Setengah Sendok Makan Minyak Zaitun Sehari Menjauhkan Anda dari Penyakit Kadiovaskular

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Setengah sendok makan minyak zaitun sehari menurunkan risiko kematian dari penyakit kardiovaskular, kanker, neurodegeneratif, dan pernapasan.
  • Data diperoleh dari hasil penelitian Departemen Nutrisi dari T.H. Chan School of Public Health di Harvard.
  • Studi mendukung rekomendasi diet untuk meningkatkan asupan minyak zaitun dan minyak nabati tak jenuh lainnya.

SKOR.id - Mengkonsumsi lebih dari 7 gram (setengah sendok makan) minyak zaitun sehari dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dari penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit neurodegeneratif dan penyakit pernapasan.

Data tersebut didasarkan dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam 'Journal of American College of Cardiology', demikian dilaporkan oleh EP.

Studi juga mengungkapkan bahwa mengganti sekitar 10 gram margarin, mentega, mayones, dan lemak susu per hari dengan jumlah yang setara dengan minyak zaitun juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

"Hasil kami mendukung rekomendasi diet saat ini untuk meningkatkan asupan minyak zaitun dan minyak nabati tak jenuh lainnya," kata Dr. Marta Guasch-Ferré, peneliti utama di Departemen Nutrisi di T.H. Chan School of Public Health dari Harvard di Amerika Serikat dan penulis utama studi tersebut.

Untuk alasan ini, ia menekankan bahwa “dokter harus menyarankan pasien untuk mengganti lemak tertentu lainnya, seperti margarin dan mentega, dengan minyak zaitun untuk meningkatkan kesehatan mereka." 

"Studi kami membantu membuat rekomendasi yang lebih spesifik yang akan lebih mudah dipahami oleh pasien dan, semoga, diterapkan dalam diet mereka," Guasch-Ferré menambahkan.

Menggunakan peserta dari Nurses' Health Study dan Health Professionals Follow-up Study, para peneliti menganalisis 60.582 wanita dan 31.801 pria yang tidak memiliki penyakit kardiovaskular atau kanker pada tanggal mulai studi pada tahun 1990.

Selama 28 tahun masa tindak lanjut, diet dievaluasi memakai kuesioner per empat tahun.

Kuesioner menanyakan seberapa sering, rata-rata, mereka mengonsumsi makanan tertentu, jenis lemak dan minyak, serta merek atau jenis minyak apa yang mereka gunakan untuk memasak dan ditambahkan ke meja pada tahun sebelumnya.

Konsumsi minyak zaitun dihitung dari penjumlahan tiga item dalam kuesioner: minyak zaitun yang digunakan untuk salad, minyak zaitun yang ditambahkan ke makanan atau roti, dan minyak zaitun yang digunakan untuk memanggang dan menggoreng di rumah.

Satu sendok makan setara dengan 13,5 gram minyak zaitun.

Konsumsi minyak nabati lainnya dihitung dari merek minyak dan jenis lemak yang dilaporkan oleh partisipan untuk memasak di rumah.

Konsumsi margarin dan mentega didasarkan pada frekuensi yang dilaporkan: stick, tub. atau margarin lunak, serta jumlah margarin atau mentega yang ditambahkan saat memanggang dan menggoreng di rumah.

Konsumsi produk susu dan lemak serta nutrisi lainnya juga dihitung.

Konsumsi Meningkat
Dan peneliti menemukan bahwa konsumsi minyak zaitun meningkat dari 1,6 gram/hari pada tahun 1990 menjadi sekitar 4 gram/hari pada tahun 2010, sedangkan konsumsi margarin menurun dari sekitar 12 gram/hari pada tahun 1990 menjadi sekitar 4 gram/hari.

Pada tahun 2010, asupan lemak lainnya tetap stabil.

Selama 28 tahun, ada 36.856 kematian, 22.768 dalam Studi Kesehatan Perawat dan 14.076 dalam Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan.

Peserta dengan konsumsi minyak zaitun yang lebih tinggi cenderung lebih aktif secara fisik, memiliki keturunan Eropa Selatan atau Mediterania, lebih kecil kemungkinannya untuk merokok dan memiliki konsumsi buah dan sayuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang konsumsi minyak zaitunnya lebih rendah.

Rata-rata total konsumsi minyak zaitun dalam kategori tertinggi adalah sekitar 9 gram / hari pada awal dan termasuk 5% dari peserta penelitian.

Ketika para peneliti membandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi minyak zaitun, mereka yang berada dalam kategori konsumsi tertinggi memiliki risiko kematian lebih rendah: kardiovaskular 19%, kanker 17%, dan neurodegeneratif 29%, dan pernapasan 18%.

Studi ini juga menemukan bahwa mengganti 10 gram/hari lemak lain: margarin, mentega, mayones, dan lemak susu, dengan minyak zaitun dikaitkan dengan risiko 8-34% lebih rendah dari kematian secara keseluruhan dan untuk penyebab tertentu.

