- Daniil Medvedev berniat meniru strategi Carlos Alcaraz ketika bangkit dan menjuarai US Open 2022.
- Menurutnya, Carlos Alcaraz mampu menunjukkan determinasi untuk juara di tengah penampilan yang fluktuatif.
- Sejauh ini Daniil Medvedev sangat menikmati gaya permainan yang fleksibel sesuai karakter rival.
SKOR.id - Carlos Alcaraz akan menjadi panutan Daniil Medvedev dalam mempersiapkan musim kompetisi 2023.
Daniil Medvedev memulai tahun 2022 dari posisi nomor satu dunia tetapi takhta tersebut tidak bertahan lama setelah berbagai peristiwa yang menimpa petenis Rusia tersebut, baik teknis maupun nonteknis.
Alhasil, peringkat Medvedev terus merosot dan kini menutup musim 2022 di urutan ke-7 dunia.
Berbeda dari Medvedev, Carlos Alcaraz yang mengalami fluktuasi penampilan sejak awal tahun menutup musim 2022 di peringkat nomor satu dunia.
Pencapaian tersebut menginspirasi Medvedev untuk meniru strategi kebangkitan Alcaraz meraih titel grand slam musim depan.
"Ketika Anda memiliki kepercayaan diri dari kemenangan di berbagai turnamen maka akan lebih difavoritkan di ajang grand slam," kata Medvedev kepada Eurosport.
"Akan tetapi, Carlos sebelum (juara) US Open juga tidak bermain dengan performa terbaik. Namun, dengan talenta yang dimiliki dia mampu memenanginya."
"Itulah yang saya sedang renungkan. Saya tahu saya bisa bermain dengan bagus. Saya juga tahu kalau saya bisa mengalahkan siapapun ketika prima."
"Saya pun memiliki kemampuan untuk memenangi grand slam karena saya pernah melakukannya ketika mengalahkan Novak Djokovic (di US Open 2021)."
Meskipun demikian, petenis 26 tahun tersebut tetap merasa puas dengan keputusan mengubah permainan mengikuti kondisi rival.
Permainan yang fleksibel tersebut terbukti mampu memberikan hasil positif ketika berjumpa dengan para petenis elite dunia.
"Saya banyak mengubah gaya permainan karena merasa itu yang terbaik bagi saya," kata Medvedev menjelaskan.
"Ada momen di tahun lalu ketika saya merasa harus bermain defensif. Sekarang saya lebih agresif dan merasa bahwa para rival menyukainya."
"Saya bisa bilang bahwa saya bermain terlalu agresif tiap kali melawan Nick Kyrgios. Rasanya bermain defensif justru berat ketika bertemu dengannya."
"Akan tetapi, ada beberapa pertandingan di tahun itu yang saya merasa harus tampil lebih defensif. Itulah yang saya mulai lakukan di akhir tahun. Saya pun merasa lebih baik."
Baca Juga Berita Tenis Lainnya:
Nick Kyrgios Bodo Amat dengan Ekspektasi Publik di Australian Open 2023
Carlos Alcaraz, Petenis Penghasilan Tertinggi Tahun 2022