- Untuk menggelar pelatnas atletik, PB PASI diwajibkan mematuhi protokol kesehatan dari World Athletics alias IAAF.
- Salah satu hal tantangan PB PASI adalah kewajiban menerapkan tes swab kepada atlet dan ofisial.
- PB PASI akan melaporkan persyaratan ini kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga.
SKOR.id - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sepertinya belum akan mengumpulkan atlet dalam waktu dekat karena beratnya persyaratan.
Jika ingin menggelar pemusatan latihan nasional (pelatnas) di tengah new normal, World Athletics (IAAF) memberi syarat cukup berat kepada setiap federasi nasional.
Berita PB PASI Lainnya: Pandemi Covid-19, PB PASI Pesimistis Atlet Bisa Maksimal Tahun Depan
IAAF mewajibkan federasi nasional untuk melakukan tes swab kepada atletnya. Padahal, untuk menyelenggarakan tes itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PASI, Tigor Tandjung, menyebut kewajiban tes swab termaktub dalam protokol kesehatan yang disusun World Athletics.
Tigor Tandjung menuturkan, pihaknya akan mendiskusikan hal tersebut dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Kami akan membicarakan ini dengan Kemenpora. Enaknya seperti apa sebab untuk menyelenggarakan tes ini pasti ada pengeluaran lagi," katanya.
"Yang diinginkan World Athletics bukan rapid test. Memang seperti itulah karena untuk menjaga atlet dari penularan Covid-19," ia menambahkan.
Tak hanya untuk atlet, World Athletics juga mewajibkan PB PASI mensosialisasikan protokol kesehatan kepada ofisial dan pelatih.
Secara umum, protokol kesehatan dari World Athletics atau IAAF dengan yang diterbitkan Kemenpora tidak banyak perbedaan.
Misalnya, atlet harus jaga jarak sosial serta kebersihan. Terkait penggunaan masker saat berlatih, tak disarankan karena bisa menghambat oksigen ke paru-paru.
Namun, di luar latihan, masker wajib digunakan atlet dan personel lain. Tigor Tandjung meyakini, atlet-atletnya mampu menjaga kedisiplinan.
Hal lain yang bisa menghambat PB PASI melakukan pemanggilan atlet adalah revisi proposal anggaran yang hingga kini tak disetujui Kemenpora.
Ini berkaitan dengan pendanaan pelatnas atletik. Jika proposal belum disetujui, maka anggaran untuk pelatnas atlet belum dapat dicairkan.
Berita PB PASI Lainnya: Lakukan Pemulangan, PB PASI Tak Setuju Atlet Pelatnas Dilepas ke Daerah
"Untuk menggelar pelatnas, kami juga masih menunggu persetujuan proposal dari Kemenpora," Tigor Tandjung membeberkan.
Selain itu, banyak atlet tim nasional (timnas) yang tinggal di luar Jakarta hingga butuh Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) untuk bisa ke ibu kota.
Sekadar informasi, timnas atletik tinggal dan berlatih di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.