SKOR.id – Formula 1 (F1) dan Apple Original Films telah mengumumkan bahwa film mereka yang sangat dinantikan tentang olahraga ini akan didistribusikan di bioskop dan di IMAX oleh Warner Bros. Pictures secara internasional pada tanggal 25 Juni 2025, dan di Amerika Utara pada tanggal 27 Juni 2025.Dibuat bekerja sama dengan F1, film ini disutradarai oleh Joseph Kosinski (Top Gun: Maverick) dan diproduksi oleh Jerry Bruckheimer dan Chad Oman (Top Gun: Maverick serta waralaba Pirates of the Caribbean).&nbsp;Dawn Apollo Films, perusahaan milik juara dunia F1 tujuh kali 7 (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) Lewis Hamilton juga terlibat. Peluncuran film yang judulnya belum diumumkan tersebut tertunda karena pemogokan aktor dan penulis yang terjadi di Hollywood, Amerika Serikat, tersebut.Film yang pengambilan gambarnya sebagian besar dilakukan di Sirkuit Silverstone, Inggris, itu dibintangi oleh Brad Pitt, 60 tahun, yang memainkan karakter pembalap veteran Sonny Hayes yang kembali ke F1 usai absen panjang.&nbsp;Saat pengambilan gambar, Pitt menggeber mobil Formula 2 yang dimodifikasi menjadi mirip mobil F1 di sela-sela latihan bebas Grand Prix Inggris pada Juli tahun lalu.&nbsp;Aktor Inggris, Damson Idris, memerankan karakter Joshua Pierce, rekan setim Pitt di skuad balap fiktif, APX GP, yang menjadi “tim F1 ke-11”.&nbsp;Pemenang Oscar Javier Bardem, yang berperan sebagai prinsipal tim, juga ikut dalam pengambilan gambar di grid&nbsp;bersama Pitt. Itulah mengapa dibuat garasi tambahan di paddock&nbsp;Silverstone untuk “Tim APX GP”. &nbsp;&nbsp;Dalam sebuah pernyataan, F1 mengatakan: “Film ini merupakan sebuah landmark bagi olahraga dan sinema, difilmkan secara real-time selama Grand Prix di seluruh dunia dan melibatkan komunitas Formula Satu, termasuk 10 tim, pembalap, FIA dan promotor balapan.”&nbsp;Produksi film tersebut, yang dimulai pada tahun 2023, akan dilanjutkan di Grand Prix Inggris musim panas ini (akhir pekan nanti, 5-7 Juli 2024) dan di beberapa balapan lainnya, sebelum berakhir di Grand Prix Abu Dhabi yang mengakhiri musim pada bulan Desember.Hamilton diketahui sangat terlibat dalam naskah untuk membuat film ini seotentik mungkin. “Kami ingin semua orang menyukainya dan benar-benar merasakan bahwa kami merangkum esensi dari olahraga ini,” katanya, tahun lalu.Apple telah membeli hak atas film tersebut dengan anggaran yang diperkirakan mencapai 140 juta dolar Amerika (sekira Rp2,28 triliun).&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/2_Z87rP3pbA?si=ngPxWNKk0S3HVZ0g" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film ini merupakan sebuah landmark bagi olahraga dan sinema, difilmkan secara real-time selama Grand Prix F1.  

