Napoli vs Barcelona: Kisah Diego Maradona, El Pelusa Milik Siapa

Irfan Sudrajat

Editor: Irfan Sudrajat

Diego Maradona saat bermain di Napoli (kiri) dan di Barcelona. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).
Jelang duel Napoli vs Barcelona di 16 besar Liga Champions, Kamis (22/2/2024) pukul 03.00 WIB, nama Diego Maradona kembali dikenang karena kisahnya di dua klub tersebut. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

SKOR.id - Dalam suatu masa ada kisah tentang sebuah klub bernama Napoli.

Naples, Neopolitan, atau tim dari kota yang "gelap" di selatan Italia, yang secara strata ekonomi masyarakatnya direndahkan oleh mereka yang hidup gemerlap dengan kemegahan di utara Italia.

Selatan dan Utara, South and North, adalah dua wilayah Italia yang dipisahkan dengan perbedaan sosial ekonomi.

Hingga kemudian semua itu berubah, kota Naples (Napoli) menjadi terang benderang hanya karena seorang pemuda berambut kribo, bertubuh gempal, yang membuat kota ini bersinar.

Pemuda itu bernama Diego Armando Maradona. Kehadiran El Pelusa (si Bulu Halus) ke Napoli setelah dibeli dari Barcelona pada 1984 seperti malaikat bersayap yang mengubah segalanya.

"kehormatan", itulah salah satu yang diberikan Diego Maradona kepada publik Napoli jika dikaitkan dengan situasi sosial di Italia pada 1980-an.

Dengan scudetto dan trofi di ajang Eropa, publik Napoli kini bisa menegakkan kepada orang-orang dari utara Italia seperti Turin, Milan, hingga Roma.

Dari Barcelona ke Napoli, fakta dua klub ini tidak dapat dipisahkan dari sejarah ketiganya.

Barcelona, Diego Maradona, dan Napoli. Sejarah ketiganya pula yang kembali muncul terkait bertemunya kedua tim di 16 besar Liga Champions.

Napoli akan menjamu Barcelona di Liga Champions pada Rabu malam ini atau Kamis (22/2/2024) pukul 03.00 WIB.

Mengapa Diego Maradona meninggalkan Barcelona demi bermain di Napoli?

Pertanyaan ini pun memunculkan pertanyaan lainnya, dia adalah legenda, namun Maradona milik Napoli atau Barcelona?

'Pemberontakan' Napoli

Apa yang diraih Diego Maradona bersama Napoli sungguh luar biasa. Sebelum Diego Maradona datang, Napoli yang merupakan tim dari selatan Italia dalam sejarahnya tidak pernah meraih gelar Scudetto (Liga Italia).

Bahkan, sebelum Diego Maradona resmi menandatangani kontrak dengan Napoli, tim dengan inisial warna biru langit ini berada dalam ancaman degradasi.

Mereka berjuang untuk menghindari zona degradasi. Batas antara Napoli dan zona degradasi sangat tipis, hanya satu poin dan itu situasi yang terjadi sepekan sebelum Diego Maradona resmi bergabung ke Napoli.

"Napoli ketika itu lebih dekat dengan divisi dua (Seri B) ketimbang di Seri A. Saya menyadari bahwa saya akan menghadapi situasi yang sangat sulit, tapi pada saat yang sama saya juga merasa, semakin besar tantangannya, semakin besar pula saya menyukainya," kata Diego Maradona, seperti yang dikisahkan Goal.com.

Publik dunia tidak meragukan Maradona melainkan meragukan bahwa dirinya bisa sukses di tim seperti Napoli. Apalagi, pilihannya menerima tawaran Napoli dikaitkan dengan keputusannya yang meninggalkan Barcelona, tim yang tentu saja ketika itu jauh lebih besar.

"Semakin kecil kepercayaan mereka kepada saya atau kami (Napoli), tekad dan keinginan saya untuk bermain lebih baik semakin besar," Diego Maradona menambahkan.

Dan, Napoli akhirnya memang berhasil menjadi juara bersama Diego Maradona. Mereka meraih gelar Liga Italia 1986-1987.

