SKOR.id – Untuk film-film dengan tema balap maupun aksi yang dipenuhi kebut-kebutan dengan mobil, peran pemeran pengganti atau stuntman ternyata tidak hanya menggantikan aktor ataupun aktris untuk adegan-adegan berbahaya.
Bagi para stuntman yang sudah sarat pengalaman, mereka bisa menjadi koordinator dan bukan mustahil menjadi konsultan adegan aksi. Hal itu terjadi pada Robert Nagle.
Nagle adalah seorang koordinator stuntman dan pengemudi veteran yang pernah mengerjakan film-film seperti Ford v Ferrari dan Baby Driver.
Belum lama ini, Nagle bekerja untuk proyek film Ferrari, dan menginginkan aktor Gabriel Leone dan Jack O'Connell berperan seperti pembalap sesungguhnya, sedingin mungkin di belakang kemudi.
Maklum, dalam film Ferrari, Leone memerankan karakter Alfonso de Portago sedangkan O’Connell sebagai Peter Collins.
Pada era tahun 1950-an, De Portago bukan hanya dikenal sebagai seorang aristokrat Spanyol namun juga menggemari balap, pengemudi kereta luncur salju (bobsleigh), joki, dan pilot. Sedangkan Collins adalah pembalap Formula 1 asal Inggris di era yang sama.
Diakui Nagle, dirinya sering mengembangkan keterampilan lebih jauh dari yang dibutuhkan Michael Mann selaku sutradara dan salah satu produser Ferrari.
“Jika saya telah melatih mereka jauh melampaui apa yang diharapkan dari mereka di depan kamera, mereka akan jauh lebih nyaman tampil pada saat itu,” kata Nagle.
Ketika Nagle mulai bekerja dengan para aktor di trek di Modena, Italia — tempat drama tentang Enzo Ferrari (diperankan Adam Driver) itu difilmkan — mereka awalnya tidak berada di belakang kemudi mobil yang akan mereka kendarai di layar.
Mereka kali pertama mengemudikan Mazda MX-5 (juga dikenal dengan nama Miata), dan melanjutkan ke kendaraan yang digunakan dalam film tersebut. “Seperti manusia, setiap mobil memiliki kepribadiannya masing-masing,” ucap Nagle yang juga menjadi koordinator stuntman film Ferrari.
Nagle pun tidak jarang mendengar pengulangan yang sama dari semua orang yang dia ajari mengemudi untuk peran dalam sebuah film.
“Komentar nomor satu yang saya dapatkan dari hampir semua orang adalah mereka tidak menyangka bahwa sebuah mobil dapat melakukan apa yang kita lakukan dengannya,” ucap Nagle.
“Dan, apa yang selama ini mereka pikir sebagai batasan dari sebuah mobil bahkan tidak mendekati. Lalu, komentar kedua adalah betapa melelahkannya hal itu secara fisik dan mental.”
Film Ferrari mengisahkan bagaimana Enzo Ferrari yang pada musim panas 1957 belum pulih dari kematian putranya Dino, pernikahan yang memburuk dengan istrinya Laura, dan menghadapi jurang kebangkrutan perusahaannya, menurunkan tim balapnya ke Mille Miglia pada tahun tersebut.
Ferrari pun memutuskan untuk berjudi dan mempertaruhkan segalanya di Mille Miglia yang ikonik, ajang balap mobil sejauh 1.000 mil yang berbahaya melintasi Italia.
Film yang diangkat dari novel berjudul Enzo Ferrari: The Man, the Cars, the Races, the Machine karya wartawan balap Brock Yates terbitan tahun 1991 ini lebih menyoroti perjuangan pribadi dan profesionalitas Enzo Ferrari, pendiri pabrikan mobil Ferrari S.p.A. dari Italia, selama musim panas 1957.
Selain Driver, Leone, dan O'Connell, film yang menghabiskan bujet 95 juta dolar Amerika (sekira Rp1,47 triliun) itu juga dibintangi oleh Penelope Cruz, Shailene Woodley, Sarah Gadon, dan Patrick Dempsey, serta akan dirilis perdana pada 14 Desember 2023 di Italia.