Culture

Film F1 Brad Pitt dengan Produser Lewis Hamilton Dirilis Juni 2025

SKOR.id – Ketika proyek film Formula 1 milik Lewis Hamilton dengan bintang Brad Pitt diumumkan, seluruh komunitas ajang balap jet darat itu menyambutnya dengan antusias.&nbsp;Pengambilan gambar (shooting) pun dimulai tahun lalu selama F1 GP Inggris digelar. Namun, pemogokan yang dilakukan Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) – serikat pekerja yang mewakili 160 ribu aktor, jurnalis penyiaran, penyiar, pembawa acara, pemeran pengganti, dan profesional media lainnya – di Hollywood membuat proyek itu berhenti.&nbsp;Kini, dengan berakhirnya pemogokan, pengambilan gambar proyek film Hamilton bisa kembali dilakukan. Pitt sendiri mengaku akan melanjutkan usaha Hamilton di Hollywood. Beberapa venue dan proyek serupa telah terungkap yang akan berjalan bersamaan dengan musim 2024.Seperti diungkapkan Kym Illman – pengusaha, fotografer F1, YouTuber, dan jurnalis asal Australia – dalam akun media sosialnya, Silverstone sekali lagi akan menjadi lokasi “syuting skala besar” bersama dengan Hungaroring dan Spa-Francorchamps.&nbsp;Selain itu, Pitt bersama krunya juga akan mengunjungi Abu Dhabi, Las Vegas, Jepang, dan Meksiko, untuk syuting yang lebih sedikit.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/C3rKkEFIwZa/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/C3rKkEFIwZa/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">Lihat postingan ini di Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/p/C3rKkEFIwZa/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">Sebuah kiriman dibagikan oleh Kym Illman F1 (@kymillman)</a></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div>Kabarnya, jumlah personel yang terlibat dalam syuting besar di tiga lokasi itu mencapai 300-400 orang. Namun tidak semuanya bekerja di trek.&nbsp;Sebagai gantinya, lokasi lain di dekat trek di kota masing-masing disiapkan. Kru produksi saat itu sangat ingin mempercepatnya. Namun karena pemogokan Hollywood, tidak banyak yang bisa dilakukan pada paruh kedua tahun 2023.Tahun lalu, Pitt dan Damson Idris terlihat tampil sebagai pembalap F1 di Silverstone. Mereka bahkan mengambil bagian dalam ritual pra-perlombaan, bersama para bintang dan memiliki tim fiksi yang mengikuti mereka.&nbsp;Hal ini memungkinkan keduanya mendapatkan bidikan autentik, yang menjadikannya acara Grand Prix sesungguhnya. Pitt bahkan menggambar mobil Formula 2 yang dimodifikasi di sekitar sirkuit, agar kamera dapat melihat aksi nyata.&nbsp;Hamilton dan Pitt Akan Membawa F1 ke Level BaruSejauh ini belum banyak yang diketahui tentang film F1 Hamilton ini. Pitt berperan sebagai Sonny Hayes, seorang pembalap veteran yang keluar dari masa pensiunnya untuk membantu rekan setim mudanya.&nbsp;Untuk membuat film tersebut lebih menarik bagi publik, kru memutuskan untuk mengambil gambar pada akhir pekan Grand Prix yang sebenarnya.&nbsp;Bos F1 Stefano Domenicali optimistis dengan perilisan film tersebut. Dia merasa usaha Hamilton dan Pitt akan membawa F1 ke tingkat yang lebih tinggi, setelah pertumbuhan yang mereka lihat selama beberapa tahun terakhir, berkat dirilisnya Drive to Survive di Netflix.Publik tidak mengetahui secara detail tentang cerita maupun judul film ini. Meskipun, Domenicali sudah mengetahuinya dan hanya mengatakan film ini akan “sporty, bagus, dan nyata”. &nbsp;Apakah nantinya film ini akan memiliki efek seperti Drive to Survive atau tidak, masih akan menarik ditunggu. Film ini dijadwalkan akan dirilis pada 2025.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qubJi0_0uv4?si=mMRN4J_8tFHtb0py" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pemogokan SAG tahun lalu sempat menunda produksi film Brad Pitt proyek Lewis Hamilton ini.

