- Simona Halep diskors pada Oktober setelah gagal dalam tes doping di AS Terbuka.
- Dalam sistem tubuhnya ditemukan jejak Roxadustat, obat anti-anemia yang termasuk daftar zat terlarang WADA.
- Dia bersumpah akan "berjuang sampai akhir untuk membuktikan tidak pernah secara sadar menggunakan zat terlarang.
SKOR.id - Simona Halep diskors pada Oktober setelah gagal dalam tes doping di AS Terbuka. Mantan petenis putri nomor satu dunia itu sedang mencari pertemuan mendesak dengan otoritas tenis setelah berpotensi menemukan sumber tes doping positifnya.
Halep diskors sementara pada Oktober oleh Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA), yang mengungkapkan bahwa petenis Rumania itu dinyatakan positif menggunakan obat anti-anemia Roxadustat yang dilarang dalam sampel yang diambil di AS Terbuka.
Halep berusia31 tahun, bersumpah akan "berjuang sampai akhir untuk membuktikan bahwa dia tidak pernah secara sadar menggunakan zat terlarang.
"Saya yakin cepat atau lambat, kebenaran akan terungkap," tandas Halep.
Menurut outlet ProSport Rumania, Halep menugaskan penyelidikan oleh para ahli di Laboratoire Antidopage Francais (LADF) sebagai bagian dari upayanya untuk membersihkan namanya.
Penyelidikan dilaporkan menemukan bahwa suplemen nutrisi yang dikonsumsi oleh juara Grand Slam dua kali itu memiliki sumber senyawa yang tidak disengaja yang melebihi kriteria kemurnian zat yang tercantum pada labelnya.
Menurut laporan tersebut, tes mengkonfirmasi keberadaan minimal Roxadustat dalam sampel urin Halep yang diambil di AS Terbuka. Tetapi menambahkan bahwa penelitian menunjukkan risiko di lini produksi... dan kontaminasi produk yang tertelan oleh Halep.
Halep disebut telah meminta audiensi darurat dengan ITIA untuk membahas temuan tersebut.
Sebuah laporan sebelumnya di Newsweek Romania menyarankan bahwa Halep sedang melihat kemungkinan daging yang terkontaminasi berada di belakang tes positifnya.
Di bawah Kode Badan Anti-Doping Dunia (WADA), Halep dapat menghadapi larangan empat tahun jika dia tidak dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Skandal doping itu adalah yang terbesar yang melanda tenis sejak petenis Rusia Maria Sharapova diskors selama 15 bulan pada 2016, setelah dites positif menggunakan zat terlarang meldonium.
pic.twitter.com/bhS2B2ovzS— Simona Halep (@Simona_Halep) October 21, 2022
Pemenang Grand Slam lima kali itu mengatakan dia dan timnya tidak memperhatikan bahwa zat tersebut telah ditambahkan ke daftar larangan WADA sesaat sebelum penampilannya di Australia Terbuka tahun itu.
Halep telah menghabiskan total 64 minggu sebagai petenis nomor satu dunia selama kariernya, mengumpulkan lebih dari $40 juta hadiah uang.
Dia memiliki 24 gelar WTA atas namanya, termasuk kemenangan di Prancis Terbuka pada 2018 dan Wimbledon pada 2019.
Musimnya berakhir mengecewakan pada tahun 2022 ketika dia tersingkir dari AS Terbuka di babak pertama. Halep mengungkapkan bahwa dia akan menjalani operasi hidung sebelum skandal dopingnya muncul.*
Baca Berita Tenis Lainnya:
Juara San Diego Open 2022, Iga Swiatek Menangi Gelar Kedelapan Musim Ini
Iga Swiatek Berharap Ada Kejelasan soal Nasib Simona Halep
Kena Sanksi Larangan Tanding, Nasib Comeback Simona Halep Jadi Pertanyaan