Mereka tidak menemukan hubungan yang signifikan ketika mengganti minyak zaitun dengan minyak nabati lainnya.

“Ada kemungkinan bahwa konsumsi minyak zaitun yang lebih tinggi merupakan penanda pola makan yang lebih sehat secara umum dan tingkat sosial ekonomi yang lebih tinggi."

"Namun, bahkan setelah menyesuaikan data ini dan faktor-faktor lain untuk status sosial ekonomi, hasil kami sebagian besar tetap sama,” kata Guasch-Ferré.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Bugar Lainnya:

Cara Jitu Kurangi Kerutan di Kulit, Gunakan Masker Minyak Zaitun

Punya Mata Panda, Hilangkan dengan Minyak Zaitun

Manfaat Minyak Zaitun, Bantu Diet Seimbang Para Atlet

Source: okdiario.com

RELATED STORIES

Lee Zii Jia Pesimistis Bisa Samai Prestasi Lee Chong Wei di All England 2022

Lee Zii Jia Pesimistis Bisa Samai Prestasi Lee Chong Wei di All England 2022

All England 2022 dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Maret 2022.

Minuman 'Sehat' yang Bisa Berbahaya bagi Wanita Muda dan Gadis Remaja

Minuman 'Sehat' yang Bisa Berbahaya bagi Wanita Muda dan Gadis Remaja

Seorang ahli gizi dari Inggris khawatir karena para wanita muda mengorbankan asupan nutrisi penting mereka dengan mengurangi produk susu.

5 Risiko Kesehatan yang Harus Diketahui Setiap Orang Usia 40 Tahun

5 Risiko Kesehatan yang Harus Diketahui Setiap Orang Usia 40 Tahun

Usia 40 tahun adalah waktu yang sangat penting untuk memperhatikan kesehatan fisik dan mental: tulang, metabolisme, hipertensi, dan rasa cemas.

2 Indikasi Serius di Mulut yang Menandakan Kadar Gula Darah Tinggi

2 Indikasi Serius di Mulut yang Menandakan Kadar Gula Darah Tinggi

Menderita mulut kering atau napas "berbau buah (manis)" bisa menjadi indikasi Anda memerlukan perawatan medis segera karena hiperglikemia.

Anda Pejalan Lambat atau Cepat? Ini yang Terjadi pada Tubuh ketika Anda Melakukan Keduanya

Hal pertama yang harus diingat, kata Michael Weinrauch, MD, kardiolog dari New Jersey, bahwa tidak ada cara yang salah untuk berjalan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

PON Bela Diri 2025. (Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri 2025: Gulat dan Judo Rampung, Jatim serta DKI Jakarta Panen Medali

Rangkaian pertandingan pada cabang olahraga gulat dan judo di PON Bela Diri 2025 telah selesai pada Rabu (15/10/2025).

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 13:32

vidio fest

Culture

Vidio Sports Festival Hadirkan Trofi Premier League, Serie A, dan La Liga ke Indonesia

Vidio kembali menggebrak dengan menggelar festival olahraga terbesar dan terlengkap di tanah air.

Teguh Kurniawan | 15 Oct, 11:44

Timnas futsal Indonesia. (Foto: Media FFI/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Futsal

Timnas Futsal Indonesia Lawan Australia pada November 2025, Ada 18 Pemain yang Dipanggil

Harga tiket Timnas futsal Indonesia vs Australia di Indonesia Arena, Jakarta, pada FIFA Matchday Futsal mencapai Rp20 juta.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 11:14

Dewa United FC vs Madura United dalam pembuka pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 16 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Madura United di Super League 2025-2026

Duel pembuka pekan kesembilan, Kamis (16/10/2025) malam, jadi kesempatan Dewa United FC kembali ke jalur kemenangan.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 09:48

Ketum The Jakmania, Diky Soemarno. (Foto: Instagram @dikysoemarno/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Ketum The Jakmania: Kegagalan Timnas Indonesia Bukan Akhir, tapi Bagian dari Proses Panjang

Diky Soemarno menuturkan PSSI perlu memperkuat fondasi pembinaan dan membangun filosofi bermain yang jelas.

Rais Adnan | 15 Oct, 09:09

Timnas Indonesia

Timnas Indonesia

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Timnas Indonesia Raja Gol Penalti, Terbanyak Kartu Merah

Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah menuntaskan putaran keempat. Berikut statistik Timnas Indonesia.

Rais Adnan | 15 Oct, 08:19

Mauricio Souza sebagai pelatih kepala Persija Jakarta, Juni 2025. (Foto: Taufani Rahmanda/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Mauricio Souza Minta Para Pemain Timnas Indonesia Lupakan Kegagalan dan Fokus Persija

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, memastikan Rizky Ridho dan Jordi Amat tetap tabah usai membela Timnas Indonesia.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 07:04

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 06:00

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 05:59

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 15 Oct, 05:59

Load More Articles