Brad Pitt Siap Kembali ke F1 Lanjutkan Proyek Film Lewis Hamilton

SKOR.id – Dunia balap adalah tentang kecepatan, adrenalin, dan kisah-kisah luar biasa, tidak terkecuali Tim Scuderia AlphaTauri Formula 1. Kini, penggemar bisa dengan gratis menyaksikan sisi lain di balik Formula 1 yang belum pernah diketahui orang sebelumnya. &nbsp;&nbsp;Adalah keputusan AlphaTauri yang belum lama ini melepas film dokumenter Whatever it Takes – the Race before the Races cuma-cuma secara daring (online) tidak hanya dalam bahasa asli namun juga memiliki resolusi 4K. &nbsp;Pemutaran perdana dunia film Whatever it Takes sejatinya sudah dilakukan di Venesia, Italia, pada September 2023 lalu, dan mendapatkan apresiasi luar biasa. Kini, publik bisa menyaksikan film produksi partner media AlphaTauri, Digital Lighthouse.&nbsp;Dalam film ini, sejumlah sosok penting tim seperti Franz Tost (mantan prinsipal tim), Pierre Gasly (eks pembalap, kini di Alpine F1), Yuki Tsunoda (pembalap), Jody Egginton (direktur teknis), dan Peter Bayer (CEO), secara terbuka bicara soal derap langkah tim.&nbsp;Salah satu yang menarik dari film ini dan belum pernah ada di Formula 1 adalah mengajak penonton melihat rahasia di pabrik AlphaTauri di Faenza, Italia, serta apa saja yang mereka kerjakan di terowongan angin (wind tunnel) di Bicester, Inggris.&nbsp;Whatever it Takes menceritakan kisah-kisah yang luar biasa sejak AlphaTauri masih bernama Scuderia Toro Rosso, termasuk kemenangan pertama mereka di F1 GP Italia di Sirkuit Autodromo Nazionale di Monza pada tahun 2008 – atas nama Sebastian Vettel – dan tantangan yang dihadapi di tahun-tahun berikutnya.&nbsp;Whatever it Takes juga menampilkan para pembalap yang pernah duduk di mobil AlphaTauri selama 20 tahun terakhir, seperti Vettel dan Max Verstappen.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/6-ADixXflJw?si=KOnYvpZkmO_MpUV-" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>Film ini juga menunjukkan seperti apa situasi dan suasana tim saat peralihan nama dari Scuderia Toro Rosso ke Scuderia AlphaTauri pada tahun 2020, dengan fasilitas baru, target yang lebih ambisius, serta kemenangan lainnya dan lagi-lagi di Monza, kali ini lewat Pierre Gasly.“Kisah kami belum pernah diceritakan dalam film-film sejenis sebelumnya. Film Whatever it Takes – the Race before the Races merupakan produksi bersama antara Scuderia AlphaTauri dan Digital Lighthouse,” demikian pernyataan resmi Tim Scuderia AlphaTauri.“Film dokumenter definitif ini dimulai dengan melihat tim tersebut menjalani dua musim Formula 1 terakhir, serta melihat kembali asal-usulnya, kesuksesannya, dan para pembalapnya di masa lalu dan masa kini.&nbsp;“Ceritanya berawal hampir 20 tahun ketika Red Bull mengakuisisi tim kecil Minardi dan pabrik Faenza-nya. Ini berlanjut hingga tahun-tahun Scuderia Toro Rosso dan era Scuderia AlphaTauri saat ini, seperti yang diingat oleh para pemain kunci, dimulai dengan Prinsipal Tim Franz Tost.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HWm84DQ7sqI?si=8KZ827d4YuH9mpn6" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Whatever it Takes – the Race before the Races sudah bisa disaksikan penggemar Formula 1 secara daring. 

