- Striker Arema FC, Dedik Setiawan, mengambil hikmah besar dari penundaan Liga 1 2020 selama tiga bulan.
- Dedik Setiawan sedang dalam proses penyembuhan cedera setelah operasi ligamen pada November 2020.
- Pemain muda harapan Arema FC ini mengalami cedera dalam pertandingan melawa Bhayangkara FC.
SKOR.id - Libur panjang Liga 1 2020 imbas pandemi virus corona, justru menjadi hikmah bagi striker Arema FC, Dedik Setiawan.
Selain konsisten mematuhi himbauan pemerintah untuk tetap di rumah dan menjaga jarak sosial, Dedik jadi punya banyak waktu memulihkan luka bekas operasi lututnya.
Dedik mengalami cedera lulut pada awal Juli 2019 dalam pertandingan Liga 1. Karena cederanya tersebut striker muda ini harus naik meja operasi.
Baca Juga: Singgih Pitono, Anak Dusun yang Dedikasikan Hidupnya untuk Arema
Cedera itu berawal dari tackling keras bek Bhayangkara FC, I Putu Gede Juni Antara, pada menit ke-37 saat jumpa Arema di Stadion Kanjuruhan, 27 Juli 2019.
Dedik kemudian menjalani operasi cedera ligamen lutut kanan di RS Persada International Hospital, Kota Malang, pada 7 November 2019, selama lima jam.
Praktis Dedik harus beristirahat total memulihkan cedera pasca-operasi selama tujuh bulan atau hingga awal Juni 2020, tetapi bisa pula lebih cepat.
Dampaknya, dalam tiga pertandingan awal Liga 1 2020 Dedik tak bisa membela Singo Edan, julukan Arema, meski ia sudah mulai ikut berlatih dengan tim.
“Ya pasti saya turut prihatin dengan pandemi virus corona, termasuk Indonesia dan Malang Raya. Semua aktivitas menjadi nyaris lumpuh," kata Dedik.
"Apalagi di Malang Raya akan diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Praktis semua akses terbatas," ucapanya kepada Skor.id, Kamis (23/4/2020).
Namun, semua situasi dan kondisi tersebut memiliki hikmah berbeda-beda. Baginya, pandemi covid-19 membuatnya punya waktu pemulihan cedera.
"Bagi saya hikmah dari Liga 1 2020 terhenti hingga 1 Juli, saya justru bisa memiliki waktu banyak untuk memulihkan cedera lutut,” ujar pemain kelahiran Dampit ini.
Striker bertipikal poacher atau berdarah dingin ini bagi Aremania, sebutan fan Arema, bagai elang yang selalu membuat sisi penyerangan Arema kian tajam.
Dalam Liga 1 2018 contohnya, Dedik melesakkan 10 gol dari 26 penampilan, sedangkan pada 2019 menciptakan tujuh gol dari 11 kali tampil.
“Aktivitas saya sejak ada wabah virus corona, lebih banyak di rumah saja. Paling jauh ya halaman rumah. Ya latihan ringan, jogging, dan fitness," katanya.
"Kesibukkan lain, ya, ikut bantu-bantu istri masak dan momong anak kami yang baru berusia empat bulan. Apalagi besok sudah puasa," ia menambahkan.
Dedik yakin puasa Ramadan akan memberi berkah pada Indonesia. Ia pun berharap virus corona dapat diatasi selama Ramdan, sehingg liga bisa jalan lagi.
Kini Dedik tinggal di Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang yang sejuk dan tenang, tak jauh dari kaki Gunung Semeru. Hanya berjarak 42 kilometer.
Baca Juga: Cikal Bakal Arema FC, Tancap Gas Sejak Galatama 1987-1988
“Untuk teman-teman pemain sepak bola di mana pun, meski masih ada wabah virus corona dan kompetisi terhenti, kita harus masih tetap semangat," ucapnya.
"Marhaban ya Ramadan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Selamat menunaikan ibadah puasa 1441 H, mohon maaf lahir dan batin,” Dedik memungkasi.