Seberapa Realistis Indonesia untuk Menggelar Formula 1

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Melihat sejumlah faktor dan pertimbangan, sepertinya Indonesia masih butuh waktu cukup lama jika ingin menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Formula 1. (M. Yusuf/Skor.id)
Melihat sejumlah faktor dan pertimbangan, sepertinya Indonesia masih butuh waktu cukup lama jika ingin menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Formula 1. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR.id – Akhir pekan ini, Kejuaraan Dunia Formula 1 2024 memasuki putaran ke-18, Grand Prix Singapura. Balapan 62 lap di trek sepanjang 4,94 km Marina Bay Street Circuit akan digelar pada Minggu (22/9/2024) malam dengan start mulai pukul 19:00 WIB. 

GP Singapura menjadi salah satu dari tujuh Grand Prix di Asia yang masuk kalender Kejuaraan Dunia Formula 1 2024 yang terdiri dari total 24 round. Singapura juga menjadi satu-satunya Grand Prix F1 yang digelar di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir.

Potensi perluasan Formula 1 di Asia Tenggara menjadi topik hangat akhir-akhir ini. Negara-negara seperti Thailand dan Indonesia saat ini sedang dipertimbangkan untuk menjadi tuan rumah balapan F1. Hal itu diungkapkan CEO Liberty Media Greg Maffei di sela-sela acara yang diselenggarakan oleh Autosport di Monako, Mei lalu.

Ini tentu menjadi sinyal positif bagi negara-negara yang disebutkan di atas, utamanya Indonesia yang sejak Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar Kejuaraan Dunia Superbike (mulai akhir 2021) dan Kejuaraan Dunia MotoGP (mulai 2022). 

Namun, menggelar Formula 1 tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bagi Indonesia, banyak faktor yang memengaruhi dan tantangan yang harus diatasi untuk menggelar ajang balap mobil paling bergengsi di dunia.

Apa saja yang harus disiapkan Indonesia jika ingin menggelar F1? Berapa biaya yang harus dikeluarkan? Realistiskah rencana Indonesia menjadi tuan rumah salah satu putaran F1? 

Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.). 

Indonesia Sudah Lama Berencana

Keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah putaran Kejuaraan Dunia Formula 1. Seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, menjelang akhir Mei 2019 silam, Presiden RI Joko Widodo meminta otoritas terkait untuk menjajaki peluang Indonesia menggelar balap Formula 1 pada 2021. 

Abdulbar Mansoer yang saat itu menjadi Presiden Direktur Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) – badan usaha milik negara yang terspesialisasi dalam pengembangan dan pengelolaan kompleks pariwisata terintegrasi yang berhak mengelola The Mandalika di Lombok Tengah, NTB – menyatakan Presiden ingin F1 bisa menjadi salah satu yang bisa mengangkat nama Indonesia dan mengembangkan sport tourism.

Setelah mampu menggelar MotoGP dan World Superbike di Mandalika, asa untuk menggelar Formula 1 di Indonesia makin menguat. Sekira awal 2023, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menegaskan organisasinya terus berusaha melakukan lobi-lobi untuk mendatangkan F1 ke Indonesia. 

Sebagai bukti keseriusan Indonesia, pemerintah saat itu berencana untuk membangun sirkuit Formula 1 di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, dan Bintan, Kepulauan Riau. 

Menjelang akhir tahun 2023, Bambang Soesatyo menegaskan bila IMI akan berusaha keras menjadikan Indonesia salah satu tuan rumah untuk Kejuaraan Dunia Formula 1 2026. 

Boks skor special negara2 Asia pernah tuan rumah F1 - M. Yusuf Skor.id.jfif
Dari 34 negara yang pernah dan masih menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1, 10 di antaranya adalah negara-negara Asia. Indonesia hingga kini belum mampu masuk daftar tersebut. (M. Yusuf/Skor.id)

Butuh Biaya Fantastis

Formula 1 adalah puncak dari motorsport. Orang-orang terkaya membayar mahal untuk menontonnya, perusahaan-perusahaan terbesar bersaing untuk mendapatkan tempat terbatas untuk mensponsorinya, dan pemilik tim mengeluarkan biaya besar untuk menempatkan pembalap mereka di belakang kemudi. 