Films

AlphaTauri Bagikan Film Dokumenter Whatever It Takes ke Publik

SKOR.id – Film aksi bertema balap mobil Fast and Furious 11 bakal diluncurkan pada musim semi 2025. Namun, sepertinya film tersebut akan muncul dengan tampilan baru setelah sejumlah nama top seperti Dwayne “The Rock” Johnson, Vin Diesel, dan Jason Momoa mungkin takkan kembali.&nbsp;Fast X tampil “biasa saja” di box office seluruh dunia dengan hanya menghasilkan 714,6 juta dolar Amerika dari anggaran 340 juta dolar Amerika.&nbsp;Alhasil, pemegang hak franchise ini melihat Fast &amp; Furious 11&nbsp;sebagai peluang untuk menutup cerita dengan cara yang lebih baik dan tidak mengecewakan seluruh penggemarnya.Yang pasti, fan film ini masih harus menunggu hingga 4 April 2025 untuk melihat bagaimana ceritanya dan apakah serial ini akan benar-benar berakhir.&nbsp;Namun, rumor awal menunjukkan beberapa perubahan, terutama para pemerannya. Dari blog InSneider mengungkapkan ada perubahan besar sedang diupayakan untuk kembali ke asal usul saga tersebut.Kembali di sini maksudnya Fast &amp; Furious 11&nbsp;bakal dikembalikan ke tema yang membuatnya terkenal pada tahun 2001 sebagai film balap jalanan, dan dibuat jauh berbeda daripada blockbuster saat ini yang menampilkan perjalanan ruang angkasa dan manuver mustahil serta ledakan dan aksi yang luar biasa besar.&nbsp;Plotnya akan lebih sederhana, menjauh dari kegembiraan seperti film baru-baru ini, terutama adegan-adegan yang tidak masuk akal dan berlebihan di Fast X. Intinya, menurut blog InSneider, Fast &amp; Furious 11&nbsp;nanti bakal kembali ke akarnya.Penjahat Baru, Perpisahan Vin Diesel, dan Peran Dwayne Johnson&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cs92kvRu4lv"></oembed></figure>Namun begitu, belum jelas bagaimana kelanjutan kisah Dominic Toretto (Diesel) dan timnya dengan tokoh antagonis Dante Reyes (Momoa).&nbsp;Faktanya, film Fast X berakhir dengan Toretto dan putranya Brian di tengah segudang bahan peledak di sebuah bendungan, dan Dante mempersiapkan balas dendamnya.Lebih lanjut, Jim Schneider – salah satu penata artistik top di Hollywood – mengklaim sebuah sumber mengatakan Momoa tidak akan mengulangi perannya, meskipun belum bisa dikonfirmasi karena plotnya belum selesai di film-film sebelumnya.Tempat narasinya akan diambil oleh Alan Ritchson, yang dalam film Fast X&nbsp;berperan sebagai agen ganda Aimes dan membantu Reyes menjatuhkan teman-teman Toretto.Meskipun mereka telah mengumumkan bahwa seri ke-11 ini akan menjadi ucapan selamat tinggal pada saga Fast &amp; Furious, film ini bisa saja berlanjut tetapi tanpa Vin Diesel.&nbsp;Aktor The Guardians of the Galaxy tersebut juga bisa saja mengucapkan selamat tinggal pada karakter terpenting dalam film dan memberi jalan pada cerita lainnya.&nbsp;Aktor lain yang kemungkinan besar tidak akan melanjutkan adalah Dwayne Johnson, yang sekali lagi muncul dalam saga di akhir Fast X, diancam oleh Dante Reyes. Namun bertentangan dengan apa yang dikatakan bakal balik untuk Fast &amp; Furious 11, kembalinya Johnson akan dilakukan dalam film solo baru dari karakternya di waralaba, Luke Hobbs.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/DfVT-igMs4U?si=HYoy0QONprd9RDx_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Fast & Furious 11 rencananya akan dirilis pada 4 April 2025.  