Selain Diego Maradona, Napoli saat itu memiliki bintang seperti Fernando De Napoli, Salvatore Bagni, Bruno Giordano, dan bek Ciro Ferrara yang kemudian menjadi salah satu legenda Timnas Italia.

Napoli kemudian kembali meraih gelar Liga Italia pada 1989-1990 dengan bintang asal Brasil seperti Alemao dan Careca, serta pemain muda Italia ketika itu, Gianfranco Zola.

Namun, jelas sekali bahwa tanpa Diego Maradona, Napoli tidak akan mampu meraih dua gelar tersebut dalam sejarah mereka. Pada masa itu, Seri A merupakan kompetisi yang sangat kuat, bahkan di dunia.

Setiap tim atau klub di Seri A ketika itu, nyaris memiliki sejumlah bintang asing berkelas dunia.

Diego Maradona berhasil membawa Napoli juara Piala Italia 1988-1989 (Deni Sulaeman/Skor.id).
Diego Maradona dengan trofi Piala UEFA 1988-1989 bersama Napoli (Deni Sulaeman/Skor.id).

Juventus memiliki Michel Platini, Zbigniew Boniek, Michael Laudrup, lalu ada Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard di AC Milan, sementara Inter Milan dengan Lothar Matthaus, Andreas Brehme, Jurgen Klinsmann, dan pernah pula diperkuat Karl Heinz Rummenigge.

Di AS Roma ada Falcao dan Cerezo, sementara Daniele Passarella dan Socrates di Fiorentina, Udinese juga sempat mendatangkan Zico. Daftar para stranieri (pemain asing) semakin panjang membuat Liga Italia menjadi perhatian dunia.

Tidak pernah sepak bola Italia bertabur dan penuh bintang dalam satu waktu bersamaan seperti saat itu.

Bersama Diego Maradona, Napoli meraih dua gelar Liga Italia (1986-1987, 1989-1990, Piala Italia 1986-1987, Piala Super Italia 1990, dan Piala UEFA 1988-1989.

Semua pencapaian Napoli karena Diego Maradona pun membuat mereka yang dari utara Italia merasa ada yang terenggut karena dalam sejarah sepak bola Italia, klub-klub dari Utara yang selalu menguasai calcio.

Kehormatan orang-orang selatan Italia terangkat dengan keberhasilan Napoli meraih sejumlah gelar tersebut dan semua itu karena Diego Maradona.

Perbedaan antara selatan dan utara memang sangat besar di negeri Italia saat itu. Wilayah utara Italia ketika itu sebagai industri contohnya dengan pabrik terkenal seperti Fiat yang berada di Turin.

Sedangkan masyarakat di selatan Italia merupakan wilayah dengan stigma kemiskinan, malas, dan tidak berpendidikan, bahkan jorok (unclean). Wilayah selatan dikuasai oleh para mafia dan geng.

Orang-orang dari utara dikenal sebagai orang yang dingin yang lebih peduli kepada uang. Mereka merasa lebih unggul meski kelebihan tersebut dengan cara memanfaatkan kekurang-kekurangan dari orang wilayah selatan.

Perbedaan tajam inilah yang terbawa hingga ke lapangan sepak bola, bahkan menjurus kepada rasisme. Perlakuan tersebut terjadi bertahun-tahun.

Ketika Napoli bersama Diego Maradona melakoni laga tandang ke utara, mereka selalu mendapatkan perlakuan rasisme, seolah-olah Napoli bukanlah berasal dari Italia.

"Selamat datang di Italia", "Cuci", "Napoli, mengidap kolera", "Vesuvius, cuci mereka dengan api", demikian di antara banner atau teriakan-teriakan dari suporter di klub-klub utara Italia ketika menyambut kedatangan Napoli dan Maradona.

Seperti diketahui, Vesuvius adalah nama gunung dekat dengan Napoli yang memiliki sejarah peristiwa Pompei di mana letusannya merenggut nyawa orang-orang kota Pompei, menjadi kisah yang memang memiliki unsur keagamaan.

Ada pula teriakan-teriakan menirukan suara monyet, untuk orang-orang Napoli atau selatan yang juga memiliki kulit yang rada gelap.

