SKOR.id – Masa depan Tyson Fury di dunia tinju menjadi pertanyaan menyusul dua kekalahan beruntun dari Oleksandr Usyk dalam rentang tujuh bulan di Riyadh, Arab Saudi.
Gypsy King, julukan Fury, kalah untuk kali kedua lawan Usyk pada rematch kelas berat di Kingdom Arena, akhir pekan lalu setelah sebelumnya pada laga pertama takluk dari petinju Ukraina itu pada Mei 2024.
Rentetan kekalahan ini membuat pertanyaan soal posisi Tyson Fury dalam divisi heavyweight (kelas berat) tidak terhindarkan.
Mantan juara dunia kelas berat asal Inggris tersebut sendiri sudah mengisyaratkan bakal gantung sarung tinju alias pensiun.
Sinyal ini diungkapkan Gypsy King selama konferensi pers selepas duel versus Oleksandr Usyk, di mana ia harus kalah melalui keputusan angka mutlak (unanimous decision).
Ketiga juri memberikan nilai identik, 116-112, untuk Usyk. Dengan demikian, ia masih tak terkalahkan dan sukses mempertahankan sabuk gelar WBA (Super), WBC, WBO, IBO, serta The Ring.
“Saya ingin pulang dan merayakan Natal. Saya telah bekerja keras untuk laga ini. Terima kasih untuk semua yang datang dan mendukung. Anda mungkin melihat saya bertarung lagi, mungkin juga tidak,” kata Fury.
Sementara itu, promotornya Frank Warren menegaskan bahwa keputusan mengenai masa depan Tyson Fury sepenuhnya berada di tangan sang petinju. Namun, ia berharap opsi pensiun tidak dipilih.
“Kita akan lihat apa yang akan terjadi pada Tyson di masa depan. Semua tergantung Tyson (jika ingin tinju lagi,” ujar Warren.
Promotor tinju 72 tahun itu mengakui sekarang tidak banyak opsi pertarungan bagi Gypsy King menyusul kekalahan dari Usyk. Satu-satunya duel yang tersisa untuk Tyson Fury adalah menghadapi Anthony Joshua.
Seperty Fury, Joshua yang merupakan mantan pemilik gelar WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO kelas berat juga dua kali kalah melawan Oleksandr Usyk pada 2021 dan 2022.
Meski tidak ada titel yang dipertaruhkan, Eddie Hearn selaku promotor Joshua meyakini pertarungan dua petinju kelas berat Inggris ini bisa dijual dan potensial menarik perhatian fans di seluruh dunia.
“Kenyataannya sekarang hanya ada satu laga tersisa untuk Tyson Fury dan itu melawan Anthony Joshua. Ini pertarungan terbesar dalam sejarah tinju Inggris dan semua orang pasti ingin melihatnya,” kata Hearn seperti dilansir DAZN.
“Tyson Fury masih berpotensi untuk mencapai puncak kekuatannya, hanya saja tidak cukup bagus untuk mengalahkan Oleksandr Usyk. Bagi saya, AJ (Joshua) versus Fury adalah satu-satunya (laga ideal).”
“Yang pertama di Wembley dan kemudian kembali ke Riyadh. Saya akan coba mendorong yang mulia Turki Alalshikh (promotor tinju Arab Saudi) untuk mewujudkan pertarungan tersebut,” pungkas Hearn.