- Arema Malang punya banyak striker tetapi Singgih Pitono dianggap sebagai yang loyal dan setia.
- Selama era Galatama dan Liga Indonesia, Siggih Pitono menyumbang dua gelar liga untuk Arema.
- Selepas gantung sepatu, Singgih Pitono pun tak bisa lepas dari Arema dengan membina tim akademi.
SKOR.id - Siggih Pitono, striker legendaris Arema Malang (Arema FC), memang bukan asli Arek Malang, namun kariernya dihabiskan dan dedikasikan untuk tim Singo Edan.
Lima musim Galatama, 1988-1989, 1990, 1991-1992, 1992-1993, dan 1993-1994, serta Liga Indonesia 1994-1995 dan 1995-1996 ia jalani bersama Arema.
Sisanya karier lainnya ia membela Petrokimia Putra Gresik, Putra Samarinda, Persema Malang, dan tim tanah kelahirannya, Perseta Tulungagung.
Baca Juga: Cikal Bakal Arema FC, Tancap Gas Sejak Galatama 1987-1988
Sejak usia 17 tahun Singgih telah merantau ke Kota Malang, yang berjarak 107 kilometer dari kampung halamannya, Ngunut, Tulungagung.
Malang pulalah tempat pemain kelahiran 14 Mei 1967 tersebut menamatkan pendidikan di SMA Cokroaminoto, Kota Malang pada 1986.
Malang menjadi kota pilihan Singgih untuk mengembangkan karier sepak bolanya setelah mentas dari SSB (sekolah sepak bola) Ngunut.
“Era 1980-an Jawa Timur kiblat sepak bola. Salah satunya ada di Malang dan Surabaya. Tapi saya waktu itu tidak tahu mengapa menjatuhkan pilihan ke Malang," kata Singgih.
"Mungkin saja karena Malang berhawa sejuk dan bagus untuk meneruskan pendidikan SMA selain bermain sepak bola," ucap Singgih kepada Skor.id, Kamis (23/4/2020).
Keputusan merantau ke Malang awalnya tak disetujui keluarganya, karena Singgih bukan berasal dari keluarga berada yang bisa menopang hidupnya di Malang.
"Saya ini anak dusun dengan kondisi kehidupan apa adanya. Bisa lulus SMA saja sudah luar biasa, terlalu jauh untuk memikirkan kuliah," katanya.
"Sepak bola adalah pilihan saya, untuk mengembangkan karier, melanjutkan sekolah, dan memperbaiki kehidupan ekonomi,” Singgih menambahkan.
Pada 1988, Singgih mulai menemukan titik terang kelanjutan karier sepak bolanya. Ia menyebut Singo Edan sejak awal telah mampu menghipnotis dirinya.
Saat Arema berdiri pada 1987 merupakan klub amatir dan Singgih juga pemain amatir di Tulungagung. Hal ini yang membuatnya tertarik membela Arema.
Karakter bermain Singgih yang keras dan pantang menyerang, menjadi daya tarik tim pelatih Arema yang tengah beruji coba ke Tulungagung, menjelang Galatama 1988-1989.
“Waktu itu sekitar Agustus 1988 Arema menggelar pertandingan coba melawan Tulungagung Selection di Tulungagung. Skor akhir 1-1," Singgih menceritakan.
"Satu gol Tulungagung Selection saya yang cetak ke gawang Baco Pieter(kiper Arema). Selesai pertandingan, saya didatangi Om Sinyo Aliandoe," ia mengisahkan.
Tak hanya sang pelatih, humas Arema, Ovan Tobing, serta pendiri Arema, Lucky Acub Zainal, menemuinya. Mereka mengajak Singgih membela Arema.
"Modal nekat dan bismillah naik bus bumel (bis ekonomi) kembali ke Malang setelah menamatkan SMA juga di Malang," kata Singgih.
"Ya, Arema dan Malang sudah menjadi jodoh karier sepak bola saya, meski saya ini pemain kampung,” pemegang lisensi B AFC ini menjelaskan.
Delapan musim bersama Arema, 1988-1996, Singgih sukses mengukir empat prestasi sensional yang membuat namanya cukup diperhitungkan.
Empat prestasi itu yakni juara Galatama 1992-1993, top scorer Galatama 1991-1992 dengan 21 gol runner-up Galatama 1992 dan top scorer dengan 16 gol.
Selain Arema, Singgih pernah membela Petrokimia Putra Gresik sebegai pemain pinjaman dari Arema, hingga masuk babak perempatfinal Asian Winners Cup 1995.
Begitu juga untuk timnas Indonesia, suami dari Sutami yang telah dikaruniai empat orang anak tersebut, tercatat dua tahun berkostum Merah Putih.
Ia tampil pada babak kualifikasi Pra Piala Dunia Zona Asia Grup C di Singapura dan Qatar pada 1993, juga kualifikasi Asian Cup Grup 5 di Singapura pada 1992.
Singgih juga tampil dalam King's Cup di Bangkok, Thailand pada 1992, serta meraih predikt peringkat ketiga Piala Kemerdekaan 1992 di Jakarta.
Baca Juga: Asisten Pelatih Arema FC Banting Setir Jadi Petambak Ikan
Sebelum menjadi asiten pelatih Arema FC pada Liga 1 2017 higga 2020, Singgih merupakan pelatih kepala Arema FC U-21 dalam ajang Indonesia Super League U-21.
Dia juga mengelola Akademi Arema Ngunut, Tulungagung, sejak 2000 hingga saat ini. Selain juga sebagai petani tambak ikan gurame miliknya di Ngunut.
BIODATA
Nama: Singgih Pitono
Lahir: Ngunut, Tulung Agung, 14 Mei 1967
Istri: Sutami
Anak:Rendyan Putono Putra, Nova Ligina Pitono, Denna Lorenza, Zarka Safiq
Pendidikan: SMA Cokroaminoto, Kota Malang (1985)
Karier Bersama Arema FC
Ligina 1995-1996
Ligina 1994-1995
Galatama 1993-1994
Galatama 1992-1993
Galatama 1991-1992
Galatama 1990
Galatama 1988-1989
Prestasi Bersama Arema FC
1992-1993: Juara Galatama
1992-1993: Top scorer (16 gol)
1992: Runner-up Piala Galatama
1991-1992: Top scorer Galatama (21 gol)