SKOR.id - Filosofi apa yang diinginkan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia akhirnya terungkap. Hal itu dibeberkan oleh pelatih fisik Timnas Indonesia, Shin Sang-gyu, dalam wawancara yang diunggah Youtube Timnas Indonesia.
Dalam wawancara tersebut, Shin Sang-gyu, menuturkan Shin Tae-yong memiliki filosofi yang sangat dinamis.
“Dia bisa memilih untuk tidak ‘drop back’ dan ingin terus menyerang meskipun misalnya kami menghadapi lawan yang lebih kuat. Jadi jika berbicara tentang filosofi sepak bolanya, gaya permainannya, memang menuntut kemampuan fisik mumpuni,” kata Shin Sang-gyu.
Lebih lanjut, Shin Sang-gyu mengungkapkan bahwa Shin Tae-yong ingin para pemain Timnas Indonesia bisa menekan di lini pertahanan lawan.
“Tetapi saat transisi dia ingin kembali ke setengah pertahanan kami sendiri dengan sangat cepat, lalu sesegera mungkin merebut kembali penguasaan bola. Dia ingin semua pemain bisa terlibat saat tim menyerang. Sangat dinamis dan gaya sepak bolanya menuntut kemampuan fisik yang mumpuni,” tambah eks pelatih fisik FC Seoul dan Timnas U-23 Cina tersebut.
Maka itu, masih menurut Shin Sang-gyu, meskipun tugasnya bertanggung jawab atas latihan kebugaran, tapi filosofi sepak bola Shin Tae-yong sudah begitu fokus pada kebugaran fisik.
Di samping itu, dia mengakui bahwa tuntutan kebugaran fisik lebih tinggi dihadapi oleh para pemain Timnas Indonesia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun waktu persiapan yang singkat di setiap pertandingan, itu menjadi tantangan tersendiri.
“Ini Timnas senior, kami hanya bisa memanggil para pemain saat kalender FIFA. Bagi saya, saya ingin para pemain yang bermain untuk Timnas bisa maksimal ketika mereka bermain untuk klub mereka masing-masing. Karena ketika kami memanggil mereka, kami tidak memiliki banyak waktu untuk persiapan. Jadi yang paling penting adalah kesadaran dari pemain itu sendiri mereka harus berlatih keras saat berlatih bersama klub mereka masing-masing,” jelas pelatih asal Korea Selatan itu.
Lebih lanjut, pelatih berusia 40 tahun itu juga mengungkapkan saat pertama kali bergabung dengan Timnas Indonesia, kebanyakan pemain Indonesia sejak usia dini tingkat kebugarannya tidak cukup bagus untuk standar Timnas.
“Sebenarnya saya hanya mengkompromikannya. Ini bukan tentang waktu karena meskipun kita menghabiskan waktu yang sama, maaf saya harus mengatakan ini, potensi mereka sedikit berkurang. Itu mungkin yang bisa saya katakan mengenai kesulitan saya di awal melatih Timnas Indonesia. Tapi itu bisa ditingkatkan dan sekarang sudah semakin membaik,” katanya.