SKOR.id – Menpora Dito Ariotedjo menyetujui bahwa sistem promosi dan degradasi terhadap cabang olahraga (cabor) yang diprioritaskan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), harus dilakukan dan dijalankan dengan baik.
Dito menyampaikan hal tersebut saat membuka Kongres Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, pada Jumat (30/6/2023) pagi.
"Kami dari Kemenpora sangat setuju (bahwa) harus ada penyegaran terkait promosi dan degradasi serta rewards dan punishment,” ujar Dito.
“Nanti ke depan, Kemenpora bersama KONI dan NOC Indonesia akan memformulasikan bagaimana DBON ini yang sudah baik bisa berjalan lebih baik lagi dengan sistem degradasi dan promosinya," ujarnya.
DBON menjadi salah satu program unggulan dari Kemenpora yang dicanangkan sejak 2021.
Program ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di ajang dunia, baik Olimpiade maupun Paralimpiade.
Selain itu, DBON juga sudah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021.
Namun, tidak semua cabor diprioritaskan dalam DBON. Pemerintah hanya memasukkan 14 cabor pilihan dalam program ini.
Cabor itu adalah atletik, bulu tangkis, panjat tebing, senam artistik, balap sepeda, panahan, menembak, renang, dayung, karate, taekwondo, wushu, pencak silat, dan angkat besi.
Dito menyebutkan, pemerintah dalam hal ini Kemenpora, sangat mendukung semua cabang olahraga untuk berprestasi di pentas dunia.
Sebab, langkah itu dinilai sangat tepat untuk menaikkan prestasi atlet Indonesia menuju ke kejuaraan level dunia.
"Semua ini kita lakukan untuk memajukan olahraga Indonesia lebih baik lagi, khususnya para atlet agar bisa berkiprah di pentas dunia,” ujar pria berusia 32 tahun itu.
“Pemerintah sendiri sangat mendukung cabor yang ingin menggelar kejuaraan dunia, seperti cabor voli yang akan mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia tahun 2025 nanti.”
"Mari kita jadikan Indonesia sebagai ikon di negara Asia Pasifik yang ramah dengan olahraga. Semangat kita satu untuk membawa olahraga Indonesia maju lagi. Kita pemerintah akan 24 jam membuka pintu untuk olahraga Indonesia," ujar Dito.