- Novak Djokovic menolak opsi vaksinasi pemain sebelum turnamen kembali dimulai.
- Petenis asal Serbia tersebut menegaskan tak ingin dipaksa untuk melakukan vaksinasi.
- Para ilmuwan dunia meyakini, butuh waktu lama untuk menemukan vaksin Covid-19.
SKOR.id - Novak Djokovic menolah wacana soal suntik vaksin untuk pemain sebelum kembali ke kompetisi usai menjalani karantina mandiri.
Kabar tersebut muncul di tengah penangguhan turnamen tenis dunia oleh ITF, ATP, dan WTA, karena pandemi virus corona (Covid-19).
Pemain harus dapat suntikan vaksin sebelum kembali ke lapangan. Dengan catatan, WTA maupun ATP sudah menentukan kapan kalender tenis dilanjutkan.
Tindakan tersebut dimaksudkan guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) di antara petenis sekaligus jadi syarat jika ingin kompetisi dilanjutkan.
Berita Novak Djokovic Lain: Novak Djokovic Ungkap Memori Pahit Lawan Andy Murray di Olimpiade
Minggu (19/4/2020), Novak Djokovic mengatakan tak ingin ada orang yang memaksanya untuk disuntik vaksin hanya karena ingin bepergian.
"Secara personal, saya menolak vaksinasi. Saya tak ingin dipaksa seseorang untuk divaksin agar bisa bepergian," ucap Novak Djokovic.
Namun, petenis asal Serbia itu tak menutup kemungkinan jika di kemudian hari, berubah pikiran soal upaya pencegahan tersebut.
"Kalau diwajibkan, saya harus mengambil keputusan lain. Saya punya pemikiran sendiri dan mungkin akan berubah jika dibutuhkan. Entahlah."
Alasan lain mengapa petenis nomor satu dunia itu menolak vaksinasi adalah belum jelasnya agenda turnamen ke depan.
"Misalnya, musim ini, bisa berlanjut Juli, Agustus, atau September. Sementara, vaksin akan jadi syarat utama setelah karantina. Saat ini, juga belum ada vaksin," katanya.
Menurut para ilmuwan, proses pembuatan vaksin virus corona (Covid-19) membutuhkan waktu sekitar 15-18 bulan.
Berita Novak Djokovic Lain: Andy Murray: Kekalahan dari Novak Djokovic di French Open 2016 Sangat Menyakitkan
Itu artinya, kemungkinan besar, vaksin Covid-19 belum ditemukan hingga akhir tahun ini.
Federasi Tenis Internasional (ITF) mengumumkan penangguhan turnamen setidaknya hingga 13 Juli 2020.
Namun, aturan tersebut berpotensi mengalami perubahan, mengingat ketidakpastian kondisi global akibat pandemi Covid-19.