- NOC Indonesia berharap penyelenggara event olahraga dapat lebih memperhatikan detail protokol kesehatan terkait situasi pandemi Covid-19.
- Anggota Komite Eksekutif NOC Indonesia, Rafiq Radinal, mengusulkan pemakaian gelang berbeda warna setiap hari.
- NOC Indonesia dapat kepercayaan dari Kemenpora untuk mengkaji pemberian rekomendasi penyelenggaraan event olahraga di masa pandemi Covid-19.
SKOR.id - NOC Indonesia berharap penyelenggara event olahraga dapat lebih memperhatikan detail protokol kesehatan (prokes) terkait masa adaptasi pandemi Covid-19.
Langkah ini diperlukan guna mengantisipasi celah pelanggaran prokes selama event olahraga berlangsung.
Anggota Komite Eksekutif NOC Indonesia, Rafiq Radinal, menyampaikannya dalam rapat koordinasi pengkajian pemberian rekomendasi tiga event olahraga, Selasa (6/4/2021).
Rakor yang berlangsung di Wisma Auditorium Kemenpora, Senayan, Jakarta itu turut dihadiri Gatot S. Dewa Broto (Sesmenpora), perwakilan Kepolisian RI, dan Satgas Covid-19.
Tiga event yang akan digelar tanpa penonton itu adalah Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan BMX International di Yogyakarta sepanjang April 2021.
Kemudian pertarungan tinju WBC Internasional di Jakarta pada 10 April dan Kejuaraan Panahan Kartini Cup IV di Jakarta pada 9-11 April.
“Untuk laga yang dilaksanakan sehari seperti tinju, panitia bisa mengantisipasi dengan swab sebelum dan saat pertandingan. Jangan hanya saat pelaksanaan," ujar Rafiq Radinal.
Prokes yang lebih detail juga akan diterapkan untuk event olahraga yang digelar beberapa hari di luar ruangan.
Langkah nyata yang bisa ditempuh adalah pemasangan sign prokes 5M dan sarana cuci tangan di sekitar venue.
Dengan demikian, atlet dan ofisial bisa lebih memperhatikan kebersihan selama pertandingan.
Selain itu, Rafiq juga mengusulkan pemakaian wristband (gelang) yang berbeda warna setiap harinya selama event bergulir.
Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi potensi penyalahgunaan hasil antigen harian yang dapat dilakukan peserta serta ofisial.
Ia pun berharap panitia belajar dari Final FEI Jumping World Challenge (equestrian), Indonesian Basketball League (basket), serta Piala Menpora (sepak bola) yang telah bergulir.
“Pertemuan ini menjadi pelopor agar ke depannya kegiatan olahraga di Indonesia bisa berlangsung dengan standar adaptasi kebiasaan baru," kata Rafiq.
"Tentu perlu prokes yang tepat sehingga nantinya bisa dipisahkan standar event olahraga indoor maupun outdoor serta badan mana yang bertanggung jawab."
"Jika sudah punya satu sistem baku, tentu lebih mudah,” Rafiq Radial menekankan.
Sebagai informasi, Kejurnas dan Kejuaraan BMX International diselenggarakan oleh Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).
Meski hanya dihadiri pesepeda dari Indonesia, event ini masuk dalam perhitungan poin menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Event kedua adalah duel perebutan sabuk kelas terbang WBC Internasional antara sang juara Tibo Monabesa (Indonesia) melawan Toto Landero (Filipina).
Duel yang diselengarakan Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) dan promotor Armin Tan rencananya digelar di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, 10 April mendatang.
Sedangkan Kejuaraan Panahan Kartini Cup IV diselenggarakan event organizer yang berafiliasi dengan PP Perpani.
Sementara itu, Gatot S. Dewa Broto selaku Sesmenpora berterima kasih atas masukan-masukan yang diberikan NOC Indonesia.
NOC Indonesia mendapat kepercayaan dari Kemenpora untuk mengkaji pemberian rekomendasi penyelenggaraan event olahraga di masa pandemi Covid-19.
Rekomendasi ini nantinya menjadi syarat penyelenggara untuk mengajukan izin keramaian ke Kepolisian RI.
“Pemerintah prinsipnya mendorong olahraga dengan catatan tetap patuh pada kesehatan dan jangan menimbulkan atau menciptakan klaster baru," ungkap Gatot.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Olahraga Lainnya:
Menpora Zainudin Amali Beri Dukungan ke PB Perkemi untuk Menatap SEA Games 2023
Ulang Tahun ke-69, NOC Indonesia Ingin Olahraga Tanah Air Berstandar Internasional