"Setiap orang dan semua hal saat itu melawan kami," kata Diego Maradona seperti yang dikisahkan dalam autobiografinya.

"Semua kekuatan pertarungan Utara dan Selatan membuat saya semakin kuat dan memberikan saya kesempatan untuk melakukan yang terbaik: bertarung untuk sebuah alasan. Dan, jika alasannya adalah kemiskinan, itu semakin baik," katanya lagi.

Demikianlah Diego Maradona di Napoli. Wajar jika kemudian El Pelusa atau si Bulu Halus, dianggap sebagai dewa bagi Napoli.

I Partenopei mampu memberikan perlawanan kepada orang-orang Utara, termasuk Juventus yang ketika itu sudah menjadi milik dinasti keluarga Agnelli sejak 1923 silam.

Juventus adalah tim yang sudah sangat mapan yang telah meraih 20 Scudetto di waktu ketika Maradona tiba di Napoli. Tidak ada yang lebih membenci Napoli ketimbang Juventus.

Bersama Napoli, Maradona memainkan 259 laga di semua ajang dengan mencetak 115 gol.

Namanya tercatat sebagai salah satu bintang yang membuat sepak bola Italia semakin menarik.

Untuk menghormati meninggalnya Maradona pada 25 November 2020 dalam usia 60 tahun, pemerintahan Napoli pun memberikan penghargaan dengan menamakan stadion mereka dari San Paolo menjadi Stadion Diego Armando Maradona.

Sukses Napoli juara Liga Italia tidak terlepas dari peran Diego Maradona (Deni Sulaeman/Skor.id).
Diego Maradona, bintang Napoli saat juara Liga Italia 1986-1987 dan 1989-1990 (Deni Sulaeman/Skor.id).

Kisah di Barcelona

Semua keajaiban di Napoli boleh jadi tidak akan terjadi tanpa kisah pahit Diego Maradona di Barcelona.

Ya, sebelum ke Napoli, Maradona lebih dulu menjadi bintang Blaugrana.

Namun, di tim asal Katalunya (Spanyol) ini, semuanya berjalan tidak sesuai dengan harapan, baik bagi Barcelona maupun untuk Maradona sendiri.

Maradona bergabung ke Barcelona pada 1982, setahun setelah dia tidak lagi memperkuat Boca Juniors.

Diego Maradona bermain dalam 58 laga di semua ajang dengan mencetak 38 gol.

Dia memberikan 1 gelar Piala Raja yaitu 1982-1983 serta 1 Piala Liga 1963 dan 1 Piala Super Spanyol 1983.

Namun, karier Diego Maradona banyak diwarnai dengan cedera, tidak disiplin, bahkan yang terkenal adalah perkelahian brutal ketika menghadapi Athletic Bilbao dalam ajang Piala Raja.

Perkelahian tersebut terjadi di final Piala Raja 1983-1984 di Stadion Santiago Bernabeu.

Diego Maradona, menariknya, dengan mengenakan kostum Athletic Bilbao, memukul dan menendang setiap pemain Bilbao. Perkelahiran brutal di lapangan itu disaksikan oleh Raja Spanyol, Juan Carlos.

Perkelahiran itu tiada lain karena adanya dendam momen ketika Diego Maradona mendapatkan cedera parah karena tackle oleh pemain Bllbao, Andoni Goetkoetxea, di Camp Nou pada September 1983.

Semua itu semakin membuat karier Diego Maradona semakin sulit di Barcelona. Dia merasa sendirian di Barcelona mendapatkan banyak kritik dan tekanan.

Hingga akhirnya dia pun memilih untuk pergi dan membawa rasa sakit itu ke Napoli.

Demikianlah, tentang Diego Maradona, Napoli, dan Barcelona. El Pibe de Oro (The Golden Boy), namanya kini kembali muncul dan diingat jelang laga Napoli vs Barcelona di Liga Champions yang akan digelar malam ini atau Kamis dini hari nanti WIB.

Dari kisah sang Dewa, dapat disimpulkan bahwa Napoli lebih besar baginya ketimbang Barcelona.