Sejumlah Aktor Top Disinyalir Takkan Muncul di Fast & Furious 11

SKOR.id – Untuk film-film dengan tema balap maupun aksi yang dipenuhi kebut-kebutan dengan mobil, peran pemeran pengganti atau stuntman ternyata tidak hanya menggantikan aktor ataupun aktris untuk adegan-adegan berbahaya.&nbsp;Bagi para stuntman yang sudah sarat pengalaman, mereka bisa menjadi koordinator dan bukan mustahil menjadi konsultan adegan aksi. Hal itu terjadi pada Robert Nagle.Nagle adalah seorang koordinator stuntman dan pengemudi veteran yang pernah mengerjakan film-film seperti Ford v Ferrari dan Baby Driver.&nbsp;Belum lama ini, Nagle bekerja untuk proyek film Ferrari, dan menginginkan aktor Gabriel Leone dan Jack O'Connell berperan seperti pembalap sesungguhnya, sedingin mungkin di belakang kemudi.&nbsp;Maklum, dalam film Ferrari, Leone memerankan karakter Alfonso de Portago sedangkan O’Connell sebagai Peter Collins.&nbsp;Pada era tahun 1950-an, De Portago bukan hanya dikenal sebagai seorang aristokrat Spanyol namun juga menggemari balap, pengemudi kereta luncur salju (bobsleigh), joki, dan pilot. Sedangkan Collins adalah pembalap Formula 1 asal Inggris di era yang sama.Diakui Nagle, dirinya sering mengembangkan keterampilan lebih jauh dari yang dibutuhkan Michael Mann selaku sutradara dan salah satu produser Ferrari.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/yezwLp2isbY?si=C-JyE2eLO9vFC0xm" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>“Jika saya telah melatih mereka jauh melampaui apa yang diharapkan dari mereka di depan kamera, mereka akan jauh lebih nyaman tampil pada saat itu,” kata Nagle.Ketika Nagle mulai bekerja dengan para aktor di trek di Modena, Italia — tempat drama tentang Enzo Ferrari (diperankan Adam Driver) itu difilmkan — mereka awalnya tidak berada di belakang kemudi mobil yang akan mereka kendarai di layar.&nbsp;Mereka kali pertama mengemudikan Mazda MX-5 (juga dikenal dengan nama Miata), dan melanjutkan ke kendaraan yang digunakan dalam film tersebut. “Seperti manusia, setiap mobil memiliki kepribadiannya masing-masing,” ucap Nagle yang juga menjadi koordinator stuntman&nbsp;film Ferrari.Nagle pun tidak jarang mendengar pengulangan yang sama dari semua orang yang dia ajari mengemudi untuk peran dalam sebuah film.&nbsp;“Komentar nomor satu yang saya dapatkan dari hampir semua orang adalah mereka tidak menyangka bahwa sebuah mobil dapat melakukan apa yang kita lakukan dengannya,” ucap Nagle.&nbsp;“Dan, apa yang selama ini mereka pikir sebagai batasan dari sebuah mobil bahkan tidak mendekati. Lalu, komentar kedua adalah betapa melelahkannya hal itu secara fisik dan mental.”Film Ferrari&nbsp;mengisahkan bagaimana Enzo Ferrari yang pada musim panas 1957 belum pulih dari kematian putranya Dino, pernikahan yang memburuk dengan istrinya Laura, dan menghadapi jurang kebangkrutan perusahaannya, menurunkan tim balapnya ke Mille Miglia pada tahun tersebut.Ferrari pun memutuskan untuk berjudi dan mempertaruhkan segalanya di Mille Miglia yang ikonik, ajang balap mobil sejauh 1.000 mil yang berbahaya melintasi Italia.Film yang diangkat dari novel berjudul Enzo Ferrari: The Man, the Cars, the Races, the Machine karya wartawan balap Brock Yates terbitan tahun 1991 ini lebih menyoroti perjuangan pribadi dan profesionalitas Enzo Ferrari, pendiri pabrikan mobil Ferrari S.p.A. dari Italia, selama musim panas 1957.Selain Driver, Leone, dan O'Connell, film yang menghabiskan bujet 95 juta dolar Amerika (sekira Rp1,47 triliun) itu juga dibintangi oleh Penelope Cruz, Shailene Woodley, Sarah Gadon, dan Patrick Dempsey, serta akan dirilis perdana pada 14 Desember 2023 di Italia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/98G6kW2MG1U?si=xhQlRPra05F-gahU" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Aktor Gabriel Leone dan Jack O'Connell harus sedingin mungkin di balik kemudi dalam film Ferrari.

