Riset Ilmiah: Berjalan 11 Menit Sehari Dapat Hentikan 10% Kematian Dini

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Ilustrasi pejalan kaki (Dede Mauladi/Skor.id)
Ilustrasi pejalan kaki (Dede Mauladi/Skor.id)
  • Para ahli Universitas Cambridge menyatakan jalan cepat, menari, bersepeda, tenis, atau hiking kurangi risiko kematian dini.
  • Selain itu juga mencegah penyakit kardiovaskular dan kanker tertentu, termasuk kanker kepala, leher, dan leukemia myeloid.
  • Cobalah berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja daripada menggunakan mobil.

SKOR.id – Jalan cepat 11 menit tiap hari dapat mencegah satu dari 10 kematian dini di seluruh dunia, menurut penelitian terbesar yang pernah ada.

Itu setara dengan 75 menit aktivitas dengan intensitas sedang selama seminggu, setengah dari 150 menit mingguan yang direkomendasikan National Health Service (NHS) Inggris.

Dikutip dari The Guardian, jalan cepat, menari, mengendarai sepeda, bermain tenis, atau hiking semuanya dapat secara substansial mengurangi risiko kematian dini.

Selain itu juga mencegah penyakit kardiovaskular dan kanker tertentu, termasuk kanker kepala, leher, dan leukemia myeloid. Demikian temuan dari para ahli Universitas Cambridge.

Secara global, satu dari 10 kematian dini dapat dihindari jika tiap orang memenuhi hanya setengah dari target mingguan yang direkomendasikan, yaitu, 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang.

Hal itu berdasarkan analisis data terbesar yang pernah dikumpulkan. Hasilnya dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine.

Aktivitas fisik intensitas sedang didefinisikan sebagai aktivitas yang meningkatkan detak jantung dan membuat orang bernapas lebih cepat.

Tetapi tidak terlalu cepat, sehingga mereka tidak dapat berbicara.

Dr Soren Brage dari unit epidemiologi Medical Research Council (MRC) Cambridge, memberikan penjelasan mengenai hal ini.

"Jika Anda menganggap ide aktivitas fisik intensitas sedang selama 150 menit seminggu agak menakutkan, temuan kami seharusnya jadi kabar baik," kata Brage.

“Melakukan beberapa aktivitas fisik lebih baik daripada tidak sama sekali. Ini juga merupakan posisi awal yang baik," ia menambahkan.

"Jika Anda menemukan bahwa 75 menit seminggu dapat dikelola, Anda dapat mencoba meningkatkannya secara bertahap hingga jumlah yang disarankan sepenuhnya.”

Para peneliti melihat 196 artikel review, yang mencakup lebih dari 30 juta peserta dari 94 kelompok studi besar. 

Mereka kemudian meneliti hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan risiko penyakit jantung, kanker, dan kematian dini.

Hasilnya, mengumpulkan 75 menit seminggu aktivitas dengan intensitas sedang menurunkan risiko kematian dini sebesar 23%. 

Itu juga cukup untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular sebesar 17% dan kanker sebesar 7%.

“Kami tahu bahwa aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau bersepeda, baik untuk Anda,“ kata Prof James Woodcock, juga dari Universitas Cambridge.

"Terutama jika Anda merasakannya meningkatkan detak jantung Anda,” Woodcock menambahkan.

 “Tapi apa yang kami temukan adalah ada manfaat besar untuk kesehatan jantung dan mengurangi risiko kanker, bahkan jika Anda hanya bisa melakukannya 10 menit tiap hari.”

Para peneliti menghitung, jika tiap orang dalam studi melakukan setidaknya 150 menit seminggu aktivitas sedang, sekitar satu dari enam (16%) kematian dini akan dapat dicegah.

Bahkan jika tiap orang telah mengatur setidaknya 75 menit seminggu, sekitar satu dari 10 (10%) kematian dini dapat dicegah, demikian temuan penelitian tersebut.

Dr Leandro Garcia, dari Queen's University Belfast, menekankan bahwa aktivitas sedang tidak harus melibatkan olahraga, seperti berlari, misalnya.

 “Misalnya, cobalah untuk berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja atau tempat belajar daripada menggunakan mobil, atau aktif bermain dengan anak atau cucu Anda,” ujarnya.

“Melakukan aktivitas yang Anda sukai dan mudah dimasukkan ke dalam rutinitas mingguan Anda adalah cara terbaik untuk menjadi lebih aktif,” Garcia menambahkan.

