SKOR.id – Rider Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia membantah anggapan bahwa rekan satu timnya, Enea Bastianini, seharusnya membiarkannya menyalip dalam sprint MotoGP Indonesia 2023.
Pecco, sapaan akrab Bagnaia, menegaskan Ducati tak akan pernah melakukan team order. Hal ini kembali diungkapkan sang juara dunia bertahan MotoGP usai sprint di Sirkuit Mandalika, Sabtu (14/10/2023).
Untuk kali pertama sejak Grand Prix Spanyol pada April, Bagnaia kehilangan posisi sebagai pemuncak klasemen setelah hanya finis P8, saat rival utamanya, Jorge Martin (Pramac Racing), menang.
Selama sprint race yang berjalan 13 lap di Mandalika, Pecco Bagnaia sebagian besar bertarung dengan Enea Bastianini untuk posisi ketujuh. Namun, ia akhirnya tidak mampu menyalip rekan setimnya itu.
Hal ini memunculkan pertanyaan mengapa Ducati tak melakukan team order guna memuluskan jalan Bagnaia ke urutan tujuh di Mandalika sehingga membatasi gap poinnya dengan Martin menjadi enam.
“Saya tidak mendapat team order tahun lalu, jadi kami tak akan menggunakannya musim ini. Tahun lalu motornya sama, saya berjuang untuk juara. Kami tidak akan pernah dapat team order seperti itu,” ujar Bagnaia.
“Ini normal, kami adalah delapan pembalap (Ducati) dengan peluang yang sama untuk memperebutkan posisi teratas. Ini adalah strategi dari Ducati dan sejak awal saya menerimanya.”
Francesco Bagnaia kemudian ditanya soal apakah Bastianini mestinya membantunya lolos ke Kualifikasi 2 (Q2). Ia tidak setuju dengan anggapan tersebut. Menurutnya, mereka sudah bertarung secara adil.
“Saya sudah mencoba segalanya. Tetapi sepertinya saya kekurangan feeling saat menggunakan ban baru, beberapa lap pertama tidak berjalan baik, motornya sangat gugup,” ujar Pecco mengacu kegagalannya tembus Q2.
“Saya telah berusaha sekuat tenaga, namun saya kurang punya feeling untuk bisa menyalip. Satu-satunya cara adalah dengan menyingkirkan pembalap lain, dan dia rekan setim saya. Itu bukan gaya balap saya.”
Pecco Bagnaia masih berkesempatan merebut lagi posisi puncak klasemen pada balapan utama MotoGP Indonesia, Minggu (15/10/2023). Meski tak mudah karena ia start dari grid 13 dan Jorge Martin tengah percaya diri.
“Memulai jauh di grid belakang selalu merupakan sebuah lotere, jadi Anda tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi,” Bagnaia menuturkan.
“Balapan besok (Minggu) akan lebih lama (27 lap), grip ban belakang seharusnya lebih bagus. Itu bakal banyak membantu saya,” tambah Pecco.