yang hanya mencatatkan waktu 15,566 detik.
Pencapaian impresif dalam IFSC Madrid 4 Speed ini membuktikan para pemanjat Indonesia tak mau cepat puas usai menorehkan sejarah di Olimpiade. Mereka ingin terus cetak prestasi di setiap event yang diikuti.
“Setelah selesai Olimpiade semua atlet bersama pelatih tetap melakukan latihan di Pelatnas dengan sistem pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan,” ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) M. Rizal Umarella.
“Sebab target (prestasi) kami tidak selesai di Olimpiade saja, tetapi kejuaraan-kejuaraan lainnya, termasuk IFSC Madrid 4 Speed ini,” Rizal, yang juga merangkap sebagai Manajer Atlet tersebut menambahkan.
Senada dengan Rizal Umarella, Ketua Bidang Kompetisi PP FPTI Agung Karokaro mengatakan bahwa raihan prestasi di Madrid tidak lepas dari kerja keras para atlet beserta pelatih dan jajarannya.
Terbukti, meski format baru dipertandingkan di IFSC Madrid 4 Speed, Veddriq dan kawan-kawan mampu bersaing. Untuk diketahui, kejuaraan di ibu kota Spanyol ini adalah kompetisi pertama dengan 4 lane.
Jadi, empat atlet bertanding secara bersamaan dalam 4 jalur (lane). Lalu di nomor speed relay, formatnya 2 lawan 2, tidak seperti biasanya di mana satu tim terdiri dari tiga pemanjat. Namun semua bisa diatasi wakil-wakil Indonesia.
“Keberhasilan tim dalam meraih medali ini menunjukkan komitmen dan kerja keras para atlet serta dukungan dari seluruh staf pelatih,” tutur Agung.
“Kami bangga dengan pencapaian ini, yang menjadi bukti bahwa upaya kami dalam pengembangan dan pembinaan atlet telah membuahkan hasil. Ini adalah langkah positif menuju prestasi yang lebih tinggi di kompetisi internasional selanjutnya.”