Source: The Guardian

RELATED STORIES

4 Manfaat Utama Berjalan Kaki, Olahraga Murah yang Pengaruhi Otak dan Otot

4 Manfaat Utama Berjalan Kaki, Olahraga Murah yang Pengaruhi Otak dan Otot

Berjalan kaki merupakan salah satu olahraga berdampak rendah dengan banyak manfaat bagi kesehatan.

6 Manfaat Jalan Cepat, Kurangi Lemak hingga Mengatasi Depresi

6 Manfaat Jalan Cepat, Kurangi Lemak hingga Mengatasi Depresi

Rutin jalan cepat bisa mengurangi lemak hingga meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot, serta jantung.

Jogging Lambat Vs. Jalan Cepat: Apa Bedanya?

Jogging Lambat Vs. Jalan Cepat: Apa Bedanya?

Latihan kardio —jenis yang meningkatkan detak jantung Anda— adalah komponen kunci dari gaya hidup sehat. Namun, mencari tahu latihan kardio yang tepat untuk Anda bisa sedikit rumit.

5 Tips Berjalan untuk Lutut yang Lebih Sehat bagi Mereka yang Memiliki Persendian Sensitif

Berpikir apakah Anda harus berjalan dengan nyeri lutut atau tidak? Berikut adalah beberapa tips dari pelatih kesehatan yang tidak ingin Anda lewatkan!

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

tim voli putra u-21 indo

Other Sports

Timnas Voli Putra U-21 Indonesia Gagal ke Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia 2025

Selanjutnya, Timnas Voli Putra U-21 Indonesia akan melakoni perempat final playoff peringkat 17-24 melawan Puerto Riko.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 16:58

Cover IBL All Indonesian 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Basketball

Jungkalkan Juara Bertahan, Dewa United Tantang Satria Muda di Final IBL All Indonesian 2025

Duel Satria Muda Pertamina Bandung kontra Dewa United Banten bakal tersaji di final IBL All Indonesian 2025.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 16:11

Muhamad Fahmi Hasan, Ketua Panpel NCFS 2025. (Foto: Dok. NCFS 2025/Grafis: Skor.id)

National

Riset Sepak Bola di NCFS 2025 Makin Variatif, Bakal Direkomendasikan ke PSSI

NCFS 2025 sukses digelar di ITB, Bandung, pada 25-26 Agustus 2025.

Rais Adnan | 26 Aug, 15:42

ibl all indonesian 2025

Basketball

IBL All Indonesian 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen IBL All Indonesian 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 26 Aug, 15:30

Anthony Sinisuka Ginting, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

Kiprah Anthony Ginting di Kejuaraan Dunia BWF 2025 Berakhir, Ini Masalah yang Dihadapi

Ginting akhirnya kalah tipis dengan skor 18-21, 21-19, dan 23-25 dari Toma Junior Popov.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 14:54

Woodball, salah satu cabang yang dikembangkan di Indonesia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Prestasi Woodball Indonesia Melonjak di Gelaran AICE 7th Indonesia Open 2025

Tim Woodball Indonesia sukses mencetak sejarah pada gelaran 13th Asian Cup Woodball Championship 2025.

Sumargo Pangestu | 26 Aug, 14:14

Liga 1

Achmad Maulana Syarif Akhiri Musim Super League Lebih Cepat

Achmad Maulana Syarif mengalami insiden nahas itu ketika Arema FC menjamu Bhayangkara Presisi Lampung FC.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 13:46

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. (Andreas Jovi Arnanda/Skor.id)

Badminton

Jonatan Christie Perhatikan Faktor Non Teknis di Kejuaraan Dunia BWF 2025

Jonatan Christie, membuka perjalanannya di Kejuaraan Dunia BWF 2025 dengan kemenangan atas wakil Jerman.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 11:23

IESF World Esports Championship. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Timnas MLBB Putra Indonesia Melangkah Mulus di Penyisihan Grup IESF Regional Qualifier

Timnas MLBB Putra Indonesia mengantongi dua kemenangan dari dua laga awal IESF Regional Qualifier.

Gangga Basudewa | 26 Aug, 11:05

Timnas putri U-16 Indonesia vs Timnas putri U-16 Australia (Indonesia vs Australia) di semifinal Piala AFF Wanita U-16 2025 atau ASEAN U-16 Girls Championship 2025 pada 27 Agustus 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Putri U-16 Indonesia vs Australia di Piala AFF Wanita U-16 2025

Semifinal ASEAN U-16 Girls Championship 2025 mempertemukan Indonesia vs Australia di Stadion Manahan, Rabu (27/8/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 26 Aug, 10:31

Load More Articles