SKOR.id – Prancis meningkatkan kewaspadaan dan memperketat keamanannya menyusul serangan teroris di Moskow, Rusia pada 22 Maret lalu. Terlebih empat bulan jelang gelaran Olimpiade Paris 2024.
Terorisme kembali mengancam Eropa setelah serangan kelompok radikal yang memakan ratusan korban jiwa terjadi di Moskow pekan lalu. Dan keamanan di Paris, tuan rumah Olimpiade, pun menjadi sorotan.
Memastikan keamanan Olimpiade Paris 2024 merupakan salah satu tantangan besar yang harus dihadapi penyelenggara. Hal ini kembali memicu perhatian usai Prancis menaikkan level kewaspadaan maksimum.
Menurut Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal, keputusan meningkatkan kewaspadaan ke level tertinggi berarti 4.000 tentara sedang bersiap dimobilisasi.
Tujuannya yakni menambah personel di tempat-tempat sensitif dan rawan seperti sekolah, tempat ibadah, gedung konser, stasiun, bandara hingga pusat kota.
Serangan kelompok ekstremis di Crocus City Hall Moskow pun membangkitkan trauma Prancis atas tragedi serupa sembilan tahun lalu, yang menewaskan 138 orang tewas serta melukai sedikitnya 416 lainnya.
Pada 13-14 November 2015 rangkaian serangan teror terjadi di enam titik di Paris, termasuk di gedung konser Bataclan dan di luar Stade de France, saat laga uji coba timnas sepak bola Prancis menjamu Jerman.
Hari Senin (25/3/2024) lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Khorasan, kelompok afiliasi ISIS, yang mengeklaim ada di balik aksi teror Moskow, juga mencoba menyerang negaranya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin merasa Olimpiade Paris, yang bakal digelar 26 Juli-11 Agustus 2024, sangat mungkin menjadi target para terorisme selanjutnya.
Karenanya mereka telah menyiapkan antisipasi strategis yang dibutuhkan dan mengerahkan kekuatan anti-teror. Prancis siap menjamin keamanan semua pihak yang akan hadir di Paris 2024, dari atlet hingga fans.
“Prancis, karena kami menjunjung nilai-nilai universal dan mendukung sekularisme, jadi sangat terancam, terutama selama event luar biasa seperti Olimpiade,” ujar Darmanin dikutip dari Inside The Games.
“Kepolisian Prancis, gendarmeri, badan intelijen akan siap (menangkal terorisme). Kami memiliki sistem intelijen yang sangat efektif dan kami menghentikan upaya plot serangan hampir setiap bulan,” tegasnya.
Satu tantangan terbesar bagi pasukan keamanan akan terjadi pada 26 Juli 2024, saat upacara pembukaan Olimpiade Paris karena untuk kali pertama tidak digelar di dalam stadion, melainkan di Sungai Seine.
Diperkirakan 1 juta orang akan datang menyaksikan event bersejarah tersebut. Dan karena berlangsung di ruang terbuka, maka antisipasi keamanan pastinya lebih sulit.
Tantangan keamanan lainnya termasuk estafet obor (torch relay) Olimpiade yang dijadwalkan mulai pada 8 Mei di Marseille dan bakal mencakup lebih dari 400 lokasi hingga mencapai Paris, sebagai lokasi terakhir.