- PB PABBSI mencoret Deni dari pelatnas Olimpiade 2020 karena alasan indisipliner.
- Angkat besi berpotensi hanya kirim dua wakil ke Tokyo.
- Waketum PB PABBSI Djoko Pramono minta atlet taat aturan.
SKOR.id - Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) mencoret Deni dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) Olimpiade XXXII/2020 Tokyo, dengan alasan indisipliner.
Pencoretan lifter peraih emas kelas 67 kg putra di SEA Games XXX/2019 Filipina itu berpotensi mengurangi jumlah wakil angkat besi dalam Olimpiade Tokyo.
Deni punya kans besar untuk lolos ke pesta olahraga terbesar di dunia walau saat ini hanya menempati peringkat ke-13 daftar kualifikasi pada kelas 67 kg putra.
Baca Juga: Gelar Konferensi Pers Pertama Usai Kecelakaan, Ini Harapan Kento Momota
Sejauh ini, Cina masih mendominasi karena empat atlet mereka menghuni delapan besar yang disepakati sebagai batas akhir peringkat lifter untuk tampil di Tokyo.
Padahal, berdasarkan aturan, setiap negara hanya boleh mengirimkan satu atlet untuk masing-masing kelas angkat besi dalam Olimpiade 2020.
Dengan dicoretnya Deni dari pelatnas, Indonesia terancam hanya bisa mengirimkan Eko Yuli Irawan (kelas 61 kg putra) dan Windy Cantika Aisyah (49 kg putri).
Ini karena lifter Merah Putih lain terbilang jauh dari peringkat delapan besar yang menjadi batas lolos kualifikasi angkat besi.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PB PABBSI Djoko Pramono mengatakan kepada Skor.id bahwa tindakan tegas wajib diberikan kepada Deni.
Lifter kelahiran 26 Juli 1989 itu dianggap telah melanggar aturan kedisiplinan dan etika kesopanan selama berada di pelatnas angkat besi.
"Atlet-atlet yang ada di pelatnas dibiayai Pemerintah yang sumbernya dari uang rakyat. Dengan tindakan yang dilakukan, ia tak layak dibiayai uang rakyat," kata Djoko Pramono.
"Untuk itu, kami (PABBSI) mengambil langkah tegas. Kami berharap pencoretan ini membuatnya (Deni) berubah,” ia menambahkan.
Baca Juga: Valentino Rossi: Jorge Lorenzo seperti Pelatih Tambahan bagi Saya
Namun, Djoko Pramono memastikan pemulangan Deni ke PABBSI Provinsi Bengkulu tak akan berdampak pada kariernya sebagai lifter.
Bahkan, tak menutup kemungkinan dirinya kembali memperkuat tim nasional (timnas) angkat besi, suatu hari nanti.
PB PABBSI juga tak melarang Deni untuk tampil dalam berbagai kejuaraan seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua.
"Deni masih bisa tampil di PON Papua, hanya dipulangkan ke daerah untuk mendapat pembinaan. Jika setelah ini dia layak masuk pelatnas, akan kami panggil lagi."
Djoko Pramono menegaskan, promosi-degradasi (promdeg) atlet selama pelatnas adalah hal lumrah dan berlaku di seluruh cabang olahraga.
Mantan pengurus KONI itu pun berharap pencoretan Deni tidak dibesar-besarkan. Walau punya kans lolos Olimpiade 2020, seorang atlet harus bisa menaati aturan.