SKOR.id – Keberlanjutan adalah salah satu fokus Red Bull Racing, karenanya mereka selalu menatap jauh ke depan. Tim elite Formula 1 ini sepertinya sudah menemukan calon pengganti Max Verstappen.
Seperti diketahui, Verstappen telah mereguk sukses bersama Red Bull, menyabet tiga gelar juara dunia F1. Namun, kedigdayaan pembalap Belanda itu tidak akan berlangsung selamanya.
Red Bull pun sangat memahami hal tersebut. Inilah yang membuat mereka mulai mempersiapkan proyek jangka panjang dalam upaya mencari penerus Super Max.
Dan, tim berbendera Austria sudah mendatangkan pembalap muda untuk bergabung ke dalam program pengemudi junior mereka. Ia adalah Roco Coronel, yang baru berusia 13 tahun.
Bukan tanpa alasan pembalap belia asal Belanda tersebut direkrut. Selama tes dengan mobil Formula 3, Coronel mampu meyakinkan Helmut Marko, selaku penasihat Red Bull, bahwa dirinya punya bakat.
“Kami sungguh terkejut dengan (kemampuan) Rocco. Dia berumur 13 tahun, jadi dia lebih muda dari Max saat kami memulai bersamanya. Ada beberapa pembalap bagus, tetapi untuk usianya, Rocco Coronel jelas luar biasa,” kata Marko dilansir dari GP Blog.
Lebih lanjut, Helmut Marko, yang piawai menemukan talenta muda, tidak butuh stopwatch untuk melihat kecepatan Rocco, yang merupakan putra dari mantan pembalap Tom Coronel.
“Saya pergi dari tikungan ke tikungan dengan skuter, seperti biasanya. Saya tidak perlu stopwatch. Mereka memberi tahu kepada saya, ‘Coronel adalah yang tercepat. Saya balas, ‘Saya tahu, saya bahkan tidak perlu stopwatch untuk melihatnya’,” kata Marko.
Pria Austria yang juga menjabat sebagai Kepala Program Pengembangan Pembalap Red Bull ini meyakini Rocco Coronel akan mampu menembus Formula 1 dan menjadi penerus kesuksesan Max Verstappen.
“Dia cukup dewasa (untuk anak seusianya). Dia memiliki rasa percaya diri. Saya terkesan dengan caranya menjaga keseimbangan antara balapan dan sekolah. Jadi, saya yakin jika Max berhenti, kami mungkin sudah punya penggantinya,” pungkas Marko.
Di usianya yang baru 13 tahun, Coronel menjadi pembalap termuda dalam Tim Junior Red Bull. Selama tes tiga hari di Sirkuit Jerez, Spanyol, bulan lalu, ia tampil memukau mengemudikan mobil F3 dan F4.
Ia sangat bangga bisa bergabung dengan Red Bull. Ini berarti mimpi besar Coronel, yang mulai mengemudi ketika umurnya bahkan belum genap empat tahun, untuk dapat membalap di Formula 1 menjadi terbuka.
Namun, ia harus lebih dulu melanjutkan kariernya dalam kejuaraan gokart dalam beberapa tahun sebelum bisa maju ke Formula 4, karena umurnya yang belum mencukupi.
“Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk terpilih masuk Tim Junior Red Bull. Tentu saja impian saya adalah mencapai Formula 1 dan dengan kesempatan ini, impian itu menjadi makin realistis,” kata Coronel.
“Saya selalu mengikuti para pembalap Red Bull dan melihat bagaimana mereka berkembang dalam olahraga ini. Sekarang saya akan menjadi salah satu dari mereka.”