Meskipun demikian, hal ini masih menjadi beban keuangan yang sangat besar bagi pemerintah setempat (baca: negara) dan pemilik trek swasta yang bekerja sama untuk mendanai dan menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1

Bagi tuan rumah, keuntungan tidak dijamin. Bahkan, terkadang titik impas sudah dianggap beruntung. Sebagai informasi, commitment fee dari Liberty Media selaku pemegang hak penyelenggara dan komersial F1, yang diminta dari tuan rumah jumlahnya sangat fantastis. 

Uniknya, jumlah uang yang harus disetorkan ke Liberty Media ini bervariasi untuk setiap sirkuit, antara 20 juta dolar AS sampai 57 juta dolar AS untuk sekali gelaran. 

Penyelenggara GP Monako yang paling kecil, 20 juta dolar AS, karena dinilai bersejarah dan memiliki daya tarik tersendiri. Karena statusnya “mirip” Monako, commitment fee GP Belgia (22 juta dolar AS), GP Emilia Romagna (21 juta dolar AS), dan GP Italia (25 juta dolar AS), juga “tidak begitu besar”. 

Penyelenggara Grand Prix di Cina, Azerbaijan, Arab Saudi, Qatar, Spanyol-Madrid (mulai 2026), dan Bahrain harus menyetor antara 50 juta dolar AS sampai 57 juta dolar AS (sekira Rp758,04 miliar sampai Rp864,16 miliar) dengan Azerbaijan yang tertinggi (57 juta dolar AS).

Angka-angka di atas adalah “setoran” yang harus diserahkan ke Liberty Media oleh penyelenggara lokal. Padahal, satu Grand Prix biasanya memiliki kontrak lebih dari setahun. 

Bahrain diperkirakan membayar 52 juta dolar AS per tahun untuk balapannya hingga tahun 2036. Sementara, F1 akan tetap di Sirkuit Silverstone, Inggris, hingga tahun 2034 dengan biaya sekitar 30 juta dolar AS setiap tahunnya.

Saat ini, F1 akan menghasilkan 770 juta dolar AS dalam biaya promosi balapan tahun depan, angka yang tampaknya akan terus meningkat. 

Komparasi dengan Hosting Fee MotoGP

Saat pertama menggelar MotoGP di Mandalika pada 2022, hosting fee (kabarnya sebesar Rp143 miliar) ditanggung oleh pemerintah pusat lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Lantas pada 2023, Kemenparekraf membantu membayar hosting fee kepada Dorna Sports selaku pemegang hak komersial dan penyelenggaraan MotoGP sebesar Rp78,8 miliar dalam bentuk belanja iklan Wonderful Indonesia. 

Adapun hosting fee yang harus dikeluarkan untuk MotoGP 2024 di Mandalika pada 27-29 September nanti ternyata naik drastis menjadi Rp231,29 miliar. 

Kendati besar, hosting fee MotoGP masih terbilang lebih kecil dibanding commitment fee untuk menggelar Formula 1 per tahun. 

Sirkuit

Seperti sudah disebutkan di atas, dari sejumlah sumber menyebut Indonesia berencana menyiapkan dua sirkuit untuk Formula 1, PIK dan Bintan. 

Bintan International Circuit (BIC) yang kabarnya menyedot investasi senilai Rp1,2 triliun berlokasi di Lagoi, Kabupaten Bintan dan dikelilingi 34 ribu hektare wilayah konservasi hutan bakau. 

Seperti dikutip dari akun Instagram @sirkuitinternasionalbintan, BIC nantinya akan memiliki panjang lintasan lebih dari lima kilometer dengan 18 tikungan untuk balap mobil dan 17 balap motor seperti MotoGP

Di sisi lain, kawasan PIK 2 sudah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) terbaru. Diberitakan bila area seluas 1.000 hektare itu nantinya akan memiliki sirkuit F1 yang rencananya akan menggelar balap jet darat perdana pada 2029. 

Awal bulan Apri 2024 lalu, Menparekraf Sandiaga Uno menyebut berharap bisa mengundang Formula 1 lima tahun lagi dari sekarang. 

Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya Oktober 2023, Sandiaga melalui akun X miliknya menyebut pihaknya berencana mengajukan Sirkuit Internasional Mandalika untuk menjadi tuan rumah Formula 1, menyusul kesuksesan gelaran MotoGP 2022 dan 2023. 

Namun, saat itu Sandi juga menyebut masih mengkaji ulang untung dan ruginya menggelar F1. Jika menguntungkan, proyek ini akan ditindaklajuti. 

Masalahnya, Mandalika belum bisa menggelar F1 karena saat ini baru berlisensi Grade A Federasi Motor Internasional (FIM). Sementara, F1 memerlukan sirkuit dengan Grade 1 dari Federasi Autommobil Internasional (FIA). 

Untuk menaikkan grade Mandalika sesuai standar FIA untuk F1 jelas dibutuhkan anggaran sangat besar. Sirkuit Internasional Mandalika saja sudah menghabiskan Rp2 triliun saat dibangun. 

Dari sejumlah sumber diketahui, saat ini membangun sebuah sirkuit standar F1 membutuhkan biaya minimal 270 juta dolar AS (sekira Rp4,09 triliun) dengan biaya perawatan mencapai 18 juta dolar AS per tahun. 

Bahkan, sirkuit jalan raya Las Vegas di AS yang baru masuk kalender pada 2023 kabarnya menyedot anggaran hingga 400 juta dolar AS (Rp6,06 triliun). 

Besar kecilnya anggaran pembuatan sirkuit tentu dipengaruhi sejumlah faktor. Desain dan panjang lintasan, fasilitas penunjang, serta lokasi, hanyalah beberapa hal yang harus dipikirkan saat membangun sirkuit. 

Untung-Rugi 

India dan Korea adalah dua dari banyak contoh Grand Prix yang menunjukkan betapa sulitnya bagi pemilik trek untuk mendapatkan keuntungan dengan tiket menjadi satu-satunya sumber pendapatan mereka. 

Kedua negara itu hanya menjadi tuan rumah beberapa kali Grand Prix dan harus membatalkan Grand Prix berikutnya karena berbagai alasan. Namun, kerugian finansial yang besar tampaknya menjadi salah satu penyebab utama. 

Grand Prix India pada tahun 2013, tahun terakhir operasionalnya, merugi 24 juta dolar AS. Sedangkan Grand Prix Korea mengalami kerugian 37 juta dolar AS pada tahun 2012, hanya satu tahun sebelum berakhirnya operasional. Meskipun trek lain biasanya tidak merugi sebanyak itu, namun tetap saja sulit mencapai titik impas.

Jika menjadi tuan rumah Formula 1 tidak menguntungkan untuk investasi, mengapa pemerintah dan pemilik lintasan swasta benar-benar mengambil proyek ini? Mengapa tidak mengalokasikan uang tersebut ke bidang ekonomi lain yang benar-benar akan memberikan manfaat lebih langsung? 

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa uang yang diperoleh dari pariwisata dan perjalanan akibat Grand Prix sebenarnya menstimulasi perekonomian lokal hingga pada titik di mana terdapat keuntungan positif.

Misalnya, meskipun Las Vegas diperkirakan menghabiskan sekitar 500 juta dolar AS pada Grand Prix 2023, manfaat pariwisata dari balapan tersebut diperkirakan sebesar 1,2 miliar dolar AS  yang berasal dari pengeluaran di hotel, restoran, dan bisnis lokal lainnya. 

Selain itu, Grand Prix Singapura dari tahun 2008 hingga 2018 memberikan manfaat bagi perekonomian lokal dengan mendatangkan 450 ribu pengunjung tambahan yang menghabiskan sekitar 1,4 miliar dolar AS untuk perekonomian lokal.

Terakhir, Grand Prix Meksiko yang diselenggarakan di Mexico City terus menghasilkan peningkatan tahunan sebesar 12% dalam jumlah tamu yang menginap di hotel mewah pada hari perlombaan akhir pekan. 

Mexico City juga terus melihat pengeluaran pengunjung rata-rata sekitar 1.730 dolar AS per orang pada akhir pekan Grand Prix untuk barang dan jasa yang tidak terkait dengan Formula 1.

