SKOR.id – Jika Anda berpikir bahwa soda diet (atau diet soda) merupakan pilihan yang aman sehingga dapat meminumnya sesuka hati, coba pikirkan sekali lagi.
Sebuah studi baru yang diterbitkan di BMC Public Health — jurnal ilmiah akses terbuka yang mencakup epidemiologi penyakit dan berbagai aspek kesehatan masyarakat — mengatakan bahwa konsumsi soda diet secara berlebihan dapat meningkatkan risiko perlemakan hati non-alkohol atau yang sekarang diklasifikasikan sebagai metabolic dysfunction-associated steatotic liver disease (MASLD) atau penyakit hati steatotik terkait disfungsi metabolik.
Meskipun penelitian sebelumnya telah mengaitkan konsumsi soda diet dengan BMI dan tekanan darah yang lebih tinggi, penelitian terbaru ini menelusuri dampaknya terhadap hati dan sebagian besar terkait dengan dampak pemanis buatan dalam minuman tanpa kalori yang menggemukkan.
Menurut dokter Alokit Gulati, HOD Gastroenterologi dan Hepatologi di RS Primus Super Speciality, asupan berlebihan pemanis buatan dalam soda diet meningkatkan resistensi insulin dan penambahan berat badan, yang dapat menyebabkan timbunan lemak di hati. Namun, uji klinis masih diperlukan untuk mempelajari lebih lanjut kemungkinan hubungan ini.
Apa yang Membuat Soda Diet Tidak Sehat?
Soda diet seringkali dianggap tidak sehat karena mengandung pemanis buatan, seperti aspartam dan sukralosa.
Pemanis ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk disfungsi metabolisme, perubahan mikrobiota usus, dan potensi efek negatif pada kesehatan jantung.
Selain itu, keasaman soda diet dapat merusak email gigi dan dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Bahkan WHO telah mewaspadai pemanis buatan.
Apakah Soda Diet Bisa Menyebabkan Masalah-masalah pada Hati?
Hati memainkan peran penting dalam metabolisme berbagai zat, termasuk gula dan pemanis buatan. Masuknya pemanis buatan ini dapat menyebabkan kebingungan metabolisme, yang seiring berjalannya waktu berpotensi menyebabkan disfungsi hati.
Pemahaman menunjukkan bahwa kalori tersembunyi akibat penggunaan soda diet berlebih berarti lemak ekstra yang dapat menumpuk di sel hati Anda. Akibatnya, hati bisa meradang dan lama kelamaan pembengkakan bisa mengeras dan membentuk jaringan parut, yang disebut sirosis.
Anda lebih mungkin terkena perlemakan hati jika kelebihan berat badan atau obesitas, berusia paruh baya, atau menderita diabetes. Anda mungkin bisa membalikkan keadaan. Diet dan olahraga dapat menghentikan penyakit ini.
Sebuah studi yang dilakukan Universitas Barcelona menemukan bahwa aspartam dalam dosis kecil pun menyebabkan bahan kimia formaldehida menumpuk di hati dan berikatan dengan molekul protein.
Untuk waktu yang lama, semua perusahaan minuman ringan menggunakan bahan pengawet natrium benzoat, yang juga dikenal sebagai E211. Kini merek-merek besar telah menghentikan penggunaannya setelah adanya laporan bahwa obat tersebut merusak sel-sel hati.
Namun, hingga kini belum diketahui dengan pasti apakah pasar soda yang tidak diatur masih menggunakannya atau tidak.
Berapa Banyak Soda Diet yang Bisa Diminum Seseorang dalam Sehari?
Meskipun tidak ada batasan yang ditetapkan secara universal untuk konsumsi soda diet, kuncinya adalah moderasi.
Asupan pemanis buatan dan senyawa lain yang berlebihan dalam soda diet mungkin berdampak negatif bagi kesehatan. Karena itu dianjurkan untuk membatasi konsumsi dan memprioritaskan air atau pilihan minuman sehat lainnya.