- Wacana RUU Sistem Keolahragaan Nasional kini menjadi salah satu perbincangan di skena olahraga Indonesia.
- RUU ini juga mulai didialogkan oleh Menpora bersama Badan Legislatif DPR RI.
- Menpora pun berbagi banyak hal soal poin-poin penting pada RUU SKN.
SKOR.id - Rancangan Undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (RUU SKN) menjadi salah satu agenda besar Kementerian Pemuda dan Olahraga saat ini.
Pemerinta menjadi pengusul RUU SKN ini, sebagai payung hukum dari rancangan besar (grand design) olahraga nasional 2021-2045.
RUU SKN yang kini diusulkan akan menjadi aturan revisi untuk UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pun kembali membahas RUU SKN bersama Badan Legislasi DPR RI pada Kamis (1/4/2021).
Namun, sepenting apa RUU SKN ini? Menpora Zainudin Amali pun menitikberatkan pembangunan sumber daya manusia atlet Indonesia menuju prestasi tertinggi.
Menpora Amali menjelaskan tidak ada jalan pintas dalam meraih prestasi dan dibutuhkan sebuah desain jangka panjang.
Namun, desain besar itu membutuhkan regulasi sebagai dasar hukum dalam menjalankannya sehingga masalah-masalah klasik dalam pembinaan olahraga seperti sistem pembinaan olahraga prestasi di Indonesia belum dikembangkan dengan baik, manajemen kompetisi yang belum bagus, tenaga olahraga yang belum memenuhi standar, dukungan anggaran, manajemen organisasi keolahragaan dan belum optimalnya peran kementerian, lembaga, BUMN dan Pemerintah Daerah untuk bisa teratasi.
"Karena ini harus tertuang dalam undang-undang. Sebab kalau tidak, tidak memungkinkan dana APBN yang ada di Kemenpora untuk kami gunakan untuk itu karena ada batasan-batasan," kata Zainudin Amali menjelaskan.
RUU SKN ini juga disebut akan menjadi pendorong grand design olahraga nasional yang sasaran utamanya adalah sukses prestasi Olimpiade.
Anggota Baleg DPR RI, Lamhot Sinaga, memuji tujuan mulia grand design ini sekaligus mendukungnya.
"(Prestasi) itu adalah menjadi kado terbesar 100 tahun usia satu abad republik ini, target 5 besar (Olimpiade)," ucap Lamhot Sinaga.
"Artinya bagaimana menuju ke sana menuju satu abad republik ini, kita bisa mencapai target tadi apa yang disampaikan oleh Pak Menpora tadi tentu adalah pintu masuknya adalah undang-undang ini," katanya menambahkan.
Anggota Baleg lainnya, Firman Soebagyo, mendukung apa yang sudah dilakukan Menpora Zainudin Amali dalam grand design olahraga ini.
Untuk memuluskan jalannya grand design itu, satu-satunya langkah yang bisa dilakukan dengan revisi undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang SKN.
"Harapan kami bapak lah yang mampu untuk meletakkan pondasi bagaimana agar kejayaan daripada olahraga nasional ini bisa kita capai kembali ini," ujar Firman berharap.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lee Zii Jia Bertekad Menuju Peringkat Top 5 BWF, Langkahi Ginting dan Jojo https://t.co/WqyBvXxQzO— SKOR Indonesia (@skorindonesia) April 2, 2021
Baca berita olahraga lainnya:
Muncul Rumor Tak Sedap, Menpora Tegaskan PON XX Papua 2021 Takkan Ditunda
Ikuti Petunjuk Presiden, Menpora Perintahkan Seluruh Pihak yang Terlibat di PON Papua Divaksinasi