Tantangan Pemeran Pembalap dalam Film Ferrari 

SKOR.id&nbsp;– “Anda tidak akan bisa mengalahkan mereka dengan mobil normal,” kata Walter Rohrl (diperankan Volker Bruch). “Tentu saja bisa…jika Anda yang mengendarainya,” tutur Cesare Fiorio (Riccardo Scamarcio)Demikian petikan dialog antara Rohrl, pereli legendaris kampiun Kejuaraan Reli Dunia (World Rally Championship) dua kali (1980, 1982), dengan Fiorio selaku Manajer Tim Martini Racing-Lancia dalam film bertema balap Race for Glory: Audi vs Lancia.&nbsp;Film persembahan Lionsgate memang terasa berbeda karena selama ini sangat jarang sineas menyorot reli dunia jika membuat film bertema motorsport. Race for Glory: Audi vs Lancia&nbsp;merupakan proyek garapan tiga negara, yakni Italia, Inggris, dan Irlandia.Race for Glory: Audi vs Lancia&nbsp;— yang sebelumnya diberi judul 2 Win&nbsp;namun dinilai kurang menjual — mengajak penonton merasakan serunya perjalanan dan drama olahraga penuh aksi yang terinspirasi dari peristiwa nyata yang terjadi di WRC 1983.Saat itu, terjadi persaingan sangat sengit di antara dua pabrikan legendaris di WRC yang mewakili dua negara hebat di industri otomotif, Jerman yang bangga dengan Audi dan Italia yang mencuat lewat Lancia.&nbsp;Dikisahkan pereli asal Jerman Walter Rohrl, kampiun WRC 1982 bersama Rothmans Opel Rally Team, berhasil ditarik Tim Martini Racing untuk musim 1983 dengan menggeber Lancia Rally 037, mobil baru di Grup B (kelas tertinggi di WRC saat itu) namun berpenggerak roda belakang (rear-wheel drive).&nbsp;Di Martini Racing saat itu, Rohrl satu tim dengan sejumlah nama top seperti pereli Finlandia Markku Alen dan andalan Italia Attilio Bettega.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UzRI4vC05GU?si=ywjp2TWGvMxOf-0H" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>Namun, kala itu mereka harus menghadapi “monster” di Grup B, Audi Quattro A1 (di tengah musim dilanjutkan model upgrade, Quattro A2) milik Tim Audi Sport yang diperkuat pereli Finlandia Hannu Mikkola dan pereli wanita asal Prancis Michele Mouton.&nbsp;Kehebatan dan kekuatan Audi Quattro A1 sudah terbukti pada musim sebelumnya (1982), saat Mouton dan Mikkola menempati peringkat kedua dan ketiga pereli untuk membantu Audi merebut gelar juara dunia pabrikan.&nbsp;Persaingan sangat ketat akhirnya benar-benar terjadi di WRC 1983, baik di kategori pereli maupun pabrikan. Di pabrikan, Audi dan Lancia berhasil memenangi 10 dari 12 lomba dan merebut 30 dari maksimum 36 finis podium yang mungkin direbut pada tahun 1983 itu.&nbsp;Di kategori pabrikan, Lancia akhirnya memenangi persaingan di WRC 1983 kendati tidak turun di dua lomba terakhir. Itu menjadi gelar pertama Lancia setelah sebelumnya merebutnya tiga kali beruntun pada 1974, 1975, dan 1976.&nbsp;Namun di sisi lain, performa Audi sangat mengesankan setelah Quattro A1 digantikan Quattro A2 pada paruh kedua WRC musim 1983, dengan memenangi tiga dari empat event terakhir dan hampir mengejar Lancia. Mikkola membuat Audi bangga dengan merebut gelar pereli di WRC 1983.Lancia dan Audi adalah dua merek legendaris di WRC meskipun saat ini tidak turun lagi. Lancia masih menjadi brand&nbsp;dengan jumlah gelar pabrikan terbanyak di WRC, 10 (1974, 1975, 1976, 1983, 1987, 1988, 1989, 1990, 1991, 1992).&nbsp;Lancia juga merebut lima gelar pereli, yang empat di antarnya dibuat dalam lima tahun antara 1988 sampai 1991 (hanya kecolongan pada 1990 dari Toyota).Audi masing-masing memang hanya merebut dua gelar pabrikan (1982, 1984) dan pereli lewat Mikkola (1983) dan Stig Blomqvist (1984). Namun, Audi Quattro adalah mobil reli pertama yang mengadopsi sistem penggerak 4 roda (four-wheel drive) di WRC.&nbsp; &nbsp;Selain Walter Rohrl dan Cesare Fiorio, Race for Glory: Audi vs Lancia juga menampilkan karakter insinyur Jerman Roland Gumper (Daniel Bruhl), yang saat persaingan itu menjadi Head of Sport and Special Development di Audi Sport.&nbsp;Selama Gumpert — pendiri produsen mobil sport Apollo Automobil — menjadi direktur di Audi Sport, Audi berhasil memenangi total 25 lomba WRC dan empat gelar di ajang itu.Disutradarai oleh penulis/pembuat film Italia Stefano Mordini yang berpengalaman mengarahkan banyak film dokumenter (Paz '77, Referees, Il Confine, dan Come Mio Padre, Cloud Man), skenario Race for Glory: Audi vs Lancia digarap oleh Fillippo Bologna, Stefano Mordini, dan Scamarcio.&nbsp;Diproduksi oleh Scamarcio dan Jeremy Thomas, Race for Glory: Audi vs Lancia rencananya bakal diputar di bioskop-bioskop dan di VOD mulai 5 Januari 2024.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/iWUA1-gDzj4?si=ryAahLoYzSPXvB-y" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Race for Glory: Audi vs Lancia mengisahkan perseteruan sengit di WRC 1983.

Latest Articles - Film Bertema Balap Mobil

Film F1 Brad Pitt dengan Produser Lewis Hamilton Dirilis Juni 2025

Brad Pitt Siap Kembali ke F1 Lanjutkan Proyek Film Lewis Hamilton

AlphaTauri Bagikan Film Dokumenter Whatever It Takes ke Publik

Sejumlah Aktor Top Disinyalir Takkan Muncul di Fast & Furious 11

Tantangan Pemeran Pembalap dalam Film Ferrari

Race for Glory: Audi vs Lancia, Kisah Riil Rivalitas Dua Pabrikan Legendaris di WRC