SKOR.id – Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) berhasil menyamai pencapaian terbaiknya di Olimpiade dengan raihan lima emas pada Paris 2024, yang baru berakhir akhir pekan lalu.
Total sebanyak lima dari 10 negara Asia Tenggara yang berpartisipasi dalam Olimpiade 2024 berkontribusi dalam menyumbangkan total 16 medali, dengan rincian lima emas, tiga perak, dan delapan perunggu.
Indonesia dan Filipina menjadi negara Asia Tenggara penyumbang medali emas terbanyak, masing-masing dua keping. Satu lainnya diraih oleh Thailand.
Dengan pencapaian tersebut, prestasi ASEAN mengalami peningkatan dibandingkan pada Olimpiade edisi sebelumnya, Tokyo 2020, di mana mereka mendulang tiga emas, empat perak, dan enam perunggu.
Lima medali emas dari Paris 2024 juga memastikan ASEAN menyamai raihan terbaiknya di Olimpiade, yang ditorehkan dalam edisi Rio de Janeiro 2016, yakni lima emas, 10 perak, serta tiga perunggu.
Untuk Olimpiade kali ini, Filipina adalah wakil Asia Tenggara dengan rapor terbaik. Mereka menyabet total dua emas dan dua perunggu untuk mengakhiri Paris 2024 di posisi ke-37 klasemen medali.
Dua emas Filipina dipersembahkan atlet senam artistik putra Carlos Yulo di nomor floor exercise dan vault. Sedangkan perunggu lewat dua petinju putri, Aira Villegas (kelas 50 kg) serta Nesthy Petecio (kelas 57 kg).
Di bawah Filipina ada Indonesia, dengan dua emas dan satu perunggu. Tim Merah Putih menempati posisi ke-39 di klasemen akhir medali Olimpiade 2024. Ini jadi hasil terbaik Skuad Garuda setelah Barcelona 1992.
Emas pertama Indonesia disumbangkan oleh atlet panjat tebing Veddriq Leonardo di nomor speed putra. Yang kedua dipersembahkan lifter Rizki Juniansyah di kelas 73 kg putra cabang olahraga angkat besi.
Sementara satu-satunya medali perunggu Indonesia di Paris 2024 didapat lewat pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung dari nomor tunggal putri.
Thailand total mendulang enam medali di Olimpiade kali ini, termasuk satu keping emas yang disabet dari cabor taekwondo melalui atlet andalannya, Panipak Wongpattanakit, di kelas 49 kg putri.
Sementara lima medali lainnya berupa tiga perak dan dua perunggu. Dengan enam medali yang diraihnya, Thailand ada di urutan 44 klasemen akhir.
Malaysia menduduki peringkat 80 dengan raihan dua perunggu yang didapat dari cabor bulu tangkis lewat Lee Zii Jia (tunggal putra) dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra.
Kemudian diikuti Singapura di posisi 84, dengan satu perunggu dari cabor layar (sailing) melalui atletnya, Maximilian Maeder pada nomor men’s kite.
Lima wakil ASEAN lainnya, yakni Laos, Brunei, Kamboja, Myanmar, hingga Vietnam, yang merupakan juara umum SEA Games 2023 gagal memberi sumbangsih. Mereka pulang dari Paris dengan tangan kosong alias tanpa medali.
Seperti diungkapkan oleh Chef de Mission (CdM) Singapura Tan Wearn Haw, negara-negara Asia Tenggara perlu memaksimalkan dan fokus pada aspek khusus untuk bisa memperbesar kans meraih medali emas.
Misalnya, Singapura meraih medali di cabor layar atau Indonesia yang menyabet emas dari panjat tebing dan angkat besi. Ini adalah kali pertama Merah Putih meraih emas tidak lewat bulu tangkis.
“Ketika ada inovasi dalam olahraga, dalam event ataupun format kompetisi, kami perlu memanfaatkannya untuk bis melompati urutan kekuasaan karena kami masih muda dibandingkan dengan negara-negara yang sudah mapan (di Olimpiade),” kata Tan dikutip dari The Straits Times.
“Kami perlu cerdas untuk fokus pada area khusus (cabor) tertentu, dan dalam area khusus tersebut, kami perlu menjadi yang terdepan,” ia menambahkan.