Source: Goal.comMarca

RELATED STORIES

Prediksi dan Link Live Streaming Napoli vs Barcelona di Liga Champions 2023-2024

Prediksi dan Link Live Streaming Napoli vs Barcelona di Liga Champions 2023-2024

Berikut ini prediksi dan link live streaming Napoli vs Barcelona di Liga Champions 2023-2024.

10 Fakta Menarik Jelang Napoli vs Barcelona di Liga Champions

10 Fakta Menarik Jelang Napoli vs Barcelona di Liga Champions

Berikut ini sederet fakta menarik jelang laga Napoli vs Barcelona di Liga Champions 2023-2024.

Robert Lewandowski Catat 50 Gol di Barcelona, Teror untuk Napoli

Robert Lewandowski Catat 50 Gol di Barcelona, Teror untuk Napoli

Robert Lewandowski kembali tajam jelang Barcelona menghadapi Napoli di laga pertama 16 besar Liga Champions 2023-2024.

Mural Baru Diego Maradona Terpampang di Palermo Hollywood Argentina

Mural menampilkan lukisan Diego Maradona muda dengan latar warna klub sepak bola Boca Juniors.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Persik Kediri vs PSIS Semarang di pekan ke-11 Liga 1 2024-2025 pada 23 November 2024. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persik vs PSIS di Liga 1 2024-2025

Untuk duel lanjutan pekan ke-11, Sabtu (23/11/2024) sore, Persik diunggulkan tapi enggan menganggap remeh PSIS.

Sumargo Pangestu | 22 Nov, 07:55

Dewa United FC vs Bali United di pekan ke-11 Liga 1 2024-2025 pada 23 November 2024. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Bali United di Liga 1 2024-2025

Penutup pekan ke-11 Liga 1 2024-2025, Sabtu (23/11/2024) malam, Dewa United dan Bali United sama berambisi bangkit.

Taufani Rahmanda | 22 Nov, 06:46

pt liga indonesia baru

National

Resmi, LIB Gelar Liga Nusantara 2024-2025 sebagai Identitas Baru Liga 3 Mulai Desember

PT LIB juga sudah menetapkan format, daftar peserta hingga lokasi kompetisi yang jadi identitas baru Liga 3 itu.

Taufani Rahmanda | 22 Nov, 04:27

Piala AFF Futsal Wanita 2024 atau ASEAN Women's Futsal Championship 2024. (Hendy Andika/Skor.id)

Futsal

Piala AFF Futsal Wanita 2024: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Piala AFF Futsal Wanita 2024 atau ASEAN Women's Futsal Championship 2024, yang terus diperbarui seiring jalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 22 Nov, 03:17

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia, Liga 2 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Liga 2 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 22 Nov, 03:14

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 22 Nov, 03:13

Trio MSN di dalam game eFootball. (Konami)

Esports

eFootball Bawa Kembali Trio MSN di Event Terbarunya

Kembalinya MSN salah satu dari sekian banyak cara eFootball merayakan ulang tahun ke-125 Barcelona.

Gangga Basudewa | 22 Nov, 01:32

PUBG Mobile Global Championship atau PMGC (Yusuf/Skor.id)

Esports

PUBG Mobile PMGC 2024: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

PMGC 2024 alias PUBG Mobile Global Championship sudah dimulai, berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkapnya.

Thoriq Az Zuhri | 21 Nov, 21:39

Turnamen VALORANT Challengers 2024 SEA Split 3. (Yusuf/Skor.id)

Esports

VALORANT Challengers 2024 SEA Split 3: Hasil dan Jadwal Lengkap

Gelaran VALORANT Challengers 2024 SEA Split 3 sedang dihelat. Ini adalah hasil dan jadwal lengkap turnamen Valorant tingkat Asia Tenggara ini.

Thoriq Az Zuhri | 21 Nov, 21:38

Kejuaraan dunia Mobile Legends: Bang Bang, M6 World Championship. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

M6 World Championship: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Gelaran M6 World Championship sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tingkat dunia Mobile Legends: Bang Bang ini.

Thoriq Az Zuhri | 21 Nov, 21:36

Load More Articles