- Robert Rene Alberts, pelatih Persib Bandung, menjawab pertanyaan penggemar melalui video di akun Youtube.
- Pada kesempatan itu Robert Rene Alberts mengungkapkan memori buruk selama melatih Arema FC.
- Persoalan gaji yang tak dibayar membuat Robert Alberts enggan jika diminta kembali ke Arema.
SKOR.id - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengungkapkan memori buruk yang ia alami selama melatih Arema FC.
Kiprah Robert Rene Alberts di Liga Indonesia terbilang cukup panjang bagi pelatih asing.
Pertama kali Alberts datang ke Indonesia, ua langsung melatih di Arema FC.
Berita Arema FC Lainnya: Hidup Pelatih Arema FC Tak Lengkap Tanpa Secangkir Kopi
Tim beralias Singo Edan itu pun dibawa Alberts menjadi juara Indonesia Super League 2009-2010.
Hingga kini itu menjadi satu-satunya trofi liga yang Alberts dapatkan di Indonesia.
Meski mengalami kesuksesan di Arema FC, Alberts mengaku tak mau lagi kembali ke tim asal Malang, Jawa Timur, itu.
Melalui unggahan video di akun Youtube-nya, Alberts mengungkapkan kenangan pahit bersama Arema FC.
"Saya datang ke Malang dan Arema mengalami musim yang sukses, tapi kami memiliki masalah yang sangat besar di dalam klub," ujar Alberts dalam videonya.
"Saya menolak untuk melatih beberapa kali karena gaji saya tidak dibayar. Kami bahkan berhenti total, pemain dan saya pulang kampung. Gaji tidak dibayar, mereka terlalu banyak berjanji," ucapnya.
Masalah tersebut membuat Alberts merasa tak nyaman dengan lingkungan Arema FC saat itu.
Semangat yang sama diusung dirinya, pemain, dan staf kepelatihan untuk menagih janji dari manajemen.
"Mungkin itu salah satu alasan kami bisa sukses pada waktu itu, kami bekerja sama dengan sangat baik," pelatih asal Belanda itu menambahkan.
Selepas kontraknya berakhir dengan Arema FC pada akhir musim tersebut, Alberts kembali mempertanyakan gajinya.
Namun bukannya gaji yang ia dapatkan, manajemen Arema FC justru memintanya menandatangani kontrak baru.
"Mereka bilang, 'jangan khawatir pasti kami bayar, tapi Anda harus tanda tangan kontrak baru', saya berkata ke mereka, 'saya beri kalian deadline untuk bayar lalu kita bisa bicara tentang kontrak selanjutnya'," Alberts menuturkan.
Di tengah ketidakjelasan gaji dari Arema, Alberts mendapatkan tawaran melatih lain di Indonesia, PSM Makassar.
"Suatu hari saya dapat telepon dari seseorang, dia berkata akan membayar gaji saya saat itu, tapi sudah telat karena saya sudah bernegoisasi dengan PSM Makassar," kata Alberts.
"Itulah beberapa alasan kenapa saya tak mau kembali ke Arema," pelatih 65 tahun itu menegaskan.
Meski memiliki kenangan pahit dengan manajemen, Alberts tetap menilai Kota Malang sebagai tempat yang indah.
Berita Arema FC Lainnya: Omzet Arema FC Official Store dan Singop Coffee Shop Terjun Bebas
Ia juga merasa dukungan Aremania dan Aremanita sangat luar biasa selama dirinya menjadi pelatih di Singo Edan.
"Jadi, Arema masih menjadi tim yang saya cintai karena saya sukses dari sana. Saya suka suporternya, saya suka kotanya. Tapi saya pikir saya tidak akan dapat masa depan yang baik di sana," eks pelatih Sarawak FA itu mengakhiri.