RELATED STORIES

MotoGP Indonesia 2024 Sebulan Lagi, Berbagai Pihak Siap Sukseskan Event Akbar di Mandalika

MotoGP Indonesia 2024 Sebulan Lagi, Berbagai Pihak Siap Sukseskan Event Akbar di Mandalika

Berbagai pihak siap menyukseskan gelaran MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Mandalika pada 27–29 September nanti

Hasil F1 GP Azerbaijan 2024: Oscar Piastri Berjaya di Baku Usai Jinakkan Charles Leclerc

Pembalap McLaren Oscar Piastri meraih kemenangan dalam F1 GP Azerbaijan 2024, yang kedua baginya musim ini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Rafael Rodrigues 'Rafinha', penyerang asing asal Brasil yang memperkuat PSIM Yogyakarta di Liga 2 2024-2025. (Foto: Instagram PSIM Yogyakarta/Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Rafael Rodrigues, Pesta Gol Bersama PSIM Menuju Top Skor Liga 2 2024-2025

Pemain asing PSIM Yogyakarta, Rafael Rodrigues, kembali terpilih menjadi Player of the Week Liga 2 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 14 Oct, 12:12

Kolaborasi antara Bad Bunny, Lionel Messi, dan Adidas Gazelle Indoor, menghasilkan sneaker kombinasi budaya streetwear dan sepak bola. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Culture

Bad Bunny x Lionel Messi x Adidas Gazelle Indoor Segera Dirilis

Bad Bunny x Lionel Messi x Adidas Gazelle Indoor akan dirilis pada 26 Oktober 2024.

Tri Cahyo Nugroho | 14 Oct, 11:50

Film dokumenter An Invisible Victim: The Eliza Samudio Case mengisahkan tentang tragedi model yang menjalin asmara dengan bintang sepak bola Brasil. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Culture

An Invisible Victim: The Eliza Samudio Case, Kisah Pilu di Balik Dunia Glamor Pesepak Bola

Film An Invisible Victim: The Eliza Samudio Case mengisahkan pembunuhan model Eliza Samudio yang melibatkan kiper bintang dan kapten klub Flamengo, Bruno Fernandes.

Tri Cahyo Nugroho | 14 Oct, 11:40

Alumni Liga TopSkor. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga TopSkor

Kevin Aryo Wibowo Legawa Gagal Perkuat Timnas U-17 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

Mantan pemain TopSkor Indonesia U-16 dipulangkan dari skuad Timnas U-17 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 14 Oct, 11:08

erick thohir kongres

Timnas Indonesia

Tantang Cina, Timnas Indonesia Didukung Para Pimpinan Federasi Sepak Bola di ASEAN

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sedang bergantian berkunjung ke Thailand jelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sumargo Pangestu | 14 Oct, 10:13

Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri.

National

Indra Sjafri Resmi Jadi Brand Ambassador Media Cup 2024 dan Tantang Para Wartawan

Pelatih Timnas U-20 Indonesia, Indra Sjafri berpesan kepada para peserta Mandiri Media Cup 2024 untuk bermain sportif.

Nizar Galang | 14 Oct, 09:49

Italia vs Israel di UEFA Nations League 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi Italia vs Israel di UEFA Nations League 2024-2025

Prediksi Italia vs Israel di UEFA Nations League 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (15/10/2024) pukul 01.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 14 Oct, 09:11

Sean Gelael, pembalap Indonesia

Other Sports

Sean Gelael Turut Andil Bantu WRT Juara Silver Cup GTWCE 2024

Pembalap Indonesia senang bisa membantu Team WRT dan Calan Williams raih gelar kategori Silver Cup GT World Challenge Europe di Barcelona.

I Gede Ardy Estrada | 14 Oct, 08:55

Cover timnas futsal putri Indonesia.

Futsal

26 Pemain Dipanggil ke Timnas Futsal Putri Indonesia untuk Piala AFF Wanita 2024

FFI mempertahankan Arif Kurniawan sebagai pelatih Timnas futsal putri Indonesia dan memanggil pemain dari PON.

Taufani Rahmanda | 14 Oct, 08:16

Laga Belgia vs Prancis di UEFA Nations League 2024-2025. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Belgia vs Prancis di UEFA Nations League 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Belgia vs Prancis di UEFA Nations League 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 14 Oct, 08:04

Load More Articles