- Banyak orang menganggap telat vaksinasi Cavod-19 dapat mempengaruhi efektivitas vaksin.
- Pendapat ini adalah pendapat yang kurang tepat.
- Faktanya, pada jenis vaksin tertentu, keterlambatan ini justru menghasilkan imunitas yang lebih baik.
SKOR.id - Keterlambatan menerima vaksin Covid-19 dosis kedua tidak berpengaruh pada efektivitas vaksin.
Vaksinasi Covid-19 dinilai sebagai langkah jitu untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
Oleh karenanya, seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, terus menggenjot upaya vaksinasi.
Namun, karena ketersediaan vaksin yang terbatas, tak jarang masyarakat mesti mengalami keterlambatan saat menerima dosis kedua.
Hi Skorer, jangan lupa untuk segera download app Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa meraih banyak hadiah menarik.
Seperti diketahui, rentang waktu penyuntikan antara dosis pertama dan dosis kedua serta dosis pemberian vaksin berbeda-beda, sesuai dengan rekomendasi untuk setiap jenis vaksin.
Hal ini membuat orang bertanya-tanya, apakah efektivitas vaksin dosis kedua masih terjamin jika terlambat diterima?
Dosis kedua tetap efektif kendati terlambat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan jarak antara 8-12 minggu antara dosis pertama dan dosis kedua untuk vaksin Astrazeneca.
Namun, sebuah studi terbaru dari Universitas Oxford di Inggris memberikan kepastian bahwa dosis kedua vaksin tetap sangat efektif, bahkan setelah jeda hingga 45 minggu.
Bahkan, ditemukan respons imun yang lebih baik dari sukarelawan setelah penundaan yang lama, dibandingkan respons setelah interval yang direkomendasikan.
“Seseorang mendapatkan induksi antibodi yang sangat kuat dengan interval yang sangat panjang ini," kata Prof. Teresa Lambe, Ph.D salah satu peneliti studi dari Universitas Oxford.
"Itu jadi kabar baik bagi negara-negara di mana pasokan vaksin yang mungkin terbatas dalam jangka pendek,” tuturnya menambahkan.
Teresa Lambe juga menambahkan, bahwa justru reaksi itulah yang diharapkan.
Jika setelah seseorang mendapatkan dosis pertama, tubuh membutuhkan banyak waktu untuk merespons imun menjadi matang.
Hal senada juga dikatakan oleh jubir vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi.
Menurut Siti, vaksin dosis kedua yang tertunda tidak akan mengurangi efektivitas, asalkan masih dalam interval yang direkomendasikan ahli.
Terbukti lewat uji klinis
Untuk menilai kemanjuran dosis kedua yang tertunda, para peneliti memvaksinasi sukarelawan berusia 18-55 tahun yang terdaftar dalam uji klinis vaksin Astrazeneca, dan telah menerima dosis pertama.
Secara keseluruhan, 30 peserta menerima dosis kedua yang terlambat dengan rata-rata 44 minggu setelah yang dosis pertama.
Para ilmuwan menemukan bahwa tingkat antibodi berikutnya lebih tinggi dibandingkan sukarelawan yang menerima dosis kedua sesuai interval dosis yang lebih pendek.
Peran penting vaksinasi dosis kedua
Bagaimanapun, suntikan kedua vaksin COVID-19 tetaplah sangat penting untuk mencapai kekebalan penuh.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh CDC, dosis tunggal vaksin Pfizer berkisar antara 60-80 persen efektif melawan COVID-19.
Penelitian tersebut juga menunjukkan dosis kedua 90 persen efektif melawan COVID-19 dengan tingkat efektivitas yang lebih tinggi terhadap kasus yang serius.
Kekebalan penuh sangat penting untuk melindungi setiap orang dan melindungi populasi dari penyebaran virus Covid-19.
Sedangkan vaksin COVID-19 juga terbukti sangat efektif melawan mutasi dan varian virus corona.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Lihat postingan ini di Instagram
Artikel Kebugaran lainnya:
Salut, Penggemar BTS di Indonesia Gelar Vaksinasi Covid-19 Massal
10 Makanan yang Direkomendasikan Disantap Sebelum atau Sesudah Vaksin Covid-19
Mau Tahu Jadwal dan Lokasi Vaksinasi di Jakarta? Cek di Sini!